Share

Chapter 5

Sudah cukup lama fely mengayuh sepeda yang dia bawa,tapi dari tadi tidak ada makanan yang mengugah seleranya.

"Ck,gak ada yang lain yak selain batagor,nasi goreng sama nasi padang apa,gue mau bakso~"kata fely sedih sambil tetap mengayuh sepeda yang dia bawa.

Sesaat kemudian~

"Akhirnya ketemu,bakso aku datang~"kata fely sambil melajukan gayuhan sepedanya.

"Mang baksonya satu porsi paket komplit sama minumnya es teh ya,makan sini mang"kata fely dengan semangat sambil duduk dibangku yang sudah disediain si penjual.

"Siap neng,tunggu sebentar"

"Woke mang"kata fely dan mengambil ponsel di dalam saku celananya dan membuka game yang baru dia unduh tadi siang.Saat asik-asik main game online miliknya tanpa dia sadari ada seseorang yang duduk didekatnya dan memperhatikan fely dengan serius,tapi tak dihiraukan fely.

"Neng ini pesanannya"kata amang penjual bakso sambil meletakan pesanan milik fely.

"Wah,makasih mang"kata fely dengan semangat dan menghentikan permainannya.

"Iya neng,selamat menikmati"kata amang penjual dan pergi dari hadapan fely dan membuatkan pesanan yang lain.

"Ternyata seorang fely suka makan jualan kaki lima,baru tau gue"kata seseorang di samping fely yang ternyata fito salah satu anggota inti geng warrior.

"Ngapain lu pada disini?"kata dengan terkejut karena sudah ada 3 anggota geng warior di depannya dan sampingnya yaitu devan,viki dan fito.

"Lah inikan tempat umum kenapa lu sewot"kata viki dengan sinis.

"Serah lu pada lah,jangan ganggu gue makan"

"Siapa yang gangguin elu"kata fito dengan sinis.

"..."tak ada sahutan dari fely karena dia sedang sibuk dengan dunianya sendiri.

"Ck"kesal fito karena tidak mendapat sahutan dari fely.

"Mana sih mereka gak sampek-sampek juga"kata devan sambil ngetik sesuatu di ponselnya.

Fely mulai risih karena di tatap dengan intes sama viki.

"Ngapa lu natep gue sampek kek gitu? Naksir baru ngeh lu,huh"kata fely dengan sewot setelah itu kembali memakan baksonya.

"Lu kesini pakek apa?"tanya viki.

"Tuh"kata fely sambil menunjuk sepeda yang dia bawa dengan garpu yang dia pegang dan masih memakan baksonya.

"Sepeda?"tanya viki memastikan.

"Hm"

"Yakin lu?"tanya viki lagi karena dia tak yakin seorang fely menaiki sepeda.

"Mau lu apa sih,gue lagi makan gak usah ganggu"kata fely sewot karena acara makannya berantakan karena di beri pertanyaan sendari tadi.

"Ck,iye-iye dasar mak lampir"kata viki setelah itu dia sibuk dengan ponsel miliknya.

"Mereka lagi otw"kata devan sambil meletakan ponselnya.

"Oh"kata fito seadanya.

"Lu gak makan sebulan ya fel?"tanya fito karena melihat fely memakan satu porsi bakso yang lumayan banyak dengan lahapnya.

"Maksud lu"tanya fely tanpa menghentikan aktivitasnya.

"Ngeliat lu makan kayak orang gak makan udah lama"kata fito dengan nada sindiran,entah apa yang dia sindir.

"Oh"jawab fely sekenanya.

"Kagak pesen lu pada?"tanya fely sambil meminum es teh miliknya.

"Gak"jawab devan.

"Lah ngapain kalau kesini tapi gak mau makan?"tanya fely sambil menyuapkan baksoknya lagi.

"Numpang duduk doang"jawab viki dengan enteng.

"Ya kalau mau duduk-duduk doang jangan disini lah bego.Gak tau lu pada tempat duduk ini buat duduk bagi orang yang mau makan"kats fely tenang sambil menyuapkan bakso terakhirnya.

"Suka-suka kitalah,amangnya aja gak ngelarang"jawab viki dengan sewot.

"Serah,mang pesanan saya berapa?"kata fely sambil bangkit dari duduknya.

"Dua puluh lima ribu neng"kata amang penjual bakso sambil menghampiri fely.

"Ini mang,kembalianya ambil aja,buat mbayar mereka duduk"kata fely sambil nyerahin uang lima puluh ribu.

"Eh? Makasih neng"kata amangnya sambil mefikirkan kata-kata fely.

"Amang ati-ati sama mereka,mereka kadang makan orang"kata fely sambil menunjuk meja yang ditempati mereka tadi.

"Iya neng"kata amangnya sambil senyum karena mendengar kata-kata fely.

"Fely pamit mang,bye-bye"kata fely sambil menggayur sepeda yang dia bawa.

"Hati-hati neng"

"Woke mang!"kata fely cukup kerang tanpa melihat ke amangnya.

"Sialan tuh fely dikiran kita apa makan orang?"kata viki gak terima dengan ucapa fely tadi dan dijawab denvan dengan mengangkat bahu.

"Resek lama-lama tuh orang"kata fito.

Beberapa menit kemudian yang mereka tunggu pun datang yaitu david dan raka.

"Lama lu berdua"kata viki dengan nada malas.

"Si bara gak ikut?"tanya fito sambil melihan kedua temannya.

"Enggak,katanya lagi males"jawab raka sambil duduk dikursi yang ada diikuti pula dengan david yang duduk di tempat fely tadi.

"Oh,kemana dulu nih?"tanya viki.

"Makan disini dulu aja lah,laper gue"jawab david sambil ngeluarin ponselnya.

"Oh,ya ngapain lu pada disini bukanya tadi janjian di depan sana"kata raka sambil nunjuk tempat yang seharusnya.

"Tadi kita liat fely disini makanya kita samperin"kata fito dengan malas.

"Ngapain dia kesini? Ngamen?"tanya raka dan diakhiri dengan tawa renyah.

"Makan bego"kata viki.

"Tumben"kata david yang sendari tadi hanya menyimak percakapan sahabatnya.

"Udah,mang baksonya lima sama es tehnya lima"kata devan memesan.

"Iya den,mohon ditunggu sebentar"kata amangnya setelah itu menyiapkan pesanan milik mereka.

~Disisi lain~

Fely terus menggayuh sepedanya hingga tibalah di tempat yang dia tak ketahui.

'Niatnya mau keliling malah kesasar,ini dimana coba?'batin fely sambil mengayuh sepedanya pelan.

"Aelah kok bisa sampek sini sih gue,lupa lagi jalan pulang"dumel fely sambil menghentikan sepedanya.

"Ini gimana mau pulang guenya? Mau gelap lagi.Ck,nyesel gue ada niatan jalan-jalan tau gini mending tadi gue pulang terus tidur"kata fely sambil nelihat sekeliling siapa tau ada seseorang yang bisa dia tanyain.

Bhuk

Bhuk

"Akhh"

Bhuk

"Suara apaan tuh,kayak suara adu jotos"kata fely sambil menajamkan pendengarannya.

"Samperin gak ya? Kalau disamperin gue kena imbas gimanakan bisa berabe.Entar kayak yang udah-udah lagi,mending kalau jiwa gue pindah ketubuh orang kalau kagak gue yang berabe.Dosa masih banyak pula,pulang sini langsung insyaf"kata fely mantap sambil mengangkat tangannya ke atas.

"Samperinlah gue-kan anak baik,sebagai anak yang baik kudu bantuin orang kan?"kata dan menggayuh sepedanya sambil mencari asal suara.

Bhuk

"Wih,adu jotos beneran"kata fely setelah sampai di tempat,terlihat ada sembilan orang sedang berantem dan empat lainnya terkapar.

"Bantu kagak yak"kata fely sambil ngelihat arah depannya.

"Aelah banyak yang tumbang tuh,tapi kok gak steril yak dikubu yang satunya cuma dua orang ckck"kata fely sambil melihat ke depan dan geleng-gelengkan kepala.

"Yang dua orang mati kagak ya? Emm,kayaknya enggak deh dilihat-lihat mereka berdua lumayan lah walaupun terlihat kualahan sih"

"Sekarang gue pilih mau bantu yang mana ya,yang dua orang apa yang lima orang,emm"kata fely sambil berfikir.

"Gue liat dulu aja lah,kalau yang dua gugur gue bantuin kalau kagak ya kagak"kata fely sambil senyum-senyum gak jelas.

Bhuk

Bhuk

Bhuk

Bhuk

"Wis keren"kata fely berbinar karena melihat aksi dua orang tadi.

Bhuk

Krek

"Matahin tulang kayak matahin ranting aja mang"kata fely sambil meringis sendiri,sambil membayangkan gimana kalau yang dipatahin adalah tangannya.

"Amit-amit,ogah gue"kata fely sambil nepuk-nepuk jidatnya.

Bhuk

"Semangat semuanya!"teriak fely memberi semangat,tapi membuat mereka berhenti dan melihat ke sumber suara.

"Lah kok berhenti,gue kasih semangat malah berhenti aneh lu pada!"kata fely sewot.

"Awas dibelakang"kata fely sambil turun dari sepedanya karena melihat lawan akan menerjang salah satu dari dua orang tadi.

Bhuk

"Ck,sial"kata cowo yang kena pukul tadi sambil menghampus darah yang keluar dari sudut bibirnya yang sobek.

Mereka mulai aksinya lagi tapi kali ini berbeda karena fely ikut membantu.

"Ck,cewe gue gak mau lawan cewe kata emak gue gak baik ngajar cewe,kalau kena pukul gue yang berabe"kata salah satu cowo yang berada di kubu musuh.

"Lah? Yaudah kalau lu gak mau ngelawan gue biar gue aja yang ngajar lu"kata fely dan memulai memukul cowo tang menjadi lawannya.

Bhuk

"Sakit bego!"kata cowo yang menjadi lawan fely karena mendapat pukulan dari fely sampai tersungkur.

"Kalau tau sakit ngapa gelud bego!"kata fely dengan sengit.

"Ck,sialan lu jadi cewe"kata cowo tadi setelah bangun dan mulai menerjang fely dengan sengit.

Pertempuran kembali terjadi fely melawan cowo itu dengan mudah.Setelah selesai dengan lawannya fely membantu melawan yang lain.

Setelah beberapa menit,orang yang menjadi lawan mereka bertiga tumbang dan lari.

"Thanks ya"kata salah satu cowo tadi.

"Hm"jawab fely sambil menghadap kekedua cowo tadi.

"Nama lu siapa?"

"Gue fely lu berdua siapa?"

"Oh,kenalin gue rico dan di samping gue arka"kata cowo tadi yang ternyata bernama rico.

"Oh,ck udah gelap aja tuh langit"kata fely sambil melihat ke atas.

"Eh ric gue mau tanya boleh kagak"lanjut fely sambil ngelihat kearah rico.

"Apa?"tanya rico.

"Komplek bunga mawar dimana ya"

"Lah?"kata rico bingung.

"Gue kesasar lupa jalan pulang"kata fely sambil memutar bola matanya.

"Oh,kalau komplek itu lumayan jauh dari sini,mau gue tunjukin arahnya gak"jawab rico.

"Ck,ngapain lu kan bawa hp kenapa ribet sendiri,google maps"kata arka sambil ngelihat ponsel milik fely yang berarda di saku celananya.Saat fely melihat di celananya dia baru tahu kalau dia bawa ponsel.

"Aelah,lupa gue tau gini kenapa gak dari tadi,lu juga jadi hp bukanya kasih tau malah diem-diem baek"kata fely sambil nunjuk-nunjuk ponsel yang dia bawa.

"Hp benda mati bila lu lupa"kata arka sambil melihat fely datar.

"Gue tau"jawab fely malas.

"Gue pulang dulu,bye"kata fely setelah itu dia ingin pergi ke arah sepedanya diparkir tapi baru dua langkah tangannya di pegang oleh seseorang.

"Gue anterin"kata raka sambil ngeliat fely dingin.

"Gak perlu gue bisa sendiri"kata fely sambil menarik tangannya tapi bukannya lepas pegangan di tengannya semakin mengerat.

"Gue gak suka penolakan"kata arka dan menarik fely menuju montornya.

"Woy! Sepeda gue gimana?!"kata fely lumayan kencang.

"Rico,urus sepeda milik nih cewe"kata arka.

"Gampanglah,lu kirim lokasi rumahnya aja entar gue kirim"kata rico sambil mengacungkan jempolnnya.

"Bereskan"kata arka sambil menarik fely kembali.

"Naik"kata arka.

"Iye-iye"kata fely dan naik ke motor milik arka.

"Hm,pegangan"kata arka tapi tak di gubris fely.

"Cepet jalan"kata fely malas.

"Pegangan"kata arka sambil menarik tangan fely melingkar ke perutnya setelah itu pergi meninggalkan tempat tadi.

"Si bos kesurupan setan mana ya?sampai kek gitu,bodo amat lah"kata rico setelah itu menelfon seseorang untuk membawa sepeda milik fely.

Perjalanan pulang fely diisi dengan keheningan malam.Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan komplek.

"Udah sampek sini aja,thanks ya"kata fely dan turun dari montornya arka.

"Gue minta nomor lu"kata arka sambil melihat fely dingin.

"Buat apa?"

"Ck,entar buat ngabarain kalau sepedanya dah sampe"kata arka malas.

"Oh,mana ponsel lu"kata fely sambil menodongkan tangannya dan di kasih ponsel milik arka setelah itu fely mengetikkan nomornya.

"Udah,itu nomor gue,bye thanks ya"kata fely dan berlari menuju rumah yang dia tempati.

Sesampainya di rumah fely melihat abangnya duduk di ruang tamu sambil melihat tv.

"Kemana aja lu baru pulang"kata bara tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.

"Emang urusan lu apa?"kata fely sambil melihat ke arah bara.

"Urusan gue karena elu adik gue tanggung jawab gue,paham?"kata bara emosi sambil melihat ke arah fely.

"Enggak dan sejak kapan lu ngangep gue adik lu? Bye gue pergi"kata fely dengan sinis dan pergi dari hadapan bara menuju kamarnya.

"Lu berubah"kata bara sambil menatap punggung fely nanar.

Sesampainya fely didalam kamar dia langsung menuju ke dalam kamar mandi untuk cuci muka dan bersiap untuk tidur.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status