Share

Merawat Keenan

Buat yang nggak sengaja mampir semoga suka ya dan jangan lupa tinggalkan jejak ^_^

No black Reader !!

Sebelum makan malam seperti janjinya Killa membawakan nampan yang sudah berisi nasi , lauk pauk beserta segelas air putih. dengan perlahan - lahan dia menaiki setiap anak tangga. dia berharap kali ini semoga ia tidak mendapat perintah apapun dari Keenan. Kalopun memang sebuah perintah asal bukan dengan sebuah nada ketus dengan senang hati ia akan lakukan. masih terbesit rasa percaya tidak percaya memang dengan karakter Keenan yang berubah 180 derajat dari ia yang dahulu. Namun kini Killa sudah memahi betul perasaan yang rasakan oleh lelaki yang sempat ia idam - idam kan dulu walau bisa dibilang Cinta monyet..haha

" Ken .." Panggilnya sambil mengetuk pintu kamar pemuda itu. Sudah tiga kali ia memanggil namun tak ada jawaban.

" Apakah lelaki ini sedang tidur atau mungkin sedang mandi ya ?" batinnya.

" Ken, Aku masuk ya.." kata Killa lagi seraya perlahan membuka pintu kamar Keenan dengan hati - hati karena ia takut seisi nampan bisa tumpah kalau ia sedikit saja ceroboh. Bukan itu saja yang ia khawatirkan mungkin ia akan kena amuk Keenan.

Saat perlahan ia memasuki ruangan tersebut, terasa hening. Dan benar saja , lelaki penghuni kamar ini sedang tertidur pulas dengan selimut yang hampir menutup seluruh tubuhnya. Pelan - pelan ia meletakan nampan itu diatas meja yang berada tepat disebelah kasurnya.

" Ken, Aku taro makanan kamu disini ya nanti jangan lupa dimakan." Lirihnya pelan. Tak lama setelah itu ia melihat balkon kamar Keenan masih terbuka. Hingga angin masuk kedalam ruangan membuat tirai sedikit terhempas. Ia pun melangkahkan kakinya mendekat untuk menutup rapat pintu balkon serta menutup tirai.

" Bi .." Terdengar lirih lemas dari suara lelaki itu. Killa pun menoleh dan menghampirinya yang sudah membuka selimut hingga menunjukkan wajahnya.

" Bibi ? Aku Killa .." Ucapnya. Lelaki itu membuka perlahan matanya sambil mengumpulkan sebagian nyawanya dan menoleh kearah sang gadis.

" Maaf aku kira Bibi." Balasnya sambil memegang kepalanya. Baru kali ini Keenan mengucapkan kata " Maaf ?" dengan nada lembut ? sedang kesurupan setan apa dia ? Atau aku sedang bermimpi ?

" Kamu butuh Bibi ? Okeh aku panggi .." Ucapannya terhenti saat ia berusaha beranjak pergi. Tangan kanannya ditarik oleh Keenan.

Terasa Panas. Tapi ini bukan panas dari orang yang baru bangun tidur melainkan ...

" Kamu sakit ?" Spontan pertanyaan itu keluar dari bibir Killa yang khawatir. Dengan tangan kirinya ia juga menempelkan tangannya didahi lelaki itu. Ya Demam, Sudah pasti karna badanya panas seperti air panas yang sedang mendidih. Ia baru sadar kalau wajah Keenan terlihat sudah pucat.

" Tolong gue haus ." Ia melepaskan tangan lelaki itu dan mengambil air dari meja di sebelahnya dan membantu Keenan untuk menenggak air. Sejak kapan dia demam ? Apakah dia dehidrasi ? Sampai segelas air ia tenggak habis.

" Aku panggilin tante Manda ya Ken." Pintanya.

" Nggak usah, Gue nggak mau buat Nyokap khawatir." balasnya kini sambil membenarkan posisinya bersandar dikepala tempat tidurnya.

" Lo jangan bilang siapa - siapa ya. Gue nggak mau bikin panik seisi rumah. Gue cuma butuh istirahat aja." Pinta lelaki itu.

" Okeh tapi kamu harus makan ya sebelum tidur dan minum obat .." Keenan hanya bisa mengangguk tanpa perlawanan. tubuhnya sudah terlihat lemas tak berdaya. Bahkan tadi saja untuk menenggak minuman ia harus dibantu.

" Tolong bantu gue makan ya, maksud gue suapin.." Pintanya lagi. Killa menurut lalu 1denga perlahan iya menyuapi laki - laki itu sesendok demi sesendok. Namun saat beberapa suap lelaki itu memberikan isyarat untuk berhenti.

" Gue haus .." katanya yang masih mengunyang beberapa sisa makanan yang ada dimulutnya.

" Yaudah aku kebawah dulu ya.." kata Killa dan dibalas anggukkan olehnya. Gadis itu langsung buru - buru keluar dari kamar Keenan. Langkah kakinya melewati setiap anak tangga seperti sedang lari marathon.

Sesampainya didapur ia mencari gelas dan mengambil air. Saat itu ruang makan sudah kosong karna semua sudah selesai makan.

" La, Keenan mau makan?" tanya om Gunawan yang membuatnya kaget hingga menumpahkan sedikit air digelas.

" Eh om, iya dia mau kok makan." jawabnya.

" Okeh kalau gitu sekarang om mau ketemu dia dulu." kata beliau lagi.

" Om tunggu .." katanya spontan saat ia teringat permintaan lelaki itu.

" Kenapa La ?" tanya om Gunawan.

" Tadi Keenan pesen kalau abis makan dia mau langsung tidur dan nggak mau diganggu." dusta Killa.

" Heemm .." om Gunawan mengehela nafas panjang.

" Yaudah Gpp, kalau gitu om istirahat juga deh. Kamu jangan lupa makan ya tadi Om, tante sama Rian udah duluan soalnya nunggu kamu nggak turun - turun. Gpp kan ? apa mau om temenin ?" kata om Gunawan lagi.

" Nggak usah om, Lagian tadi Kak Revan telfon terus kebablasan ngobrolnya." Dusta Killa lagi dengan senyuman terpaksa. Entah kenapa ia bisa dengan spontan mencari alasan konyol.

" Oke kalau gitu, Om duluan ya. Kamu juga jangan tidur malem - malem besok masih sekolahkan." kata om Gunawan lagi lalu berlalu pergi. Killa bisa bernafas lega saat om Gunawan tidak menaruh curiga padanya. karena ia bukan gadis yang mampu berbohong walau seujung kuku sedikitpun.

" Laa .." panggil Rian saat ia melihat Killa yang masih mematung didapur. ia kembali tersentak.

" Ya kak .." jawabnya.

" Makan dulu, biar aku temenin sekalian ngobrol yuk." kata Rian. Aduh apalagi ini? semoga Keenan bisa menunggunya , eh bukan menunggunya tapi menunggu segelas air. semoga iya tidak tersedak ya. Killa pun menuju meja makan, dan duduk dihadapan Rian. Ia mulai mengambil piring beserta lauk pauk yang berada diatas meja.

" Oh ya Keenan berbuat baik kan sama kamu disekolah ?" tanya Rian saat ia sedang perlahan menyantap makan malamnya.

" Hah ? Keenan ? Baik ? belum tahu aja kalau dia selalu diperlakukan tidak menyenangkan dirumah ini bahkan disekolah saja Keenan sudah memberinya peringatan untuk tidak saling mengenal." batinnya .

" Heem ya gitu kak .." Jawabnya singkat sambil kembali menyendok makanan.

" Pokoknya kalau dia macem - macem sama kamu bilang ya soalnya Revan udah nitipin kamu ke aku." kata Rian sambil tersenyum. Killa hanya mengangguk pelan.

" Kak Rian kenapa liatin aku begitu ?" Tanya Killa saat ia tanpa sadar melihat Rian menatapnya sambil tersenyum.

" Gpp kok .." Kata Rian dengan muka memerah seperti buah tomat.

" Oh ya hari minggu nanti mau kemana ? Ada acara ?" tanya Rian.

" Minggu nggak ada kayaknya kak kenapa ?" tanya Killa balik.

" Jalan yuk, kata Revan kamu suka makanan Italia sejenis pasta gitu."

" Boleh kak .." jawab Killa sambil merapihkan peralatan makan karna ia sudah selesai.

" Siangan atau sore ya La .." kata Rian dan dibalas dengan isyarat ibu jari yang menempel dengan jari telunjuk dan sisa jari lainnya saling berdiri yang artinya " OK "

# # #

Setelah selesai makan Killa kembali ke kamar Keenan sambil membawa segelas air putih dan obat demam. Ia berharap lelaki itu tidak marah kepadanya karena terlalu lama untuk kembali. Saat ia membuka pintu ia lihat Keenan kembali tertidur dengan selimut yang menutup seluruh badannya kali. Ia menutup pintu dan melangkah masuk serta duduk ditepi tepat tidur. Ia membuka selimut, perlahan membangunkan lelaki itu. Badannya masih panas bahkan mungkin makin panas hingga membuat baju lelaki itu basah terlebih lagi Ac dikamar ini mati.

" Ken, bangun yuk ini minumnya." lelaki itu tersadar saat tahu Killa sudah kembali. Killa langsung membantunya untuk bangun dan memberikan air bersama dengan obat yang sudah ia bawakan.

" Lo kok lama sih ?"

" Maaf tadi diajak ngobrol sama om dan kak Rian. tapi tenang aku nggak bolang kalo kamu sakit kok ." jawab Killa dan kini lelaki itu bersiap untuk berbaring lagi namun ditahan oleh Killa.

" Ada apa lagi ?" tanyanya.

" Ganti baju dulu , baju kamu basah tahu nanti malah masuk angin."

" Yaudah ambilin gue baju disitu ya .." suruh lelaki itu sambil menunjuk lemari. Killa pun meninggalkannya sambil mencari kaos untuk Keenan.

" Nih bajunya .." kata Killa saat ia sudah ada di tepi tempat tidur.

" Bantuin gue ganti baju .."

" Nggak !!" tolak Killa yang merasa permintaan lelaki itu kali ini sudah kelewat manja. Lagi pula dia bukan pengasuh lelaki itu.

" Ya ampun gue lagi lemes tau, Tapi kalau lo nggak mau gpp lo bisa pergi kok .." katanya putus asa.

" Huufft okeh untuk kali ini aja ya .." kata Killa dan lelaki itu hanya mengangguk. Ia mulai membantunya mengganti baju Keenan.

" Makasihh ya .." kata Keenan lagi sambil kembali membaringkan tubuhnya dan menarik selimut.

" Eh selimut lo jangan di tutupin kebadan lo semua, setengahnya aja nanti lo keringetan lagi bisa - bisa basah lagi baju lo dan bikin lo tambah sakit. Ini Ac juga gue nyalain tapi nggak terlalu dingin biar nggak pengap." Ucapnya .

" Iya bawel .." kata Keenan.

" Yaudah gue mau turun buat bawain air siapa tau nanti lo butuh, dan makanannya gw rapihin ya .."

" Iyaa .. iya bawel deh lo udah sana pergi kapan gue Istirahatnya !!" katanya lagi dengan nada sedikit meninggi.

" Dasar cowok tak tahu malu baru saja tadi dia bersikap manis karna sedang sakit namun sekarang berubah kembali setelah agak mendingan." Gumam Killa  dalam hati . Ia pun kembali beranjak pergi dari kamar itu dengan nambah beserta isinya.

Jangan lupa komen dan rate bintang ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status