Share

Chapter 4

Jam menunjukan pukul 15.02 jam pelajaran sudah selesai para murid sedang bersiap-siap untuk pulang begitupun denga fely,dia sedang mengemasi barangnya.

"Semua gue pulang dulu ya udah di tunggu adek gue di depan nih.Bye semua!"kata rina dan berlalu pergi.

"Gue juga,mau bareng gak?"tanya riska ke fely.

"Gak usah gue dijemput supir"jawab fely sambil melihat ke laci mejanya.

"Kalau gitu gue pulang dulu-"kata riska terpotong karena melihat syasa yang kesal sendiri.

"Lu gak pulang sya?"tanya riska sambil natap syasa dengan kerutan.

"Pulanglah,masa gak pulang"kata syasa dengan sewot.

"Ya siapa taukan lu gak ada niat buat pulang,mau tidur disini mungkin"kata riska sambil lihat syasa dengan teliti.

"Ogah! Gue lagi nunggu jemputan nih tapi yang mau njemput gak bales chat dari gue"kata syasa dengan kesal dan sekarang riska paham.

"Emang siapa yang njempu?"tanya fely sambil ngambil semua bukunya yang ada di laci meja.

"Emak gue! Ck,pasti lagi ngesalon ini mah"kata syasa dengan kesal karena bundanya belum membalas pesan darinya.

"Nebeng gak?"tanya riska malas karena harus ditebengin oleh syasa.Bukanya apa syasa kalau sudah ditebengin kadang gak tau diri.Niatnya buat nganterin dia kerumah tapi sebelum sapek rumah suruh mampir kemana-mana dulu baru pulang.

"Ayok tau aja lu gue mau nebeng"kata syasa dan berjalan ke arah riska berdiri.

"Gue pulang fely"kata riska dengan malas.

"Hm,hati-hati dijalan"jawab fely sambil memasukkan bukunya kedalam tas.

"Woke"jawab syasa dengan semangat sambil menarik tangan riska dan wajah riska semakin ditekuk.

"Nanti anterin gue ketoko buku bentar ya mau beli novel baru,hehe"kata syasa dengan cengiran khasnya.

"Ck,ogah gue kalau mau beli novel beli sendiri gak mau gue nganterin lu.Kalau gue nganterin elu gak jadi acara rebahan yang udah gue rancang dengan indahnya"kata riska sewot.

"Kualat lu gak mau nganterin sahabat sendiri"kata syasa tidak terima karena riska gak mau nganterin dia ke toko novel.

"Biarin yang penting gue bisa rebahan,huh!"kata riska dan pergi meninggalkan syasa dengan wajah yang ditekuk.

Setelah fely selesai mengemasi buku-bukunya,dia langsung keluar dari kelas menuju ke gerbang sekolah.Karena supirnya sudah dijalan menuju ke sekolahannya fely.

Saat fely ingin melewati lapangan sekolah dia melihat raka dan kawan-kawan sedang kumpul dilapangan ada yang main futsal dan ada yang bermain basket,ada juga yang hanya duduk-duduk di pinggir lapangan termasuk si natasya dan temanya itu duduk sampil melihat raka bermain basket bersama viki dan bara.

Fely mengambil ponselnya dan mendengarkan musik dari earphone yang dia bawa.Fely berjalan dengan santai sambil mendengarkan musik yang ada di ponselnya.Saat fely sedang asik mendengarkan musik tiba-tiba ada bola baske dari arah lapangan menuju kearahnya.Fely behasil menghindar dengan cara memundurkan kepalanya,jika tidak mungkin bola itu sudah mengenai kepala fely.

"Hebat juga cara lu ngehindar dari bola yang gue lempar"kata viki dengan sinis.

"..."tak ada jawaban dari fely hanya ada tatapan tajam dan wajah datarnya yang diarahkan ke viki dan yang di tatap memandang fely rendah.

"Lu kira kalau natap gue kayak gitu gue bakal takut?"kata viki dengan remen.

"Banci"kata fely dan melanjutkan jalannya yang tertunda.

"Apa lu bilang?!"kata viki tak terima dan ingin mengejar fely tapi ditahan oleh devan.

'Aneh,sejak kapan dia bisa kayak gitu'batin seseorang sambil melihat kearah fely dengan bingung.

Fely melanjutkan jalannya yang tadi tertunda.Sesampainya fely di depan gerbang sekolah bertepatan dengan mobil jemputannya sampai.Fely masuk dan meninggalkan area sekolah.

~Disisi lain~

"Adek lu kenapa bar"tanya fito sambil nelihat ke bara.

"Hm,makin aneh"kata david dan dianggukin sama fito.

"Gak tau gue"jawab bara sambil mendribel bola.

"Masa gak tau sih lu sama adik sendiri"kata david dan dibalas dengan tagapan tajam milik bara.

"Kalau lu lupa gue ingetin lagi,dia emang sedarah sama gue tapi gue gak pernah nganggep dia adik"kata bara sinis.

"Ck,serah lu lah"kata david malas.

"Gue pulang"kata bara sambil melempar bola yang dia pegang kesembarang arah.

"Lah,katanya mau nongkrong?!"kata viki sambil ngelihat bara pergi.

"Gak jadi"jawab bara tanpa menghentikan jalannya.

"Ck,elu sih udah tau kalau bara gak suka bahas soal adiknya"kata fito sewot.

"Emang salah gue bahas adik dia? Toh itu adiknya sendiri tapi sikapnya kayak orang gak dikenal.Bahkan dia lebih baik sama orang yang dia gak kenal"kata david sambil natap si viki malas.

"Wajar si fely gak dianggep sama bara lu tau sendiri kan sifatnya kayak gimana? Gue aja yang temennya bara bukan kakaknya jijik sama si fely"kata viki dengan malas.

"Ck,serah lu lah gue juga mau pulang"kata david dan berjalan menuju tasnya berarda.

"Lah? Serahlah"kata viki dengan sewot.

"Gimana jadi nongkrong kagak"tanya fito sambil ngeliat ke raka selaku ketua geng.

"Hm,kita bahas di grub mau nongkrong dimananya"kata raka sambil ngelihat kearah david.

"Terus mereka berdua gimana,siapa yang nganterin?"tanya fito sambil nunjuk natasya dan devi dengan dagunya.

"Pulang sendiri gak bisa emang? Dah gede juga manja.Toh kita gak nyuruh mereka nungguin merekanya aja yang mau dan jadi udah tanggung jawab merekalah buat mikir cara pulangnya"kata david dan pergi.Sebenarnya david agak tidak suka dengan sikapnya natasya dan devi tapi apa boleh buat sahabat-sahabatnya pada ndukung mereka berdua.Jadi mau gak mau dia harus memendam rasa tidak sukanya.

~Di lain sisi~

Sesampainya bara di pakiran dia langsung mengambil montornya dan meninggalkan area parkiran dan melaju ke gerbang sekolah tanpa membalas semua teriakan teman-temannya.

"Bara!"

"Bar,inget nanti sore jangan sampek telat!"teriak fito karna bara sudah keluar dari area sekolah dan melaju dengan kencang di jalan raya.

"Em,emangnya kalian mau kemana?"tanya devi sambil berjalan menuju lapangan lebih tepatnya para laki-laki kumpul disusul oleh natasya.

"Biasa urusan anak cowo"kata viki sambil cengar-cengir.

"Urusan apa?"tanya natasya sambil ngelihat kearah raka.

"Kamu gak perlu tau"jawab raka dengan wajah datar.

"Aku mau ikut boleh?"tanya natasya sambil menunjukan wajah memelasnya.

"Gak!"jawab raka lumayan keras membuat natasya kaget.

"K-kenapa?"tanya natasya dengan gugup karena mendengar suara bentakan raka.

"Gue pulang ribet ngurusin dia"kata devan dan pergi menuju parkiran sekolah untuk mengambil montornya.

"Aku ganggu ya?"tanya natasya sambil nunduk.

"Enggak kok,sekarang pulang ya?"kata raka dengan halus sambil mengusap rambut natasya.

"Kamu anter?"tanya natasya sambil mengangkat wajahnya.

"Hari ini pulang sendiri ya aku sibuk soalnya"kata raka denga senyuman manis diwajahnya.

"Em,oke aku pulang ya"kata natasya dan menarik tangan devi menuju ke depan gerbang sekolah.

"Hm,hati-hati"kata raka sambil ngelihat ke arah natasya memastikan jika natasya baik-baik saja.

'Ck,sial gagal rencana gue gara-gara si biang onar'

~dilain tempat~

Sesampainya fely dirumah dia langsung masuk dan menuju ke kamarnya tapi sebelum itu dia berpamitan dengan supirnya tadi.

"Makasih pak,fely masuk dulu"

"Iya neng,sok atuh"

Fely masuk rumah dan menuju ke kamarnya berarda.Sesampainya di kamar fely langsung rebahan dikasur sambil memikirkan kejadian hari ini.

'Ternyata gak gampang ya jadi fely.Lebih ribet gak sesuai yang gue fikirin,gue kira kalau gue gak ganggu mereka mereka gak bakal ganggu gue'batin fely.

"Udah ah capek,mending mandi terus tidur"kata fely dan menuju kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Selesai mandi yang niat pertama mau tidur harus gagal karena perut yang lapar minta diisi.

Fely keluar dari kamar dan turun menuju dapur.Sesampainya didapur tak ada orang sama sekali fely tak ambil pusing dia mengecek kulkas untuk mencari bahan makanan yang bisa dia masak.Saat dia lihat ternyata bahan makanan didalam kulkas hanya tinggal telur.

"Tinggal telur?"kata fely sambil mengambil telur yang ada di pintu kulkas.

"Cari makanan di luar aja lah"kata fely dan menaruh telur yang dia pegang kembali ke tempat semula.

Fely pergi dari dapur menuju ke kamarnya untuk mengambil jaket dan uang.Setelah mengambil yang dia butuhkan fely turun menuju ke pintu rumah.

"Makan apa ya?"monolog fely setelah keluar dari rumah.

"Emm,enaknya apa ya~ pikir nanti ajalah cari-cari dulu siapa tau ada yang kecantol"kata fely dan menuju ke bagasi rumah buat cari sesuatu yang bisa dia kendarai.

Sesampainya fely dibagasi dia melihat ke penjuru bagasi dan terhenti di sepeda gunung yang berarda di pojok ruangan.

"Sepeda siapa ya? Bodo ah ambil aja"kata fely dan mengeluarkan sepeda entah milik siapa itu.

"Cari makanan di depan komplek dulu aja,biasanyakan banyak makanan di depan komplek"katanya sambil mengontel sepedanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status