Share

Hari Pertama

Buat kalian yang sengaja mampir, jangan lupa tinggalkan jejak ya ^_^

Hari ini hari pertama Killa kembali bersekolah di sekolah baru yang bisa dibilang sekolah ke sembilan yang ia tempati sebelum akhirnya ia akan melanjutkan jenjang kuliah. walau lelah rasanya terus - terusan beradaptasi dengan lingkungan sekelilingnya tapi ia berharap semoga ini yang terakhir kalinya ia pindah sekolah karena pasalnya setelah lulus SMA kak Revan akan membebaskannya memilih jalan hidupnya entah melanjutkan kuliah, bekerja atau mungkin keduanya. karena menurut Killa ia tak mau menyusahkan kak Revan.

"Killa.." Panggil Tante Manda saat ia masih sibuk menyisir rambutnya.

"Ya Tante masuk saja pintunya enggak dikunci." jawabnya sambil kembali bersiap.

“Aduh cantiknya, ayo Killa kita sarapan bareng." ajak beliau.

"Ayo, Tante..." Killa meraih ranselnya yang berada di kursi. Keduanya menuruni setiap anak tangga dengan hati - hati.

"Pagi Killa.." sapa om Gunawan.

"Pagi om, pagi Kak Rian.." sapaku .

"Sarapan yuk Kill.." tawar Kak Rian. Killa pun dengan perlahan menarik kursi. Pagi ini Tante Manda sudah menyiapkan sepiring nasi goreng dengan telur ceplok. beliau juga sudah menyediakan susu disebelah-Nya. dengan lahap ia menyantap sarapan buatan beliau.

"Ma, Aku duluan." Pamit Keenan singkat yang baru saja muncul menuruni anak tangga tanpa menoleh ke arah meja makan.

“Sarapan dulu, Nan." Ujar sang Ibu.

"Nggak laper." Jawab Keenan lagi dengan suara samar mungkin karna ia sudah berada di bagian depan rumah ini. Tante Manda pun berlari sambil membawa sekotak bekal mengikuti Keenan. entah kenapa sejak kedatanganku kemarin tak sedikit pun kulihat Keenan ikut kumpul makan bahkan mengobrol bersama. malah sejak kejadian kemarin lelaki itu pergi meninggalkan rumah. entah ke mana dan kepulangannya pun tak diketahui.

“Killa hari ini berangkat bareng aku ya, kebetulan kantor aku searah sama sekolah kalian." ajak Kak Rian.

" Eh iya kak, mau berangkat sekarang atau nanti?" tanya Killa yang tanpa sadar sedari tadi melamun.

“Ayo kalau memang kamu udah selesai kita berangkat sekarang." Seru Rian lagi dan gadis itu mengangguk. Killa dan Rian berpamitan dengan Om Gunawan dan Tante Manda.

# # #

“Selamat pagi anak - anak kali ini kita kedatangan murid baru bernama Killa murid pindahan dari Surabaya." Kata sang guru yang mulai memperkenalkan dirinya di hadapan teman - teman sekelasnya.

“Halo semua, saya Killa .."

"Oke mari kita cari tempat duduk yang kosong..." beliau pun melihat sekeliling ruang kelas.

“Nah kamu bisa duduk di sebelah Keenan.” kata beliau lagi.

“Sial, kenapa harus dia lagi? tak bisakah aku duduk dengan murid normal lainnya?" batinnya saat ia berjalan menuju meja Keenan.

“Oke anak - anak sekarang buka buku pelajaran kita di halaman 126." kata Bu guru lagi. Killa menarik nafas panjang dan perlahan ia melirik Keenan yang sudah menatapnya tajam. seakan ingin diterkam oleh Keenan ia kembali melirik buku pelajaran miliknya lagi. Karin kembali fokus membaca bukunya namun Keenan malah memberinya selembar kertas yang sudah dilipat.

“Ini buat aku ?" Bisiknya pelan dan dibalas anggukan pelan dari Keenan. Killa pun perlahan membuka selembar kertas itu.

"GUE HARAP LO PURA - PURA NGGAK KENAL GUE !!" perlahan Killa menelan ludah.

"Heem apalagi ini?" batinnya. ia pun melirik Keenan lagi dan lelaki itu memberi isyarat dengan tangan mengepal. dengan cepat Killa pun mengangguk dan lelaki itu kali ini tersenyum sambil mengacungkan jempol.

"Apa ini benar - benar Keenan yang dulu aku kenal? tapi kenapa dia terlihat sombong dan juga kasar?" batin Killa. ingatan masa kecilnya pun kini kembali berputar.

* * *

“Huu .. huu .. Sakit .. Papa .. Mama ..

Kak Evan.." rintih gadis mungil yang baru saja jatuh dari sepeda yang tak jauh dari rumahnya.

"Kamu kenapa? Abis jatuh ya ??" tanya pemuda kecil yang seumuran dengannya dan tak lain adalah Keenan. Killa hanya melirik dan ia masih meringis kesakitan sambil menangis memegangi lututnya.

“Sini aku kasih kamu plester." katanya lagi.

"Jangan pasti nanti makin sakit." tolak Killa kecil.

“Ini kamu emut permen ini dulu biar aku yang tempel plesternya." kata Keenan sambil menyodorkan permen Lolipop berwarna- warni berbentuk hati. Killa pun tersenyum dan pelan - pelan membuka bungkus permen serta mulai menjilati sang permen. seakan sesaat dia lupa dengan rasa sakitnya. Keenan pun mulai memasang plester dilutut Killa.

"Oke selesai, enggak sakit kan?" kata Keenan. Gadis itu pun mengangguk senang.

"Ya sudah, yuk pulang biar aku bonceng." kata Keenan lagi dan gadis itu pun mengikutinya.

“Ken, nanti belikan Killa permen lagi ya." pinta gadis itu.

“Iya nanti aku belikan lagi buat Killa ya. sekarang pegangan nanti jatuh lagi." Kata Keenan, Killa pun langsung memeluk erat punggung Keenan.

* * *

Bel istirahat pun berbunyi. semua murid bersorak dan mulai merapikan buku mereka ke dalam tas atau pun laci. seperti Keenan yang sudah bersiap berdiri yang mungkin ingin menuju kantin.

“Ken.. Tunggu." Panggil Killa pelan. lelaki itu malah menyipitkan kedua matanya. seakan memberi isyarat yang membuat Killa takut. namun bagaimana dengan kotak bekal milik Keenan.

"Nan, ayo kita ke Kantin.” ajak salah seorang pemuda yang sudah berada diambang pintu kelas. tanpa menggubris Killa pemuda itu pun berjalan menuju gerombolan teman - temannya.

“Hai Kill, Mau ke kantin?" tanya seorang wanita yang duduk di meja depan itu.

"Heem bagaimana ya?" Killa seolah bingung karna kini iya membawa dua kotak bekal yang  entah apa ia mampu menghabiskannya.

"Oh ya kenalin nama Aku Sindy.” katanya sambil menyodorkan tangan ke arahnya.

“Dan Aku Evan.." tambah seorang lelaki yang duduk disebelah-Nya.

"Kebiasaan deh nyalip - nyalip lo!!" kata Sindy sambil mendengus kesal. Killa hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

"Aku Killa, kalian sahabatan?" tanya Killa dan keduanya mengangguk bersamaan.

"Hati - hati ya La, Evan ini suka modus sama tebar pesona disekolah ini udah banyak yang jadi korbannya jadi jangan sampe kamu jadi korban selanjutnya." celetuk Sindy dan ia langsung mendapat cubitan kecil dari Evan.

“Apa sih kamu cemburu aja deh. Tapi tetap kok kamu yang dihati." ledek Evan yang membuat Sindy bergidik geli.

"Dih apaan sih lo jijik Gue." balas Sindy.

"Hahaha .. awas ya naksir yaudah yuk ke kantin." ajak Evan.

"Yuk, La." tambah Sindy.

"Sebenarnya hari ini aku bawa dua kotak bekel satunya punya kakak aku tapi ke bawa mungkin kalian mau makan bareng?" Ajak Killa.

"Wuihh asyik tuh.” kata Sindy sambil tersenyum.

"Heem ya sudah, gue kantin aja ya soalnya udah janjian sama.. eh udah ahh duluan." kata Evan lalu segera berlalu meninggalkan keduanya.

"Dasar Buaya!!" Teriak Sindy. Akhirnya Killa merasa bersyukur kali ini dia bisa menghabiskan dua kotak bekal itu bersama Sindy tanpa harus merasakan kekenyangan yang bisa saja membuatnya tertidur di pelajaran berikutnya.

"Ini Perpustakaan , dan sebelah sana itu Lapangan basket dan kita kalau upacara di sana." kata Sindy saat mereka sedang berkeliling di area sekolah.

"Loh itu ada apaan kok rame, Sin?" Tanya Killa saat ia melihat sekumpulan murid perempuan yang sedang asyik bersorak di pinggir lapangan.

"Paling mereka lagi liat tim basket main apalagi kaptennya Keenan. cowok yang tad.." ucapan Sindy terputus saat Killa berlari menuju lapangan. mungkin Killa boleh saja membenci sikap Keenan namun ia selalu penasaran dengan apa yang laki - laki itu lakukan. mungkin semacam benci tapi cinta haha

"Keenan .. Keenan .." sorak beberapa dari kumpulan murid perempuan. Ya selain tampan Keenan juga pandai membawa bola menuju Ring Basket. pesonanya mengalahkan beberapa pemuda yang berada di sana.

"Keenan sayang, semangat ya.” teriak salah satu gadis yang mengenakan bando warna kuning. Killa pun menoleh ke arahnya.

"Sin, itu siapa ?" tanya Killa sambil menunjuk ke sosok wanita tadi. Sindy pun mengalihkan pandangannya.

"Oh itu Nadia."

"Nadia?? Pacarnya Keenan?" tanyanya lagi.

"Bukan dia itu emang suka sama Keenan tapi enggak digubris sana Keenan." Ucap Sindy santai.

"Loh kenapa kan dia cantik ."

"Mana Gue tau La? coba tanya Keenan langsung. Eh tapi Gue saranin Lo jangan cari masalah sama Nadia terutama ketahuan dekat sama Keenan karena mungkin bisa aja lo dikerjai habis - habisan sama Nadia dan kawan- kawan." jelas Sindy memperingati.

jangan lupa komen dan berikan bintang yaa buat aku biar authornya rajin update. Terima kasih ^_^

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status