Share

Pendapat

Akhirnya Aliya dan Caca sudah selesai dari kegiatan salon mereka dan langsung bersiap-siap untuk pergi dan membayar ke kasir salon, Aliya yang melihat Caca ingin membayarnya langsung menyodorkan ATM miliknya ke meja kasir tersebut.

"Ini mbak buat bayar atas nama Aliya dan Caca," ucap Aliya.

"Ngapain sih Aliya, udah biar gue aja yang bayar itu tadi kita banyak banget treatmen nya nanti mahal uang lo habis udah awas,"ucap Caca ke Aliya.

"Nggak sekali ini biar gue yang bayar nggak mungkin sampe 3 Juta paling 1 atau 1,5 Juta kok," ucap Aliya dengan yakin nya.

"Ya udah silahkan kalau masih bekeras, gue liatin aja dari sini," ucap Caca sambil tersenyum melihat tingkah Aliya.

Sedangkan mbak pelayan di bagian salon sedang menghitung berapa saja biaya yang harus dibayar oleh Aliya dan Caca. Saat penghitungan selesai pelayan kasir disalon tersebut langsung memberitau total keseluruhannya.

"Total keseluruhannya 3,5 Juta ya kak,"  ucap pelayan kasir ke Aliya.

Aliya yang mendengar itu langsung kaget dan menoleh ke arah Caca. Caca yang melihat Aliya langsung tersenyum seperti sudah paham tau harga dari salon tersebut.

"Hah?? 3 Juta mbak cuman pijit-pijit sedikit terus rambut di bahasahin di kasi cream-cream gitu 3 Juta mbak,"ucap Aliya yang kaget. 

"Iya karna bahan dan merek produk disalon kita semuanya merek terbaik jadi kami memang sudah cukup mahal untuk mengambil produk tersebut mbak," ucap pelayan trrsebut ke Aliya.

"Udah-udah minggir biar gue yang bayar, ini mbak pekek kartu saya aja,"ucap Caca langsung menyodorkan kartu.

Aliya yang melihat itu langsung mundur kebelakang dan melihat Caca yang membayar tagihan tersebut.

"Maaf ya Ca, gue kira nggak semahal itu,"  ucap Aliya sambil menundukan kepalanya.

"Udah nggak perlu merasa bersalah gitu lagian yang paling banyak treatment jadi wajar mahal," ucap Caca sambil merangkul Aliya. 

Caca dan Aliya akhirnya melanjutkan untuk pulang sebelum pulang Caca ingin mengantarkan Aliya pulang ke kosan nya dulu.

"Udah yuk pulang, udah selesai juga kita udah mau malam juga nih,"ucap Caca ke Aliya.

"Oh oke bentar gue mesen ojek o****e gue dulu buat pulang, kalau lo mau duluan nggak apa-apa kok Ca," jaaab Aliya ke Caca.

Udah lama ribet deh mau nunggu ojek o****e, udah pulang bareng gue biar gue yang ngatar lo," ucap Caca ke Aliya.

Nggak usah kasihan sama elo nya ntar kecapean karna macet pulang nya, lagian kita nggak searah juga Ca, ntar lo kemalaman pulang nya," jawab Aliya ke Caca.

Caca yang mendengar ucapan Aliya tanoa basa-basi dan bertanya-tanya lagi langsung menarik tangan Aliya untuk ikut dengan nya ke mobil.

" Hmm... kata orang rezeki nggak boleh ditolak, karna elo yang memaksa jadinga gue nggak boleh nolak Ca dosa nolak rezeki Ca, tai ingat ya elo yang maksa lo bukan gue,"ucap Aliya sambil tangannya di tarik Caca berjalan menuju mobil. 

Caca yang mendengar ocehan dari mulut Aliya hanya mengelengkan kepalanya saja karna sudah paham dengan sikap Aliya yang sok-sok nggak tau apa-apa. 

"Hmm...bacot nya padahal senang juga karna menghemat uang lo kan, malah sok-sok an nggak boleh nolak rezeki," jawab Caca ke Aliya. 

"Nggak kok kan gue tadi udah mau mesen ojek o****e gue tapi karna lo maksa gue jadi gue nggak bisa apa-apa Ca gue jadi pasrah aja,"ucap Aliya ke Caca.

"Iya, iya udah nih udah sampai di depan mobil gue, udah masuk," ucap Caca ke Aliya.

"Nggak mau sekalian bukain pintunya gitu Ca,"ucap Aliya ke Caca dengan muka sok manis.

Caca yang tadinya baru mau masuk ke mobil melihat Aliya belum masuk dan memintak untuk dibukan kan pintu mobil langsung melepas sepatunya. 

"Bener-bener nguji kesabaran gue lo ya Aliya, lo mau masuk atau gue timpuk nih kepala lo sama sepatu gue, nih sepatu lumayan keras juga lo paling benjol-bejol dikit lah, mau coba nggak," ucap Caca ke Aliya.

"Ahh... Caca gitu deh bawaanya serius mulu mau ngegas aja, kan bercanda sayang, nih gue mau masuk nih kaki nya udah masuk tinggal kepalanya aja lagi," jawab Aliya sambil senyum-senyum.

"Udah nggak usah dimasukin badannya tinggalin aja biar kaki aja yang masuk, ribet banget hidup lu,"ucap Caca.

"Nggak bisa dong ini udah satu paket diciptakan Allah SWT nggak bisa di pisah-pisah," jawab Aliya.

"Lu mau masuk nggak sih Aliya, udah nggak usah masuk tinggal aja serah mau pulang apa nggak, lo jawab muluk omongan gue, gue BT bodo amat,"ucap Caca yang ngambek karna diusil oleh Aliya.

Aliya yang melihat tingkah Caca yang mulai kesal karna diganggu oleh nya langsung ikut masuk kedalam mobil dan mulai membujuk Caca yang sedang ngambek denganya.

"Bebeb Caca becanda loh masa begitu aja BT kamu nya," ucap Aliya ke Caca.

"Apa? kalau orang udah kesel aja baru manis-manis, nggak emang gue cewak apaan di bujuk langsung mau," jawab Caca yang mulai tidak merasa kesal dengan Aliya.

"Ya cewek berbentuk manusia loh emang bentuk apaan lagi, monyet?"jawab Aliya dengan nada ngegas sambil main-main.

"Ohh...lambe mu nak pengen ku sodorkan nanti ya di cabe nggak ada sopan-sopannya lo, udah ku antar masih aja nyolot ngegas pulak kau ya," balas"Caca ke Aliya.

Aliya yang sudah paham dengan tingkah Caca yang tidak bisa marah lama-lama hanya tersenyum melihat sahabatnya itu mulai tidak ngambek lagi.

"Kok logat kamu beda ya, udah pindah daerah ya mbak nya," ucap Aliya.

"Elo yang mancing-mancing kan gue jadi ngikut lah," jawab Aliya ke Caca.

Akhirnya mobil yang di kendarain oleh Caca sudah keluar dari besmen parkiran Mall dan langsung menuju ke arah lokasi kos-kosannya Aliya. Sepanjang perjalanan Aliya merasa senang meihat begitu banyak lampu-lampu di gedung-gedung tinggi.

"Ca bagusbya lampu-lampu yang banyak yang ada di atas gedung-gedung tinggi itu,"ucap Aliya sambil melihat ke arah luar kaca mobil Caca.

"Iya bagus, tapi semuanya berbeda dengan para pekerja nya,"ucap Caca.

"Emang kenapa dengan para pekerjanya Ca, bukannya mereka senang bisa kerja dingedung tinggi, bagus gaji nya besar dan banyak fasilitasnya juga," jawab Aliya ke Caca.

"Itu mungkin untuk karyawan yang punya gelar aja, gimana dengan mereka yang bekerja sebagai OB disana," ucap Caca ke Aliya.

Aliya yang mendengar itu langsung menghadap ke Caca dan mukai bertanya dengan Caca soal pendapat dia tadi.

"Kenapa dengan OB disana, mereka kan juga kerja dan dibayar, oleh perusahaan disana Ca,"jawab Aliya.

"Apa gajinya sama Liya?" ucap Caca ke Aliya.

"Ya pasti beda dong Ca, mereka yang bekerja dengan tenaga berbeda dengan mereka yang bekerja dengan otak, dan hasil yang mereka dapat dari mereka kerja juga beda Ca," ucap Aliya.

"Iya tapi rasa nya nggak adil bukan mereka bekerja dari pagi sampai malam, membersikan semua kantor memastikan semua sudut kantor terjamin kebersihannya. Apa bedanya mereka sama karyawan disana? mereka hanya duduk berdiam sambil ngotak ngatik komputer dan hasilnya mereka dapat gajinyang lebih besar darinpada OB disana" jawab Caca.

Aliya yang mendengar ucapan dari Caca, membuat Aliya mengeluarkan pendapatnya akan hal itu.

"Kalau dilihat semuanya jam kantor nya sama, tapi beda kapasitasnya, tanpa mereka karyawan yang kamu bilanga hanya ngotak-ngatik komputer aja suatu perusahaan nggk mungkin bisa menghasilkan suatu karya atau ide pemikiran yang bagus dalam perusahaan tersebut Ca, setiap mereka punya ke ahlian mereka masing-masing dan tekanan untuk diri mereka masing-masing, ada yang dari tenaga ada yang dari otak itukan tekanan yang berbeda dari atasan untuk setiap mereka yang bekerja tanpa karyawan yang smart nggak akan ada perusahaan yang hebat dan menghasilkan keuangan yang bayak sehingga bisa membayar semua karyawan disana, tanpa OB mereka juga nggak bisa kerja dengan santai dan nyaman karna kantor nggak ada yang bersikan, jadi semuanya punya kapasitas masing-masing." ucap Aliya ke Caca.

"Kalau kamu nanya masalah gelar, terkadang banyak kok orang yang sukses tanpa gelar sarjana, tinggal gimana mereka memikirkan cara nya masing-masing untuk maju, kalau kita berharap di dunia ini adil itu susah Ca, kita manusia yang udah ditetapkan punya nafsu dan keinginan Ca, tinggal kita sendiri aja mau bawak diri kita sendiri kemana mau ngikuti nafsu dan keinginan atau suatu hal yang adil untuk orang sekitar. Semua tergantung kitanya aja" ucap Aliya.

Caca yang mendengar itu langsung menganggukan kepalanya, disaat mereka yang sibuk saling bertukar pikiran sepanjang perjalanan, tanpa Aliya dan Caca sadar mereka sudah dekat dan hamoir sampai di daera kos-kosan Aliya.

"Eh... udah mau sampai aja perasaan tadi masih jauh deh,"ucap Aliya.

"Tadi sih ngikutin maps biar nggak kena macet ternyata lumayan cepat juga kita sampe kosan lo Liya, ya udah sampai nih gue mau lanjut pulang lagi," ucap Caca

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status