Share

04. Tidak Habis Pikir

Fatih pergi ke masjid terdekat di hotel. Tubuhnya terduduk tak berdaya di atas sajadah masjid. Dia seperti tidak punya semangat dan kebahagian lagi. Perasaannya tidak karuan dan hancur begitu saja.

Kedua tangannya menangkup wajahnya. "Ya Allah ... maafkan hamba. Aku benar-benar bingung dengan keadaan ini. Apa yang harus aku lakukan Ya Allah," curhat Fatih dengan suara lirih.

Fatih tau, perasaan kepada Yara tak seharusnya dia rasakan. Harusnya perasaan itu sudah hilang tapi kembali setelah melihat wajah wanita itu yang tidak pernah bosan untuk dipandang, paras cantiknya membuat jantungnya berdebar keras. Yara bertambah amat cantik. Apalagi alis tebalnya. Memang Fatih menyukai Yara sudah lama.

"Wanita yang seharusnya aku beri kebahagiaan dan kasih sayang adalah istriku. Bukan wanita lain. Aku tidak ingin menyakiti istriku yang baru dinikahi hanya karena melihat wajah wanita itu lagi," lanjut Fatih dengan penuh rasa bersalah. "Ampuni hamba Ya Allah."

Fatih mengucap istighfar berulang kali, memohon ampun kepada Allah karena perasaan cinta pada wanita lain yang tak seharusnya dia rasanya kembali. Kenapa begitu bodoh! Fatih dengan teganya mengabaikan Zayna.

Fatih pikir, selama ini ilmu agamanya mampu membentengi dirinya dari sesuatu yang dilarang Allah, tapi tak mampu menahan diri.

*****

Di kamar hotel.

Zayna membuka gorden jendela niat untuk melihat pemandangan kota di malam itu. Tiba-tiba hujan deras turun membuat suasana hatinya bertambah kacau. Dia masih menunggu Fatih kembali. Ya Allah ... ini sudah jam dua belas malam tapi Fatih belum kembali juga ke hotel. Dia berjalan mondar-mandir dengan perasaan amat gelisah.

"Kemana perginya Mas Fatih, sih?! Sudah jam segini kok belum pulang," dumel Zayna.

Mencoba menghubungi lagi tapi tidak diangkat juga.

Zayna semakin overthinking. Dia naik ke ranjang, merebahkan tubuhnya, menarik selimut, melihat balon-balon berwarna pink sebagai hiasan kamar itu. Air matanya keluar tanpa diminta. Zayna bingung kenapa dirinya menangis? Kalau dipikir-pikir, hatinya tidak bisa bohong. Ada perasaan pedih, sakit, kecewa bercampur aduk. Rasa itu sangat terasa di hatinya.

"Ya Allah. Inikah rasanya ditinggal malam pertama oleh suami yang baru beberapa jam mengucapkan ijab kabul?" batinnya teramat sedih.

Malam pertama, Zayna sama sekali tidak disentuh oleh suaminya. Fatih pergi meninggalkannya sendiri di kamar hotel tanpa ada kabar.

"Aku tidak habis pikir denganmu, Fatih!" Teramat kecewa dan sedih, menarik selimut hingga menutupi wajahnya. Air matanya keluar membasahi pipinya. Zayna menangis dalam diam.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status