Share

Chapter 6

Paginya fely sudah siap dengan seragamnya.Fely berjalan menuju cermin dan melihat pantulan dirinya yang ada di cermin untuk memastikan apakah ada yang kurang dengan penampilannya hari ini.

"Perfect"gumang fely saat melihat pantulan dirinya di cermin.

Hari ini ada yang berbeda dengan penampilan fely yang membedakan adalah rambut yang dia kucir kuda dan jaket ditangannya.

Fely turun dan berniat ingin sarapan.

Sesampainya dimeja makan tanpa menunggu lama fely langsung duduk memakan  makan yang sudah ada di meja.

Saat sedang asik dengan makanannya fely dikejutkan dengan suara seseorang yaitu satria.

"Selamat pagi semua satria datang membawa keceriaan!"teriak satria mengelegar.

Uhuk..uhuk..uhuk

"Woy! Kontrol tuh mulut,gue keselek gegara suara milik elu"kata fely setelah minum air yang ada.

"Enak aja,suara merdu kek gini kok"kata satria sambil berjalan menuju fely.

"Hm,sangking merdunya bikin sakit kuping"kata fely dan melanjutkan acara makannya yang tertuda karena kehadiran satria.

"Serahlah"kata satria dan duduk di didepan fely.

"Ngapain lu kesini?"tanya fely sinis.

"Ngapain lagi kalau bukan makan"kata satria sambil mengambil makanan yang ada tanpa rasa malu.

"Rumah lu gak ada makanan gitu?"kata fely malas.

"Ada tapi gak selera,makanan yang paling enak menurut gue itu di rumah elu.Makanya gue semanget banget kalau makan dirumah lu"kata satria sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Cih! Bilang aja enak karena gratis"kata fely sinis karena melihat tingkah satria.

"Oh iya anak dajjal mana?"tanya satria disela-sela makannya.

"Kangen lu sama dia?"tanya fely tanpa melihat satria.

"Amit-amit gue kangen sama bentukan kek gitu"kata satria sambil mengetukkan tangannya di meja makan.

"Terus ngapain nyariin"tanya fely denga tenang.

"Tumben aja jam segini belum ada batang idungnya"jawab satria sambil menyuapkan nasi miliknya.

"Bentar lagi juga turun"kata fely sambil meminum susunya.

Beberapa saat kemudian bara turun dan duduk di samping fely.

'Ngapain nih cowo duduk sini'batin fely kesal tapi diwajahnya tak ada raut kesal hanya ada wajah dingin dan acuh.

"Sat gue berangkat dulu"kata fely dan berlalu pergi.

"Hm"

'Lu berubah fel'batin orang itu dan menatap fely dengan sedih.

Fely pergi menuju garansi.

"Pagi non fely"sapa supir pribadi fely.

"Pagi mang"jawab fely.

"Non fely mau berangkat sekarang?"

"Iya mang tapi fely mau berangkat sendiri"

"Tapi non,kalau non fely berangkat sendiri saya yang bakal kena marah tuan dan nyonyah non"

"Ini kemauan fely mang,papa sama mama gak akan marah sama amang kok tenang aja"kata fely dan melangkah memasuki bagasi.

"B-baik non"jawabnya dengan gugup.

"Emm,mang"panggil fely.

"Iya non,ada yang bisa amang bantu?"jawabnya setelah sampai didepan fely.

"Motor itu motornya siapa mang?"tanya fely sambil nunjuk montor ninja biru putih di pojok bagasi.

"Oh itu,itu motor punya non fely,dulu non minta motor sama tuan tapi belum pernah non pakek"

"Oh,kuncinnya dimana ya mang?"tanya fely sambil menatap supir pribadinya.

"Kalau tidak salah kuncinya di situ non"katanya sambil menunjuk kunci yang diinginkan fely berarda.

"Yaudah mang makasih"kata fely dan mulai berjalan menuju kunci motornya.Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan fely berjalan menuju motor ninja tadi terpakir dan mulai menghidupkan mesinnya.Setelah itu fely mulai menaiki motor tak lupa dia mengikatkan jaket yang dia bawa dipinggang.

"Fely berangkat mang"kata fely dan melajukan montornya keluar dari area rumah.

"Iya non hati-hati"

Fely mengendari sepeda motornya dengan kecepatan normal.Beberapa menit kemudian fely sampai di parkiran sekolah.Saat dia membuka helm banyak bisik-bisik yang menyertai.

'Gila itu bener si fely?!'

'Ck,cari sensasi'

'Diem nda kalau gak mau dapet masalah'

"Keren banget si fely'

'Hooh,baru tahu gue fely bisa bawa motor"

'Palingan cuma cari perhatian dari geng warrior'

'Hm,setuju gue sama lu palingan juga cuma cari perhatian si raka'

'Ckck,sayang banget ya cantik-cantik tapi kelakuan kek cabe kriting'

Begitulah bisik-bisik yang didengar fely di sepanjang koridor sekolah tapi fely menganggap itu semua sebagai angin lewat.Fely masih melanjutkan jalannya sampailah dia melihat diujung koridor geng warrior yang sedang berbicara satu sama lain disertai dengan candaan.

'Ck,kenapa bisa ketemu mereka'

'Udahlah bodo amat gue'batin fely dan masih berjalan tanpa memperdulikan orang-orang yang melihatnya.

Saat ingin melewati kumpulan geng warior langkah kaki fely terhenti karena tasnya ditarik sampai membuatnya ingin jatuh.

"Rencana apa lagi yang lu susun?"kata raka dengan dingin dan tangan yang masih memegang tas punggung milik fely.

"Huff"fely menarik nafas dengan perlahan untuk meredakan emosinya.

"Maksud lu apa?"kata fely setelah merasa emosinya telah terkendali dan menarik tasnya dengan kasar.

"Lu pasti punya rencana lainkan karena rencana yang kemarin gagal"kata raka sambil melihat ke arah fely dengan dingin.

"Terus tujuan gue apa?"tanya fely tak kalah dinginnya.

"Buat dapetin raka,seperti biasa lu kan selalu cari perhatian dari raka"kata fito.

"Ck,ada manfaat buat gue? Gak ada manfaat buat gue jadi buat apa gue cari perhatian dari nih orang"kata fely dengan menunjuk raka dengan dagunya dan senyum sinis di bibirnya.Raka terkejut dengan jawaban fely tadi.Mereka yang melihat fely tersenyum sinis kepada raka agak terkejut.

"Cih,buang-buang waktu"kata fely dan berlalu dari sana.Tapi saat dia melewati fito dengan sengaja dia menabrak bahu fito dengan keras membuat fito jatuh karena belum siap dengan tabrakan fely.

Bhuk

"Sakit bego!"kata fito saat jatuh tapi fely tak mengubrisnya.

Fely tak memperdulikan orang-orang yang bengong karena ulahnya,dia berjalan menuju kelasnya.

Sesampainya dia dikelasnya dia membanting tas yang dia bawa ke mejanya untuk melampiaskan kekesalannya.

"Apa-apaan sih mereka,gedek gue lama-lama kalau kek gini caranya"kesal fely sambil duduk di mejanya.

"Sabar fely sabar,kalau sabar nantin dapet coklat satu dus"kata fely sambil menutup mata dan mengatur emosinya yang sudah memuncak karena di ajak berantem pagi-pagi.

"Huff"hembusan nafas terrakhir fely (bukan mati loh ya) setelah berhasil mengontrol emosinya.

"Lu kenapa fely"tanya rina sambil menaruh tas punggungnya dikursi samping fely.

"Gak,gue gak papa"kata fely dengan suara dingin.

"Lah terus kenapa tuh wajah kayak nahan boker berbulan-bulan?"tanya rina santai dan duduk di bangkunya.

"Ck,capek gue mau tidur nanti kalau ada guru bilang sama gue"kata fely setelah itu menaruh kepalanya di lipatan tangan.

"Iya"

Beberapa menit kemudian guru mapel memasuki kelas.

"Fel,bangun"kata rina sambil mengoyang-goyangkan tubuh fely pelan.

"Fel bangun gurunya dah dateng"kata syasa dengan pelan sambil ngelirik ke arah fely.

"Nih anak kebo banget yak"kata riska dengan suara sedikit keras tapi tak membuat orang lain dengar.

“Mati apa tidur sih nih bocah?”kata rina mulai kesal dengan sahabatnya satu ini.

"Serahlah yang penting udah gue bangunin jadi nanti kalau kena masalah jangan bawa-bawa gue"kata rina yang sudah menyerah untuk membangunkan fely.

"Selamat pagi"kata guru mapel setelah menaruh barang bawaanya di meja.

"Pagi pak"jawab beberapa murid dengan semangat.

"Yang tidak berangkat hari ini siapa?"tanya guru tadi sambil membawa buku absen kelas.

"Si alpa pak"jawab salah satu siswa.

"Alpa? Memang dikelas ini ada murid yang namanya alpa?"tanya guru tadi dengan bingung.

"Maksudnya gak ada pak,semua berangkat"kata salah satu siswi berkaca mata.

"Oh,besok-besok kalau ditanya jawab dengan jelas"kata guru tadi dengan tegas.

"Maaf pak"kata siswa yang tadi menjawab alpa.

"Baik semua-"kata guru tadi terhenti saat melihat kearah meja fely.

"Itu yang tidur di jam saya siapa?"kata guru tadi dengan dingin.

"Fely pak"jawab salah satu siswi dengan lantang.

"Fel bangun si guru botak kesini"kata rina sambil mengoyang meja fely dengan kursinya.

"Woy bangun ogeb"kata syasa sambil menendang pelan kaki fely.

"Nih orang bener-bener mati keknya”kata riska .

"Mampus"kata rina sambil mengambil buku paket dimejanya dan menutupkan di depan wajahnya.

Brak!

Meja fely di gebrak dengan keras membuat fely terbangun dengan terkejud.

"Buju buset! Sante napa bangunin orang! Gak tau apa gue lagi tidur! Hah?"kata fely yang awalnya ngegas dan berakhir dengan nada terkejud karena dia baru sadar didepannya itu guru.

"Eh pak klimis"kata fely sambil cengengesan gak jelas.

"Lari lapangan 5 putaran"kata gurunya dengan wajah serius.

"Lah?"fely terkejut.Gimana gak terkejut bangun-bangun disuruh lari lapangan.

"Cepat laksanakan"perintah gurunya tanpa menerima bantahan.

"Iya pak"kata fely dan berjalan menuju pintu,sebelum keluar fely berhenti dan menatap gurunya.

"Eh iya pak saya mau bilang bapak jangan marah-marah mulu nanti kepalanya tambah botak loh,bye bye pak"kata fely dan berlari keluar kelas dengan cepat takut hukumannya bertambah.

"Murid kurang ajar kamu!"teriaknya mengelegar dan fely yang mendengar guru botaknya teriak cekikikan tidak jelas.

"Emang bener kalau marah-marah bisa buat rambut rontok?"tanya guru tadi  kepada dirinya sendiri dan murid yang mendengar pertanyaan gurunya sebisa mungkin untuk menahan ketawa.Takut bernasip sama seperti fely.

"Hihi,enak juga ngerjain guru sendiri"kata fely sambil berjalan menuju lapangan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status