Share

Badmood

Caca dan Aliya akhirnya sudah sampai di Mall dan juga sudah memarkirkan kendaraanya di besmen tersebut, mereka langsung masuk menuju kedalam Mall Aliya yang baru pertama kali masuk kedalam Mall hanya celingak-celingguk melihat isi di dalam Mall yang begitu bagus dan megah, disela Aliya yang sedang melihat Mall Caca tiba-tiba teringat dengan Aliya yang tadi ingin meminta izin ketempat kerjanya namun gagal karna obrolan di mobil tadi akhirnya Caca mengingatkan Aliya lagi.

“Yak, udah belum izin ketempat kerja lo?” Tanya Caca ke Aliya.

“Oh iya lupa gue untung lo ingetin Ca, bentar ya gue izin dulu nanti gaji gue lagi dipotong sama bos,” jawab Aliya ke Caca.

“Oke,” ucap Caca.

Caca yang sedang melihat di mana tempat makan biasa dia dan keluarga atau dengan temen, teman tongkrongan nya makan akhirnya melihat tempat makan itu, tanpa berlama-lama dia mengajak Aliya langsung naik ke lantai 3 di Mall tersebut, Aliya yang sudah mengirim pesan ke tempat kerjanya langsung mengikuti arah Caca.

“Liya udah belum lo mintak izinnya, kita keatas yuk makan laper gue,” ucap Caca ke Aliya.

“Oh bentar tinggal kirim lagi kok tunggu ya, oke udah Ca mau makan di mana Ca,” tanya Aliya ke Caca.

“Disana Liya, diatas di lantai 3 tempat itu tu,” ucap Caca ke Aliya sambil menunjuk kearah tempat makan itu.

Aliya yang tidak begitu melihatnya akhirnya ikut saja dengan Caca masih sambil melihat-lihat kearah Mall, Aliya yang sebenarnya tidak merasa pede dengan pakaian nya merasa canggung untuk dekat dan mengikuti Caca dari belakang, sedang Caca yang melihatnya langsung menarik tangan Aliya agar berjalan lebih cepat, mereka akhirnya sampe di depan tempat makan Aliya yang melihat langsung terhenti langkahnya di depan pintu restoran.

“Aliya ayok masuk, ngapain sih ngeliat sana-sini terus apa yang di liat?” tanya Caca ke Aliya.

“Ca pulang aja yuk lo nggak malu apa bawak gue kesini, tuh liat orang pada pakai baju bagus-bagus keren-keren nggak kayak gue makek jelana jeans sama kaos panjang doang,” ucap Aliya ke Caca.

Emang apa peduli orang sih Aliya, mintak sama mereka juga nggak, jadi bodo amat aja cuek aja gitu loh,” ucap Caca ke Aliya yang masih melihat kesan kesini didalam Mall.

“Ca nanti makannya jangan mahal-mahal ya duit di dalam dompet gue tinggal 150.000 ribu,”.

Caca yang melihat Aliya gelisah karna takut uangnya tidak cukup hanya tersenyum saja melihat kepolosan Aliya saat bicara tadi, Aliya yang sebenarnya gelisah dan merasa tidak pede berada didalam Mall tersebut hanya bisa menundukan kepalanya sambil sekali-sekali melihat kearah sekeliling Mall.

“Aliya makan disini ya kita, ayok,” ucap Caca ke Aliya.

“Hah! Makan disini Ca?” tanya Aliya ke Caca.

“Ca yang bener aja Ca ini tempatnya mahal Ca, kan gue udah bilang duit gue nggak cukup,” ucap Aliya.

“Husttt...udah jangan berisik ikut aja masuk ayok,” Ucap Caca sambil menarik tangan Aliya.

Mereka akhirnya masuk ke restoran tersebut, Caca yang menarik tangan Aliya sejak dari tadi tidak sadar kalau di rinya di lihat oleh para pengujung restoran tersebut terutama Aliya. Orang-orang didalam restoran tersebut seperti berbisik dan menatap tajam kearah Aliya.

“Kok mereka ngeliatnya begitu banget ya, apa aku aneh banget ya sampe dilihat segitunya ,” tanya Aliya dalam hatinya.

Caca yang sejak dari tadi hanya fokus ke pelayan untuk memintak meja kosong buat mereka berdua makan masih  tidak menyadari orang-orang sekitar nya yang memperlakukan Aliya, sedangkan pelayan di restoran tersebut langsung melayani permintaan Caca karna sudah hafal dengan Caca sebagai pengunjung atau tamu  VIP restoran mereka.

“Mbak saya mesen satu meja ya buat bedua,” ucap Caca kepelayan tersebut.

“Oh...mbak Caca iya mari ikut saya mbak meja nya di arah sana, mau di luar atau di dalam ruangan kak?” tanya pelayan tersebut ke Caca. 

Caca yang sedang melihat sekitar restoran itu untuk mencari tempat duduk yang enak dan nyaman baru sadar dengan tatapan para pembeli, Caca yang mengikuti tatapan mereka kearah mana baru menyadari kalau objek yang mereka bisikan dan mereka lihat dengan remeh itu adalah Aliya. Caca yang melihat itu akhirnya kesal dan geram melihat pengunjuk restoran itu memperlakuksn Aliya.

“Mereka lihat apa sih?” tanya Caca dalam hati.

“Kok mereka kayaknya pada ngarah ke Aliya ngeliatnya sampe begitu banget!” ucap Caca dalam hati yang mulai kesal.

“Kalian lihat apa!!, emang ada yang aneh ya! Hah?, ngapain kalian ngelihat sahabat gue ampe begitu, udah pada perfect apa kalian!!” ucap Caca dengan kesal dan marah.

Aliya yang melihat Caca marah langsung mendekati Caca sambil menenangkan Caca yang emosi kepada para pengunjung disana.

“Ca udah, udah ngapain kayak gitu gue nggak apa-apa kok, malu dilihat orang- orang Ca udah ya ayok kita duduk di luar aja ya makannya,” ucap Aliya yang menenagkan Caca.

Caca yang mendengar Aliya berbicara akhirnya sedikit redah emosinya.

“ Nggak ada yang aneh ya di sahabat gue, jangan mandang orang karna pakaiannya, dia nggak mintak ke elo semua jadi jangan mudah ngeremehin orang, katanya orang berpendidikan tinggi, kaya, tapi ngeliat orang kayak gitu banget norak tau nggak lo pada,” ucap Caca yang langsung ditarik oleh Aliya.

“Maaf mbak kita mesen tempat makannya di luar aja ya,”.

“Baiklah kak mari ikut saya,” ucap pelayan tersebut.

Mereka berdua akhirnya memilih untuk duduk di luar area restoran karna Aliya ingin menjauhkan Caca dari mereka-mereka yang ada di dalam agar tidak marah lagi.

“Silahkan kak disini,” .

“Oh...di sini yak mbak oke, makasih mbak,” ucap Aliya.

“Sama-sama kak, mau pesan sekarang atau nanti aja kak?” tanya pelayan ke Aliya.

Aliya langsung bertanya ke Caca untuk memastikan pendapat Caca dulu.

“Ca mau pesen sekarang atau nanti Ca,” ucap Aliya ke Caca 

Caca yang masih fokus ke arah dalam restoran akhirnya berenti melihat kesana dan melihat Aliya dengan wajah yang sudah badmood. 

“Sekarang laper nih habis marah-marah tadi,” cetus Caca ke Aliya.

“Sekarang mbak katanya,”ucap Caca ke pelayan tersebut.

“Oke kak ini menu nya silahkan,”Ucap pelayan tersebut.

Caca langsung melihat menu yang ada disana begitupun Aliya juga melihatnya, saat itu juga Aliya kaget karna harga makanan disana bisa buat makan dia seminggu, namun saat Aliya ingin bertanya ke Caca dia merasa segan karna muka Caca yang masih kesal, akhirnya Aliya memilih makanan dan minuman yang murah saja.

“Ya Allah ini makanan mahal banget ya, ini mah bisa buat makan gue seminggu di kosan,” ucap Aliya dalam hati.

“Mbak saya pesen Steak yang Medium Well ya,” ucap Caca.

 Aliya yang melihat pesanan Caca langsung melihat ke menu apa yang Caca pesan, begitu kagetnya Aliya melihat harga steak tersebut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status