Share

Chapter 7

Sesampainya di lapangan yang cukup luas dia memulai hukumannya dengan santai.Fely lari memutari lapangan dengan headphone ditelinganya dan mendengarkan lagu kesukaannya.

Baru tiga putaran tapi fely sudah lumayan letih tapi dia tetap berlari agar hukumannya cepat selesai.Tanpa fely sadari ada beberapa pasang mata yang melihatnya berlari mengitari lapangan yang cukup luas itu.

"Adik lu kenapa disitu bar?"tanya fito sambil melihat fely memutari lapangan.

"Dihukum bego!"kata viki sambil menoyor kepala sahabatnya itu.

"Anjir adik lu kalau lagi keringetan tambah cantik bar"kata viki dan di balas dengan tatapan tak bersahabat dari bara.

"Eh,santuy bos ku biasa aja kali liatin gue,gue tau kok gue ganteng tapi gak perlu sampek dilihatin kek gitu.Suka sama gue nanti lu gue gak mau tanggung jawab"

"Otak lu belum di servis ya vik?"tanya fito dengan menatap viki jijik.

"Lah ngapain otak gue di servis,dikira hp apa!"kata viki dengan sewot.

"Otak lu terlalu bego ternyata"kata fito dengan enteng.

"Eh lu jangan songong gue sama elu masih mendingan gue"kata viki sambil nunjuk-nunjuk fito tidak terima.

"Heleh beda satu angka aja bangga"kata fito sambil menatap viki malas.

"Yang penting masih pintaran gue"kata viki dengan bangga.

"Woy! Mau kemana lu bar?!"teriak fito saat melihat bara menjauh.

“..."tak ada jawaban dari bara.Bara terus berjalan dan tidak memperdulikan sahabatnya yang sedang memanggilnya.

Setelah lima putaran fely langsung mendudukan badannya di tepi lapangan sambil memijak kakinya yang terasa pegal.

Saat sedang asik memijat kakinya tiba-tiba ada yang menyerahkan air putih ke arahnya.Saat fely ingin melihat wajah orang itu fely

bingung karena tak mengenali orang di hadapannya ini.

“kenapa?”tanya fely dengan menatap bingung perempuan di depannya.

“I-ini kak,buat kakak”kata perempuan tadi dengan gugup.

“Buat gue?”kata fely sambil menunjuk dirinya sendiri.

“I-iya kak”

“Oh,thanks”kata fely sambil menerima air tadi.

“S-sama-sama kak,k-kalau begitu a-aku permisi kak”katanya dengan gugup.

“Hm”kata fely sambil meminum air pemberian gadis tadi.

“Mari kak”kata gadis tadi sambil menundukan kepalanya.

Tanpa fely sadari ternyata ada seseorang memperhatikannya dari jauh.

Setelah cukup

untuk mengistirahatkan kakinya,fely bangkit dari duduk dan berjalan menuju kantin sekolah.

Sesampainya fely di pintu kantin dia menuju ke kantin paling pojok yaitu kantin ke tiga.Dia mengambil tempat duduk yang lumayan tak terlihat.

Setelah duduk fely mulai memesan makanan fely mengabari teman-temannya terlebih dahulu.Setelah mengabari teman-temanya bertepatan dengan pesanannya datang.

"Neng ini pesanannya"kata ibu kantin sambil meletakkan pesanan fely dimeja.

"Makasih bu"kata fely 

"Iya kalau gitu ibu kembali ya neng"

"Iya bu sok"

Kepergian ibu kantin fely langsung menyatap makanannya.

Beberapa menit kemudian bel istirahat berbunyi,kantin mulai ramai dengan siswa siswi yang ingin mengisi perut dan bergosip ringan.

Sedangkan di meja yang ditempati fely,terlihat fely sedang melanjutkan tidurnya yang tertunda.Tidur fely sangat pulas,hingga suara bising di kantin tak menganggunya.Sampai ada seseorang mengebrak mejanya.

Brak!

“Woy bangun! Tidur mulu lu fel!”kata  rina cukup keras di dekat kuping fely yang membuat fely bangun dengan terkejut.

“Pusing pala gue bego!”kata fely sambil memijat keningnya karena merasa sakit kepala karena teriakan dari sahabatnya itu.

“lah kok bisa pusing? Gimana caranya cobak?”tanya rina dengan bingung.

“Ck,kepala gue sakit gegara lu bego.Santai kalau mau bangunin orang”kata fely dengan nada kesal.

“Lah? Hubungannya sama gue apa?”tanya rina dengan wajah bodoh.

“Lu kagetin gue sama suara cempreng milik lu”kata fely sambil menahan kesal.

“Iya-iya sorry”kata rina .

“Sya pesen gih”kata riska sambil mengambil ponselnya di dalam kantong bajunya.

“Lah kok gue? Kemarinkan gue udah sama,giliran elu”kata syasa tak terima.

“iye-iye,yuk fel”kata riska sambil narik tangan milik fely tapi terhenti karena orang yang ditari masih duduk dan tak bergeming dari tempatnya.

“Gue?”tanya fely sambil nunjuk dirinya sendiri dengan tangan yang tidak di pegang riska.

“Yaiyalah elu,masa lalet sebelah elu”kata riska sambil menatap fely kesal.

“Sorry nih ya,gue udah makan jadi kalau mau pesen pesen aja sendiri”kata fely sambil narik tanganya yang digenggam riska.

“Gak setia kawan lu fel”kata riska.

“Sorry untuk saat ini gue lebih milih tidur,bye semua”kata fely setelah itu bangkit dari duduknya dan meninggalkan sahabat-sahabatnya yang sedang memasang wajah cengoh.

“Lah terus  gue pesen makanan sendiri gitu?”tanya riska sambil menunjuk dirinya sendiri.

“Hm,nasib elu gak terlalu baik keknya”kata syaya setelah itu tertawa dengan lepas diikuti tawa milik rina.

“Akhh,nasib-nasib punya temen kek lu pada”kata risa dan pergi menuju pejual makanan sambil menghentak-hentakkan kakinya.

“Woy ris! Gue pesen bakso sama es jeruk”

“Gue pesen mie goren sama air putih”

Kata mereka sedikit keras,karena riska sudah lumayan jauh dari mereka.

Sedangkan di sisi lain,fely berjalan menuju ke perpustakaan karena hanya di tempat itu dia bisa tidur dengan tenang.Sesampainya dia di perpus tanpa berpikir panjang fely masuk dan mengambil asal buku untuk menutupi wajahnya.Fely duduk di bangku dekat tembok,tanpa menunggu lama fely duduk dan menaruh kepalanya dilipatan tangan dan tak lupa buku yabg dia ambil sudah berarda di wajahnya.

Tanpa fely sadari ada seseorang masuk kedalam perpustakaan dan berjalan mendekati bangku yang diduduki fely.Orang itu duduk disamping fely.Orang itu mengelus rambut fely sayang sambil menatap wajah fely seduh.

“Sorry ya,selama ini mungkin gue sakitin elu”kata orang itu dengan nada seduh.

“gue baru sadar rasanya ternyata sakit diginiin”

“Padahal elu baru beberapa hari cuekin gue tapi gue udah kayak gini,gimana sama perasaan elu yang gue cuekin selama ini”

“maafin gue ya? Gue harap elu balik lagi kek dulu”

“Gue pergi dulu ya”

Cup

Orang itu mencium kepala fely yang tidak tertutupi oleh buku.Setelah mencium fely orang tadi pergi keluar dari perpus.

Fely bangun dari tidurnya bertepatan dengan bel masuk berbunyi.Fely terlihat santai berjalan di koridor sekolah yang mulai sepi.Saat sampai di depan kelas fely mengintip dari jendela memastikan apakah guru yang mengajar mapel sudah sampai apa belum dan ternyata kelas belum ada gurunya.Fely memasuki kelas dengan santai dan duduk di bangkunya.

"Dari mana lu fel?"tanya syasa sambil melihat ke arah fely diikuti kedua temannya.

"Perpus"jawab fely.

"Tumben ke perpus,ngapain?"tanya riska penasaran karena fely biasanya  sangat tidak mau kalau diajak ke perpustakaan.

"Tidur"jawab fely seadannya.

"Pinter ya lu cari tempat buat tidur"kata rina.

"Diem gurunya masuk"kata ketua kelas dan semua siswa langsung terbirit-birit menuju mejanya.

Guru mapel masuk dan pelajaran pun dimulai dengan tenang.Fely pun mendengarkan penjelasan dengan fokus.

`15.08 WIB`

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan murid- murid mulai berhamburan keluar kelas.Dikelas masih ada bebebrapa orang termasuk fely dan kawan-kawan.

"Semua gue pulang dulu ya udah di jemput mama gue.Bye semua!"kata riska dan berlalu pergi dari dalam kelas.

"Lu dijemput jam berapa fel?"tanya rina sambil menatap fely yang masih tenang memainkan ponsel miliknya.

"Gue gak dijemput"kata fely tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Terus? Lu jalan kaki gitu?"tanya rina.

"Eh,dodol ngapain fely jalan kaki kalau di luar sana masih ada kendaraan buat dia pulang"kata syasa sambil menoyor kepala sahabatnya karena kesal dengan pertanyaan yang dilontarkan rina.

"Hehe,lupa gue tapi siapa tahu fely mau jalan kakikan?"kata rina sambil mengarik kepalannya.

"Gue bawa motor"kata fely sambil memasukkan ponselnya kedalama tas dan mengambil jaketnya yang berada di kursinya setelah itu mengikatkan jaketnya di pinggang rampingnya.

"Sejak kapan lu bisa bawa motor?"tanya syasa penasaran karena setahunya fely tak bisa mengendarai yang namanya motor.

"Lumayan lama lah,gue pulang dulu bye"kata fely dan berjalan keluar dari kelas.

Sesampainya fely di parkiran khusus siswa dia langsung menuju ke motornya berarda.Sesampainya fely di motor miliknya dia langsung memakai helm hitam miliknya dan mengendarai motornya keluar sekolah tanpa memperdulikan kata-kata dan lirikan dari siswa lain.

Di parkiran ada segerombol orang menatap fely bingung.

"Adik lu bisa naik motor kek gitu sejak kapan bar?"tanya devan penasaran.

"Gak tau gue,gue aja baru tau dia bisa naik motor"jawab bara yang masih melihat ke arah gerbang.

"Terus dia dapet motor dari mana?"tanya fito sambil ngelihat ke arah bara.

"Kalau masalah motor itu motor milik fely.Udah lama dia minta sama bokap tapi gue baru liat dia naik motor kali ini.Orang sejak motornya dateng aja dia gak pernag ngendarain boro-boro ngendarain megang aja gak pernah"jelas bara panjang lebar.

"Terus alesannya minta motor ke bokap lu apa kalau gak pernah di sentuh?"tanya viki.

"Dia pernah denger gue ngomong kalau gue suka sama cewe yang bisa naik motor gede.Eh taunya dia malah minta motor ke bokap"jawab bara sambil berjalan menuju motornya bearda.

"Oh"

"Ini kita mau kemana?"tanya fito sambil ngeliat sahabatnya satu-satu.

"Cafe gimana?"kata devan.

"Boleh tuh ayoklah"jata viki menimpali.

"Gue gak ikut dulu,ada urusan"kata bara sambil memakai helm merah miliknya.

"Aelah bar dari kemari lu gak ikut mulu"kata viki sambil ngelihat bara.

"Sorry gue ada urusan"jawab bara sambil menyalakan motornya. 

"Gue duluan"kata bara sambil melajukan motornya keluar dari parkiran sekolah.

"Jadi gak nih?"tanya david sambil menyalakan motor miliknya.

"Jadi yok!"kata fito dan menyalakan motor miliknya.

<Dilain tempat>

Sesampainya fely di rumah dia langsung menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasurnya.

"Hah leganya bisa baring-baring"kata fely dan memejamkan matanya.

Ting

Ada pesan masuk di ponsel milik fely.

                 |083xxxxxxxxx|

|P|

"Siapa nih"tanya fely kepada dirinya sendiri setelah melihat pesan dari nomor yang tidak dia kenal.

"Bodolah,mandi terus makan"kata fely dan bangun dari tidurnya setelah itu berjalan menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian fely sudah selesai dengan ritual mandinya dan sudah siap dengan baju rumahan.

Fely keluar dari kamar dan menuju dapur.Saat dia sedang melewati ruang tengah langkah fely terhenti karena ada panggilan masuk.

|083xxxxxxxxx Is Calling...|

"Nomornya siapa woy?!"kata fely sambil melihat ke arah ponselnya.

"Angkat gak ya?"kata fely berfikir.

"Angkatlah"kata fely sambil menekan tombol hijau dan melanjutkan langkahnya.

‘halo’kata orang yang sedang menelfon fely.Fely mengeryitkan dahinya karena dia merasa asing dengan suara itu.

“Siapa?”tanya fely.

‘Arka’kata orang yang menelfon fely yang mengaku sebagai arka dan itu membuat kerutan di dahi fely bertambah karena dia tak merasa mengelal orang yang bernama arka.

“Arka siapa? Gue gak kenal yang namanya arka”

‘Arka temennya rico’kata arka dan ingatan fely pun berputar di saat dia membantu dua orang asing.

“Oh yang kemarin nganterin gue pulang itu?”kata fely dan menganggukan kepala.

‘Huh,kalau rico aja langsung inget’degus arka karena merasa kesal dengan fely.

“Ye sorry kan gak tau,kenapa nelpon?”tanya fely sambil menuangkan air dingin ke gelas.

‘Cuma mau nanya chat gue gak di bales kenapa?’

“Lu nelfon gue Cuma mau nannya gituan? Gak berfaedah”kata fely dan setelah itu meminum air yang dia tuang tadi.

‘Jawab aja gak usah ribet!’kata arka sewot yang mulai kesal dengan fely.

“Males aja,kontak lu kan baru gue kira orang iseng”kata fely sambil menaruh gelasnya ditempat cucian piring.

‘Gue putusin telfon lu save kontak gue’kata arka sambil menahan emosi.

“Lu kenapa sih an-“kata fely terpotong karena panggilan dari arka sudah di putuskan sepihak.

“Lah minta di tampol nih orang”kata fely sambil menuju ke meja makan karena tadi dia melihat ada makanan di meja makan.

                 |083xxxxxxxxx|

|Save|

Read

“Bodo amat gue”kata fely saat sudah melihat chat dari arka dan melanjutkan aktivitasnya yaitu makan.

<Disisi lain>

“Cuma di read?”kata arka kesal saat pesannya hanya di baca fely.

“Gak ada niatan buat bales?”gumangnya.

“Kok gue emosi waktu dia gak kenalin gue tapi pas gue bilang rico dia langsung kenal ya?”tanya arka kepada dirinya sendiri.

“Gue ngerasa aneh sama diri gue sendiri”katanya lagi.

“Lu kenapa bang?”tanya adik perempuan arka saat melihat abangnya yang berbicara sendiri.

“Gak gue gak papa”jawa arka sambil melihat adiknya.

“Gue kira kenapa,kelakuan kayak orang bingung”kata sinta dan ingin berlalu dari sana tapi langkahnya terhenti karena panggilan dari arka.

“Dek”panghil arka.

“Apaan?”kata sinta sambil melihat malas abangnya.

“Gak jadi”

“Aneh lu bang gininih kalau punya abang tapi gak pernah pacaran dah gila lu bang? Cari pacar gih,dah ditanyain bunda terus dikira lu homo ntar.Kalau bawa orang selalu aja bang rico gak ada yang lain apa? Ckck”kata sinta dan mengelengkan kepalanya di akhir kalimat.

“Gini nih kalau punya adek yang gak ada ahklak dari pada elu pacar kaya pameran banyak bener”kata arka tak mau kalah.

“Mending gue punya pacar banyak lah elu kagak ada.Cewe yang gue kenalin aja pada takut sama elu.Lu pakek apa sih bang masa cewe pada takut? Tiati loh jomblo seumur hidup baru tahu rasa lu.”kata sinta.

“Tenang aja,lu gak perlu kek gitu sama gue gak bakal gue jomblo seumur hidup”kata arka dengan santai.

“Heleh yang jomblo nih ya”ejek sinta dan berlari dari sana takut kena omel abangnya.Abangnya memang tipikal cowo dingin tapi kalau udah sama orang yang dia sayang dia akan menjelma menjadi emak-emak rumpi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status