Share

06. Keluarga Besar Suami

Perasaan kecewa itu Zayna luapkan pada dua rakaat shalat subuh, menggelar sajadah di atas lantai. Seharusnya hari ini sholat subuh bersama Fatih yang akan menjadi imam dan sholat berjamaah, namun Fatih sudah pulang lebih dulu tanpa memberitahunya. Setelah melaksanakan sholat subuh, Zayna membaca surah Ar-Rahman dilanjut Al-Waqiah. Dua surah yang selalu Zayna baca sehabis subuh.

Pukul setengah tujuh pagi, Zayna turun untuk sarapan. Di lantai tempat untuk breakfast, Zayna ditanya oleh petugas 'berapa nomor kamarnya' lalu berkeliling untuk melihat menu sarapan apa yang tersedia agar tidak bingung saat mengambil makanan.

"Mbak Zayna, kan? Yang kemarin mengadakan pernikahan di gedung?"

Zayna kaget ada yang mengenalinya. Bagaimana bisa seorang ibu yang hendak mengambil piring itu mengenali dirinya? Zayna pun mengangguk sebagai jawaban.

"Wah .... Selamat, ya atas pernikahanmu semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah." Ucapan doa dan selamat dari ibu-ibu itu sangat antusias, seperti turut merasa kebahagiaan sebagai pengantin baru.

Apa itu pengantin baru? Rasanya Zayna ingin menertawakan dirinya yang perlu dikasihani.

"Aamiin. Terima kasih, Bu atas doanya," balas Zayna sopan menampilkan senyuman palsu.

"Sama-sama. Ngomong-ngomong di mana suaminya?" Ibu itu mengedarkan pandangan mencari suami Zayna.

Zayna terdiam sejenak. Tak tahu harus menjawab apa. "Masih di atas, Bu. Saya disuruh sarapan dulu." Melontarkan jawaban dengan terpaksa berbohong agar dirinya tidak merasa malu.

Duh, astaga. Pagi-pagi mood Zayna sudah rusak. Nafsu makan sudah hilang, akhirnya Zayna hanya sarapan sedikit saja. Dia ingin cepat-cepat kembali ke kamar dan menghubungi Fatih agar nanti siang menjemputnya.

****

"Anda baik-baik saja?"

Zayna agak sedikit terkesiap saat suara Pak supir taksi itu sejenak terdengar mengisi hening dalam taksi. Taksi yang terus melaju memecahkan jalanan. Zayna membalas agak ragu, "Maaf? Maksud Bapak?" tanyanya.

Lelaki tua itu tertawa canggung. "Maaf jika pertanyaan tadi meninggalkan kesan yang tidak sopan. Saya hanya cemas. Soalnya Anda melamun sejak tadi dan terlihat pucat. Apa sedang sakit?" tanya Pak supir khawatir.

Zayna jadi mendadak merasa bersalah tatkala lelaki tua itu mengkhawatirkan dirinya. Zayna menggeleng lambat. "Alhamdulillah, baik-baik saja, Pak," jawab Zayna meyakinkan. Dia hanya merasa pusing dengan keadaan setelah menikah. Dibuat bingung. Dibuat kecewa. Dibuat sedih. Semua campur aduk.

"Syukurlah," ucap Pak supir itu merasa lega.

Pandangan Zayna dipalingkan ke luar jendela, menatap jalanan yang terasa menggelitik batin. Kemudian hening kembali menyapa kembali dan Zayna nyaris terlelap di kursi penumpang bersama hujan yang terus datang.

Zayna merasa baru memejamkan mata selama tiga puluh detik saat taksi tahu-tahu sudah berhenti berjalan, decit rem terdengar bergema dan suara supir taksi kembali terdengar, "Sudah sampai tujuan."

Kedua netra Zayna mendadak melebar, pandangan ke sisi jendela, gerbang rumah sedikit terbuka terlihat dalam pandangan. Rumah itu milik keluarga Fatih. Terakhir berkunjung satu bulan yang lalu.

Zayna menyerahkan sejumlah uang dan mengucapkan kata terima kasih kepada supir taksi. Tangan dibaluti handsock hitam membuka perlahan pintu mobil dan sebelum turun, dia melebarkan payung. Dia dibantu sang supir mengambil koper di bagasi mobil.

Zayna menyeret koper sembari menghindari genangan air hujan mengalir di aspal ke tempat lebih rendah. Jantung Zayna berdebar tatkala berdiri di depan rumah itu. Pikiran bertanya-tanya, bagaimana reaksi dan apa yang akan Fatih katakan pertama kali saat melihatnya di rumah keluarganya setelah Fatih meninggalkan sendiri di kamar hotel?

Zayna mengetuk dua kali, keringat dingin terasa bercokol di pelipis saat dia akan mengucapkan salam. Menarik napas panjang lalu mengucap salam, "Assalamualaikum."

Tetapi, tetap saja tidak ada jawaban. Rasanya semakin tidak nyaman. Ditambah tidak nyaman harus tinggal satu atap dengan mertua. Harapan Zayna setelah pulang dari hotel langsung tinggal di rumah baru, harapan itu pupus sudah.

"Assalamualaikum," ulang Zayna sambil mengetuk pintu.

Tok.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status