Bab 08
Jam tangan yang bertengger indah pada pergelangan tangan aira kini tengah menunjukan pukul setengah empat, tanda waktu pulang telah tiba, aira segera membereskan pekerjaanya sebelum pulang.
Aira mengingat perintah dari mike, mengenai hal yang belum aira tau membuat ia sedikit penasaran yang akan dibawa kemana aira sebenarnya. Bukannya merasa takut aira malah merasakan sedikit senang, heran.ada apa dengan otak aira sekarang apa karna setumpuk berkas yang baru saaja ia kerjakan telah membuat ia sedikit hilang kewarasannya?
“ ih lama sekali, dimana dia di jam sekarang “ gerutu aira kesal menungu mike yang hampir setengah jam belum terlihat juga, hingga tidak lama setelah aira merutukinya, mike tiba di dekat aira mengagetkannya
“ haiis kau membuatku terkejut, datang seperti setan saja huh “ ujar aira sembari mengelus dadanya, mencoaba menetralisir jantungnya yang hampir mencuat keluar
“ ayo “ ujarnya datar tanpa ekspresi, membuat aira cengo seketika
“ baiklah “ aira menurut meski merasa heran dengan sikap mike yang gampang berubah dalam sekejap waktu, aira menuruti perintah mike mengikuti menuju mobil sedan berwarna silver, aira duduk di bangku belakang bersama mike
Suasa di dalamnya hening, tak ada percakapan didalam mobil mewah itu,aira merasa sangat canggung dan tak nyaman, ditatapnya kearah samping dan di Dapatilah mike yang sedang sibuk berkutat dengan handphone canggihnya
“ hmm kita mau kemana?” tanya aira gugup, entah mengapa aira merasakan aura dingin saat ini
“ nanti kamu akan tau “ ucapnya membuatn aira menahan rasa keingintahuannya
Satu jam selama perjalanan akhirnya mobil sedan memarkirkan dirinya tepat di sebuah aparttemen yang menjulang tinggi yang di hiasi dengan gaya barat sangat indah,
Aira keluar dalam mobil disusul dengan mike, aira dibuat tercengang dengan posisinya yang menatap kagum pada bangunan itu, Nampak restoran mewah nan pusat perbelanjaan yang begitu besar,
“ hey, mau sampai kapan kau akan terdiam terus disana?”
“ ah iya maaf “ aira hampir lupa diri, ia mengikuti langkah mike di belakangnya.
“ sebenarnya kita mau ngapain disini tuan? Apa kita akan mengadakan meeting ah tapi kan aku bukan sekertaris anda hmm “ ujar aira memecahkan keheningan diantara keduanya, ia tak lagi bisa menahan rasa penasarannya sehingga kebodohannya nampak begitu saja
“ kita akan menikah sebentar lagi dan disini lah kita akan tinggal di apartemen inilah “ ujar mike menjelaskan dengan singkat membuat aira cengo
“ apa? Menikah” tanya aira terkejut
“ apa kau sudah melupakan janjimu?” kini mike menatap lekat kea rah manik aira, terdapat keseriusan di dalam mata mike, membuat aira ketakutan
“ aah mana mungkin aku melupakannya “ aira mecoba menghalangi dirinya dalam bahaya dari terkaman sang mike yang gila
“ bagus kalo begitu “
Selang beberapa menit kini mike telah tiba di sebuah aparttemen yang sangat luas bagaikan layaknya sebuah rumah
Mike masuk ke dalam yang di ikuti oleh aira, anehnya aira tak merasakan ketakutan saat memasuki tempat persinggahan mike itu, apa aira kini tengah terbiasa dengan hal-hal yang tak lama ini telah terjadi padanya?
Mike mengunci kembali pintu tersebut dengan sebuah pin tentunya aira tak mengetahui itu, seringai kecil muncul pada bibir tipisnya menatap lekat punggung aira dengan hasrat yang terpendam
Aira tak merasakan bahaya apapun kali ini padahal tepat berada di belakangnya mike tengah ingin menerkam dirinya habis-habisan,mengingat sebentar lagi aira akan sepenuhnya menjadi milik mike seutuhnya, dan ini hanyalah sebuah permulaan dengan aira
“ mike, ini sangat indah “ ujar aira kagum memperlihatkan ekspresi senangnya kepada mike,, namun mike seolah semakin tak tahan dengan senyuman yang terlukis indah di bibir aira, ,sehinga mike mendekatkan dirinya kearah aira,
“ apa kau suka tempat ini?” ujarnya setengah berbisik tepat pada daun telinga aira sontak membuat aira kaget dan mencoba menghindar
“ ah hiya aku suka “ aira gugup mendapat tatapan itu lagi
“ kau akan tinggal disini mulai hari ini, apa kau mau?” ujarnya kembali mendekati, kini tangan kekar mike memeluk pinngang rampingnya aira
“ hm tidak tuan, saya tidak bisa tinggal disini “ tolak aira dengan terbata-bata
“ hmm kamu tidak boleh menolakku, apapun yang aku ingin lakukan untukkmu. “ ujarnya setengah berbisik. Helaan nafasnya dan bau mint yang terhirup aira membuat aira terlena
Ditatapnya lekat manik mata aira, keduanya saling diam menikmati tatapan penuh hasrat yang menggebu terlihat di mata mike yang berwarna Abu
“ mike... kau kenapa ?”
“ aku mengingingkanmu sekarang “ mike langsung mengangkat tubuh aira. Menuju kamar miliknya dan di rebahkannya tubuh aira di ranjang besar milik mike, mike tak ingin mendapat penolakanya ia langsung melumat bibir aira yang masih terkatup rapat, aira membulatkan matanya menatap mata mike yang kini terpejam menikmati bibirnya. Aira tak bisa menolak ia hanya pasrah dengan apa yang akan mike lakukan terhadapnyaa toh inilah keputusan yang tengah di pilih dari awal, menjual tubuhnya untuk melunasi hutang bekas peninngalan orangtuannya.
Mike merasa sangat senang dengan perlakuan aira, tak ada penolakan melainkan sebuah penerimaan tangan aira melingkar di leher sang lelaki itu, menikmati setiap pagutan yang terasa manis dan memabukan sekali, sampai berkali-kali aira merasa kehabisan nafas mike hanya tersenyum senang. Tangan milik mike tak tinggal diam ini adalah sebuah keberuntungan bagi mike, di rabanya pucuk gunung kembar milik aira yang begitu kenyal dan besar membuat mike tak bosan-bosanya meremas dan menyesapnya secara bergantian membuat sang pemilik gunung kembar mendesis pelan menahan rasa geli yang memabukan dirinya
“ ah mike geli,, ‘ racau aira setelah mike menyesap pucuknya yang berwarna merah muda
“ jangan ditahan honey “ ujar mike
mike kembali dalam aksinya, tak butuh waktu lama kini keduanya saling berpelukan tanpa sehelai benang yang menutupi keduannya, aira yang tengah hilang kendali hanya bisa menerima semua sentuhan yang mampu membuatnya merasakan hal yang tak aira rasakan sebelumnya karna kali ini dengan lembutnya mike memperlakukan aira, sentuhan nya sangat lembut membuat aira terpana dengan sujuta keindahan yang mike miliki yang kini tengan mendambakan tubuhnya, mike tersenyum puas.
Tak lama mike langsung menyatukan miliknya dengan aira,
aira mengerang kesakitan saat miliknya dipenuhi milik mike yang Nampak besar, menyeruak kedalam rongga yang Nampak sangat sempit, ada rasa sesak sakit juga nikmat dalam waktu yang bersamaan, aira dan mike mulai menikmati segala rasa yang berasal dari bawah sana.
“ arh milikmu sempit sekali honey,, aku menyukainya “racau mike yang hanya ditanggapi desahan milik aira
Mike menatap aira lekat, ia tersenyum lalu mencium kening aira kemudian kembali melumat bibir aira penuh hasrat dan sedikit kasar namun kini aira membalas setiap luamatan yang diberikan oleh mike, sedikit demi sedikit aira mulai menyeimbangkan dengan kecepatan mike.
Mike merasakan bahwa aira benar-benar mulai menyeimbangkan kecepatan nya dengan gerakan Mike, membuat Mike semakin gencar untuk terus menghujam dengan kecepatan yang tidak teratur hingga akhirnya aira merasakan ada sesuatu yang ingin segera meminta untuk di keluarkan.
" Arhhh Mike aku ingin pipis " Ujar aira dengan mata tertutup, menahan rasa yang sangat nikmat
" Keluarkan honey ahh "
Tak lama kemudian tubuh aira menegang dan bergetar hingga keluarlah cairan surga dunia yang berasal dari bawah sana, Mike tersenyum puas karena telah berhasil membuat gadisnya mencapai kenikmatan yang tidak pernah aira rasakan selama mereka melakukannya.
Mike kembali menghujami miliknya, ia dia belum juga mendapatkan gilirannya yaitu untuk pelepasan yang pertamanya, Mike sangat mahir sekali hingga ia bisa mencoba menahan rasa nikmat itu sendiri,
Mike kembali meracau meremas gunung kembar milik Aira dengan kasar dan menghentakkan miliknya dengan kasar, hingga membuat aira meringis kesakitan, ya Mike akan melepaskan sesuatu yang ingin segera keluar, dalam satu hentakan Mike menancapkan miliknya sedalam mungkin lalu memuntahkan segala lahar kenikmatan itu, menaruh benih yang tak seharusnya ia lakukan saat bersenggama dengan seorang perempuan namun entah mengapa Mike mengingkarinya saat bersama Aira.
Mike menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh aira Yang kini tengah mengatur nafasnya, pergulatan yang cukup hebat membuat keduanya bercucuran keringat, namun tak lama kemudian aira merasakan ada sesuatu yang besar tengah kembali mengisi dinding sempit miliknya,
Mike kembali menghunjamkan miliknya, membuat aira syok, ada rasa perih di bawah sana namun aira mencoba menahannya, ia benar-benar pasrah dibawah kendali Mike, dengan berbagai posisi dan gerakan yang diberikan Mike, membuat aira melayang layang di angkasa, milik Mike benar-benar membuat aira dapat merasakan nikmatnya dunia.
Beberapa kali Mike melakukan pelepasannya, hingga membuat aira tak bisa berjalan, selangkangan ya terasa sangat kebas dan kaku, akibat ulah dari Mike.
Sampai tepat tiga jam kemudian, aira terkulai lemas begitupun dengan Mike, mereka kembali dalam posisi semula, sampai keduanya terlelap dalam satu selimut tanpa sehelai pakaian.
_________
jangan lupa tinggalkan jejak guys, mohon maaf sebelumnya jika tulisan saya sedikit kaku, maklum ini pertama saya menulis sebuah novel, terimakasih telah mampir
Sebuah pernikahan disinilah aira berada, dengan wajah yang telah dirias sedemikian rupa begitu cantik di tambah dengan balutan gaun berwarna putih menambah aksen keanggunan yang nampak luar biasa. di lihatnya pada pantulan cermin di depannya, senyum aira merekah indah, sangat manis bagaikan madu. " anda sangat cantik nyonya " ucap maya sang perias menatap bangga ke arah aira, dengan polesan yang terhias di wajahnya membuat wanita muda didepan aira menatapnya kagum. " ah tidak, anda bisa saja " aira tersipu, dilihatnya terus tampilan dirinya di depan cermin itu. ceklek tiba-tiba pintu kamar terbuka, menampilkan seorang lelaki yang tak lain adalah rey sekertaris mike " apa anda sudah siap nyonya? tuan mike sudah menunggu anda di bawah!" ujarnya sembari melihat ke arah aira dengan pandangan yang sama,meski datar namun terlihat jelas kekaguman tersirat disana&nb
"Maafkan aku mark " Lirihnya Pikiranya terbang melayang pada lima tahun lamanya, masa-masa kelam yang di miliki mark, sang adik tersayang yang menderita penyakit sekaligus mengalami depresi, meski sekarang keadaannya jauh lebih baik, namun tidak dengan pikirannya, kepribadian yang hangat dan riang seolah menghilang begitu saja. *** Flashback ∆∆∆ Sebuah pembalasan dendam terhadap salah satu perempuan yang berada dalam album foto itu tak lain adalah Aira sendiri salah satunya, tepatnya saat kejadian lima tahun lamanya, semasa masa remaja yang seharusnya di lengkapi dengan indahnya moment jatuh cinta yang biasa terkenal dengan sebutan cinta monyet. Masa-masa yang seharusnya indah untuk di nikmati di akhir pekan mereka bersekolah,tepat dihari kelulusan mereka bertiga bersama untuk merayakan kelulusan mark dan Aira teman sekelas yang mempunyai arti lebih dari teman pada hati mark yah masa SMA nya, d
Satu bulan semenjak kelulusan,aira telah memutuskan pilihannya untuk melanjutkan kuliahnya tepat di salah satu universitas di kota bandung, kepergiannya tak di ketahui siapapun termasuk mark, karna ia telah memberitahu pada kedua orang tuanya untuk tidak memberitahu keberadaannya apapun yang terjadi padanya, tanpa pernah Aira tau keadaan yang seperti apa yang membuatnya merasa seperti penjahat yang sedang lari sebab kejahatannya. Ah apakah menolak hati itu termasuk dalam sebuah kejahatan kriminal? Namun saat berada dalam perjalanan menuju bandung, mobil yang ia kendarai bersama sang supir menabrak pembatas jalan di karenakan kendaraan yang berada di belakang mobil Aira mendadak menabrak mobil Aira hingga mobil yang di tempati Aira oleng sampai menabrak pembatas jalan dengan benturan yang hebat, menyebabkan mobil itu seketika berbalik posisi. Beruntung sang supir dan Aira masih selamat meski dalam keadaan mengenaskan, para pengemudi ja
Bukankah masa lalu tak perlu lagi untuk di bahas? Jika bukan karna hati yang terus bersikukuh meminta pembalasan meski Jawaban yang akan di dapati adalah kesudahan***Ketika senja sudah menampakkan keindahannya, dengan terpaksa bulan harus segera hadir di dampingi sang bintang sebagai penghias langit malam yang sangat gelap, Disinilah kedua insan yang sedang di mabuk asmara dalam ketidaktahuan yang sebenarnya membuat salah satu atau diantara ketiganya keliru, keliru pada keputusan yang seharusnya tak di pilihnya menjadi bagian akhir dari suatu kisah.Di sebuah hotel bintang lima, mark mengajak Aira berkencan. Meski Aira bersikeras menolak namun tetap saja, mark tak mendengarnya, beruntung malam ini Mike memiliki kesibukan yang entah apa, atau ia hanya sedang bersembunyi sementara waktu?Aira merasa bimbang, kini bukan lagi perihal Mike yang harus selalu dituruti keinginannya itu namun ia juga haru
" Tenanglah sayang, ini tidak akan sakit kamu pasti sangat bahagia dengan kado yang akan aku berikan untukmu " “ tapi Mark.. “ dengan cepat Mark langsung melumat bibir ranumnya dengan lembut, Aira kaget saat bibirnya di sesap oleh Mark yang statusnya kini menjadi adik iparnya itu. “ Manis “ ujarnya ketika melepaskan pagutan diantara bibirnya Aira, “ lepaskan aku Mark!” ujarnya dengan suara tercekat, ada rasa takut menyelimuti tubuh Aira saat ini “ Bagaimana kalo aku tidak mau?” Ujarnya dingin, tangannya mulai meraba tubuh Aira yang hanya di balut dress biru laut sebatas lutut, membuat Aira melenguh menahan rasa geli “ hmm Mark, jangan sentuh aku “ dengan mata tertutup kain dan tangan yang terikat diatas ranjang membuat Aira hanya bisa meliuk-liukkan badannya, dan itu membuat hasrat dalam diri Mark semakin tinggi “ tapi kamu suka kan?! “ timpal Mark dengan suara tak kalah menggoda “ ah Mark, jangan “ “
“ah Mark stop “ Aira melenguh menahan rasa nikmat pada intinya sekaligus perih akibat kasarnya Mark menancapkan rudalnya dengan ritme tak beraturan Mark menatap nyalang ke arah Aira yang kini dalam posisi menungging, ditamparnya pantat padat berisi itu dengan keras, hingga meninggalkan tanda merah, Aira lagi-lagi hanya bisa menjerit menahan perih dengan nikmat yang memabukkan. “ Katakan padaku, siapa yang telah mencicipimu terlebih dahulu hah?!” Mark menggeram menahan amarah, ia tak habis pikir sahabat yang ia cintai berani bermain dengan pria lain bukan dirinya, itu membuat Mark semakin gencar membuat Aira dalam masalah. “ Apa yang kau maksud Mark ahk hmm sakit “ teriak Aira tak kuasa menerima hentakan berasal dari belakang, tangannya masih terikat diatas ranjang dengan posisi membungkuk dengan kedua lutut menompang tubuhnya, membuat Mark semakin leluasa bergerak di bawah sana. “ Dasar jalang, seharusnya dari dulu aku sudah
Aira POV “ Akhirnya kau berani pulang juga hmm “ Mike menghampiriku, sorot mata tajamnya seakan siap membunuhku, tiba-tiba aku merasa resah, bagaimana jika Mark memberi tahu semua yang terjadi kemarin malam kepadanya, Mike naik keranjang menghampiri keberadanku, tangannya membelai pipiku yang sedikit merah akibat bekas tamparan Mark, aku masih menundukkan pandanganku, tak berani menatap lekat kearahnya, bisa saja detik ini pun aku akan mati dibuat olehnya. “ aku merindukanmu sayang, bagaimana pertemuanmu dengan Mark? Apakah ia memperlakukanmu dengan baik?” ujarnya lembut, tatapan matanya berubah sendu, aku tidak tahu arti tatapannya kali ini. “ dia sangat baik, Mark “ ujarku tersenyum manis, sebisa mungkin aku harus menyembunyikan apa yang telah terjadi “ apakah kau suka jika berada di dekatnya sayang?” tanyanya kembali sambil meremas gunung gembar dengan lembut “ hmm iya Mike” aku mencoba berbohong agar ia tak membenci adiknya, namun seketika
Langit malam hadir dengan keheningan yang tercipta di segala sudut ruangan, para penghuni rumah sepertinya sudah mulai berhenti dari segala aktivitas, di mansion utama dimana Mike dan Mark berada, Mark terlalu lelah menghukum Aira membuat ia tidur begitu nyenyak, efek dari obat yang satu jam lalu ia konsumsi, melihat Mark tengah tertidur membuat Mike kembali mengingat Aira yang kini berada di apartemen miliknya, sedari sore ia meninggalkan wanitanya. Ia melangkah menuju keluar mansion, melanjukan mobilnya dengan kecepatan penuh, takut bila mana Aira mencoba melepaskan diri “ ceklek “ suara pintu terbuka, Mike menelusuri setiap inci mencari sosok yang dari tadi ia khawatirkan, tepat disebuah ruang bersantai terdengar suara TV menyala, Mike melanjutkan langkahnya mendaki suara tersebut. Kemudian ia pun tersenyum devil, melihat Istrinya tengah menonton serial anime Upin dan Ipin, dengan memakai lingerie merah membuat Mike menatap intens kearahnya. “ sayang,, aku merindu