Aira POV
“ Tak selamanya cinta membawa tawa serta derita selamanya, selagi kau yakin tentang cinta yang kau miliki, sekuat apapun kau menunggu, cinta akan hadir kembali membawa seutas senyuman manis”
“ Benci dan cinta itu beda tipis, dengan seiringnya waktu berputar kau akan tau bahwa hanya ada rasa cinta di hatimu, penolakan lah yang membuat benci itu menyelinap masuk tanpa di sadari hingga membuat pemiliknya menderita”
Aku tidak pernah menyangka bahwa semua ini akan berakhir dengan penuh bahagia, aku pikir tak ada selain derita yang hadir mengisi hari-hariku
Semenjak perubahan dari Mike membuat hidupnya jauh lebih baik daripada sebelumnya, ia memperlakukan aku selembut sutra, semanis gula dan menjadikan aku ratu di kerajaan istananya.
Sedangkan Mark, dia telah melupakan aku, aku Dengar sekarang dia sudah punya kekasih, ah tidak Mark kan tipe pria sempurna Dimata gadis polos
Sedangkan Malik, sampai saat ini ia masih saja jomblo, aku t
" Hm Alan,, apa kau mencintaiku hmm?" Desah seorang wanita berparas cantik menatap pujaan hatinya dengan lembut " Ahh,, ya,aku sangat m
Kepada senja yang membawamu pergi 🍁🍁🍁 Pada malam temaram, sepasang kekasih saling bertemu di sebuah cafe yang letaknya tak jauh dari rumah aira, meski hanya sebentar, mengingat bahwa hubungan mereka tak di restui oleh kedua orangtua Aira, sang gadis yang sangat cantik yang memiliki mata teduh dan sangat pandai, membuat lelaki manapun bisa jatuh cinta seketika pandangan pertama, tak terkecuali Alan. Seorang lelaki yang terlahir dari keluarga sederhana namun berkat aira sekarang Alan telah menjadi orang yang serba ada, keadaannya semakin jauh lebih baik daripada aira sendiri. berbeda dengan Aira yang terlahir sebagai anak dari perusahaan ternama di kotanya, meski begitu Alan adalah sosok laki-laki yang sangat di cintaiAira, tak peduli orang tuanya melarangnya, tak peduli seberapa banyak perbedaan diantara mereka, gadis itu tetap menjalin hubungan secara diam-diam dengannya. " Aira,, aku benar-benar mencintaimu" Ujar lelaki it
" lumayan juga " Ujarnya tersenyum jail, tanganya mengelus pipi Aira yang lembut. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh lekaki tersebut. Lelaki itupun pergi melangkahkan kakinya yang jenjang menuju kamar mandi yang berada tepat di sebelah ranjang yang sedang Aira tiduri, gemericik air mengalir dengan deras sehingga membangunkan Aira dari tidurnya, kepala Aira terasa berat dan sedikit sakit, aira kebingungan dengan keberadaannya yang sangat asing, sebuah kamar dengan warna putih gading membuat siapapun yang berada di sana dapat merasakan kenyamanan dalam sekejap. " Ah, kenapa kepalaku sakit sekali, dan ini aku dimana? " Aira memandangi seluruh isi kamar lamat-lamat, tanpa sadar matanya menuju sebuah pintu kamar mandi dilihatnya sosok laki-laki keluar dari kamar mandi itu, sesosok laki-laki dengan setengah badan yang terbuka dan hanya bagian bawahnya saja yang tertutupi dengan sehelai handuk, sontak membuat
Jangan lupa commentnya😘 "Akh,, sakit " Lirih Aira ketika merasakan bagian bawah pada tubuhnya terasa sangat pedih, Aira sadar ternyata semalam dia tidak bermimpi melainkan nyata adanya. Namun begitu ia terbangun tepatnya pukul tujuh lebih lima menit, sudah sangat siang bagi seorang Aira, ternyata laki-laki itu sudah pergi di pagi buta. " Sebaiknya aku mandi terlebih dahulu, baguslah kalo lelaki itu sudah pergi" Ujar Aira lega, setidaknya pagi ini dia tak harus melihat lelaki itu lagi. Setelah beberapa menit kemudian, Aira telah meninggalkan hotel tersebut, ya, kamar dimana ia kehilangan segalanya pada malam tadi. Persetan dengan pria brengsek. Aira meninggalkan hotel yang bernama Maxime bintang lima, yang bernuansa megah bak istana kerajaan, belum pernah ia masuk ke dalamnya, karena dari kejauhan saja sudah bisa ditebak hotel ini hanya untuk orang kaya yang bisa memasukinya, apalagi restora
Terlihat senyum tipis menghiasi wajah yang selama ini nampak begitu datar tanpa ekspresi, entah apa yang sedang ada dalam pikirannya, semenjak pertemuannya dengan Aira pada malam itu, gadis yang manis yang pernah ia cicipi, bahkan parasnya tak terkalahkan dengan kebanyakan wanita cantik yang pernah ia temui, baginya Aira adalah yang paling mempesona. Setelah mengetahui bahwa keluarganya sempat berhutang kepada perusahaan miliknya, namun belum juga dapat membayarnya mereka malah sudah tiada, ya hingga Aira yang harus menanggung semua itu. Senyum licik terpampang di wajahnya, memikirkan sesuatu yang menyenangkan bila menjadi nyata. Yah sebuah permainan yang akan ia lakukan untuk gadis kecilnya itu. Tanpa perlu ia bersusah payah mencari tahu keberadaan Aira, karna tanpa disadari olehnya, Ternyata Aira sendirilah yang menghampirinya langsung, meski Aira belum mengetahui bahwa lelaki yang semalam mengambil hal
|21+| Nampak seorang pria sedang menghadap ke arah luar jendela, membelakangi tubuh Aira, memakai setelan jas hitam dengan surai keemasan. terlihat dari belakang saja sosok pria itu sudah begitu memukau, Aira yang sudah berada tak jauh dari tempat keberadaan pria itu , akhirnya memberanikan diri untuk membuka suaranya " Selamat malam tuan, saya Aira " Ujarnya terbata-bataHening, tak ada jawaban dari pria itu, sedetik kemudian pria itu membalikkan badanya, kini sosok yang selalu Aira hindari dan menyumpahi untuk tidak lagi bertemu dengannya, hari ini ia malah salah menduganya. Terlihat jelas wajah datar yang penuh dengan teka teki, Aira semakin terkejut dengan kenyataan yang ia hadapi saat ini. " Kamu! " Ujar Aira mengernyitkan halisnya" Akhirnya kita bertemu lagi manis " Ujarnya menyunggingkan bibir tipisnya, Mike berjalan mendekati Aira dengan langkah yang perlahan namun pasti, h
Cahaya matahari menyelinap masuk melalui celah-celah dari bilik jendela, membangunkan sang empu yang sedang terlelap tidur dengan pulas setelah kejadian malam tadi yang membuat keduanya masih terjaga dalam mimpinya. Tepat pukul tujuh lebih lima menit tiga puluh detik, Aira mengerjapkan matanya perlahan, hal yang pertama Aira pikirkan tentunya mengapa bisa ia berada ditempat yang sama? Merasakan ada sesuatu yang melingkar di tubuhnya, ternyata Mike memeluk Aira dengan mesra. Matanya masih terpejam wajah yang selama ini nampak dingin dan datar seakan sirna begitu saja di pagi ini, wajah yang sangat garang itu kini terlihat teduh membuat nyaman untuk di pandang. Aira mengerjapkan kembali matanya, ia harus segera bergegas untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan barunya. Di alihkannya tangan mike secara perlahan dari tubuhnya lalu segera masuk ke kamar mandi . Ia mengguyur seluruh tubuhnya dibawah shower
Bab 08 Jam tangan yang bertengger indah pada pergelangan tangan aira kini tengah menunjukan pukul setengah empat, tanda waktu pulang telah tiba, aira segera membereskan pekerjaanya sebelum pulang. Aira mengingat perintah dari mike, mengenai hal yang belum aira tau membuat ia sedikit penasaran yang akan dibawa kemana aira sebenarnya. Bukannya merasa takut aira malah merasakan sedikit senang, heran.ada apa dengan otak aira sekarang apa karna setumpuk berkas yang baru saaja ia kerjakan telah membuat ia sedikit hilang kewarasannya? “ ih lama sekali, dimana dia di jam sekarang “ gerutu aira kesal menungu mike yang hampir setengah jam belum terlihat juga, hingga tidak lama setelah aira merutukinya, mike tiba di dekat aira mengagetkannya “ haiis kau membuatku terkejut, datang seperti setan saja huh “ ujar aira sembari mengelus dadanya, mencoaba menetralisir jantungnya yang hampir mencuat keluar “ ayo “ ujarnya dat