Share

Chapter 4

Plok … plok … plok ... kyaaa … kyaa ....

Riuh tepuk tangan dan sorakan serta teriakan histeris para penonton dalam studio bergemuruh membuat Shakira yang notabennya tak pernah berada dalam situasi seperti ini merasa canggung.

Ini semua sudah direncanakan oleh Lucas. Shakira akan duduk di kursi penonton sekaligus menjadi bintang tamu. Rasanya ingin menangis tapi itu tak akan berguna. Ia dengan tubuh sedikit bergetar berjalan menuju 'kekasihnya' dengan dibantu kru saat lampu kamera tertuju padanya.

"Wah … inikah wanita yang beruntung itu Lucas?" Rei menyambut Shakira dan mempersilahkannya duduk di samping Lucas. Ia hanya tersenyum meski sebenarnya hatinya berteriak dan ingin menangis.

Lucas meraih tangan Shakira dan menariknya membuat Shakira terduduk tepat di sisinya, bahkan hampir saja Shakira terduduk di pangkuan pria itu.

"Jangan kecewakan aku. Atau aku akan mengurungmu di kamarku semalam penuh. Atau? Apa kau ingin kita melakukannya di kolam renang seperti waktu itu?" bisik Lucas tepat di telinga Shakira. Penonton yang melihat adegan tersebut kembali berteriak histeris. Di mata mereka Lucas seperti tengah mencium Shakira.

"Bagaimana kalau aku mengatakan pada semua orang bahwa kau mengancamku?" ancam Shakira juga dengan berbisik.

"Saat itu juga semua orang akan tahu ukuran dada dan …." Lucas tak melanjutkan kata-katanya namun hanya melirik sesuatu di bawah sana yang telah memuaskannya. 

Cup ....

Kyaaaaa  ….

Satu kecupan singkat mendarat di bibir manis Shakira membuat wanita itu mendelik marah. Ia kecolongan saat mengikuti arah pandang Lucas. Asap tampak keluar dari kepalanya disertai wajah merah padam menahan amarah. Oh jangan lupakan teriakan para penonton yang menggelegar membahana memenuhi ruangan membuatnya ingin meledak.

"Oh … Lucas, kau menodai mataku!” Rei menutup mata dengan sebelah tangan seolah adegan yang baru dilihatnya tak layak ditonton oleh pria dibawah umur seperti dirinya. Meski pada kenyataannya usianya telah melebihi kepala tiga.

"Maaf. Aku benar-benar tak bisa menahan diri saat bersamanya." Lucas mengacak rambut Shakira gemas. Dan wajah cemberut Shakira terlihat sangat jelas tanpa dibuat-buat justru membuat mereka terlihat natural bukan settingan.

"Jadi bisa kau kenalkan siapa wanita temanmu bermain ini?" goda Rei bercanda.

"Kau bisa bertanya sendiri padanya.” Lucas tak henti memberi tatapan memuja pada Shakira, bukan settingan. Ia benar-benar memuja Shakira karena ketagihan.

"Jadi siapa namamu cantik? Dan apa hubunganmu dengan Lucas Wang?" Rey bertanya dengan ramah bahkan dengan sedikit centil.

"Ha-- hai … namaku .... Shakira,” jawab Shakira dengan sedikit terbata. Ia benar-benar gugup.

"Shakira? Wow! Nama yang cantik seperti orangnya. Tapi tunggu, Shakira? Hanya Shakira?" 

"Kupikir ayahku tidak terlalu suka jika anaknya dikenal publik dengan cara seperti ini." Shakira melotot pada Lucas berniat menyindir.

"Apa? Apa maksudmu ayahmu tak menyukai anaknya berkencan dengan seorang aktor papan atas?" tanya Rei seakan tak percaya.

"Kupikir ayah lebih suka kami berkencan tanpa mengganggu kehidupan pribadi. Kau tahu sendiri bagaimana kehidupan seorang Lucas Wang. Terkenal, artis tampan dan kaya dengan jutaan fans wanita yang memujanya. Tak menutup kemungkinan fansnya akan menyerangku saat bertemu di jalan,"ujar Shakira dengan sedikit mengukir senyum agar tak terlihat mencurigakan.

"Ahahaha ... ternyata temanmu ini sangat mengerti dirimu Lucas. Jadi, apakah kau wanitanya Lucas Wang?" Rei sepertinya sengaja membuat pertanyaan yang sedikit menjebak.

"Dia kekasihku, jadi untuk para fansku, kuharap kalian mengerti bahwa aku hanya manusia biasa yang juga berhak mencintai,” sahut Lucas dengan cepat menjawab pertanyaan Rei yang ditujukan pada Shakira. "Kuharap kalian menerima dan jangan macam-macam dengannya,” imbuhnya. Ucapannya diiringi penekanan di setiap kata dan senyum tampannya berganti tatapan membunuh mengancam di akhir kalimatnya.

"Dia benar-benar pandai berakting,” batin Shakira.

"Wow! Dengar itu hai kalian para fans fanatik Lucas." Rei seolah memperingatkan dengan pura-pura takut pada ancaman Lucas. "Jadi sejak kapan hubungan kalian dimulai? Selama ini Lucas dikenal dekat dengan banyak artis muda dan cantik meski ia selalu membantah. Sebagai kekasih bagaimana perasaanmu Shakira?" Rei tak akan melepas mangsa empuk sebagai bahan berita yang panas.

"Entahlah, apa kau ingat kapan kita memulainya?" Shakira menoleh pada Lucas yang duduk santai di sampingnya dengan senyuman keterpaksaan yang terlihat jelas di wajah ayunya.

"Sepertinya baru kemarin aku mengenalmu dan saat itu juga aku jatuh cinta padamu." Lucas mendekatkan wajahnya hingga keningnya hampir menempel pada jidat lebar Shakira membuat penonton tak hentinya berteriak histeris. Shakira segera mendorong wajah Lucas dengan tangan namun itu justru terlihat romantis.

"Ya Tuhan ... Aku seperti tengah menyaksikan ftv romantis secara live." Rei menopang dagu seakan ikut berbunga-bunga menyaksikan kedua pasangan itu. "Jadi bagaimana Shakira?" tanyanya kembali.

"Aku? Entahlah … kukira gosip memang tak akan lepas darinya selama ia masih menjadi seorang public figur. Tapi aku percaya padanya." Shakira tersenyum manis, diluar, entah seperti apa perasaannya didalam saat ini.

"Termasuk tuduhan artis berinisial VR itu? Kenapa kau baru muncul disaat Lucas terkena kasus? Meski ia menyangkal tapi, kasus sudah sampai di kepolisian."

"Ya. Mungkin terlibat kasus dengan Lucas Wang membuat namanya lebih cepat melejit. Dan mengenai kemunculanku saat ini kurasa aku sudah menjawabnya sebelumnya bukan? Bahkan sebelum anda bertanya, Tuan Rei," jelas Shakira dengan tenang.

"Fuuuuuu." Rei bersiul merdu. "Kekasihmu ini sangat cerdas Lucas. Jadi kau rela kehidupan pribadimu disorot publik demi kekasihmu?" Pertanyaannya tak pernah habis untuk menggali informasi juga bergosip.

"Entahlah." Shakira mengedikan bahu dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya sejak disorot oleh kamera.

"Jika boleh tahu berapa usiamu Shakira? Kau tampak masih sangat muda." Rei menatap kagum Shakira dengan mata berbinar sedikit menggoda.

"Aku 22 beberapa bulan lalu," jawabnya.

"Apa? Kukira kau baru lulus highschool." Rei tampak terkejut mendengar jawaban Shakira. Wanita itu memang terlihat modis layaknya ABG namun tetap terlihat elegan. "Jadi apa kegiatanmu atau pekerjaanmu?"

"Aku masih kuliah di salah satu universitas."

"Aku semakin penasaran denganmu Shakira. Jadi apa kalian tinggal bersama? Melihat ternyata kau sudah dewasa, padahal kukira kau baru lulus sekolah."

"Apa? Tidak." Shakira menggeleng cepat.

"Kenapa tidak mengatakan bahwa kita memang tinggal bersama, Sayang." Lucas mengambil sedikit helaian rambut Shakira dan menciumnya.

"Jangan mengatakan hal bodoh,” bisik Shakira.

"Apa? Jadi kalian sudah tinggal bersama?" teriak Rei berlebihan.

"Tidak / Iya,” jawab Lucas dan Shakira bersamaan.

"Ayolah, Sayang, aku tak masalah jika kau mengatakan bahwa kau menginap di rumahku beberapa waktu lalu,” papar Lucas dengan sengaja agar semua orang tahu dan mendengar.

"Menginap bukan berarti tinggal bersama, Tuan!" Shakira sudah mulai kesal, sepertinya kesabarannya mulai habis.

"Kuanggap kita tinggal bersama karena kau lebih dari satu hari berada di rumahku,” ucap Lucas enteng.

"Itu karena salahmu." Menuruti kekesalannya, Shakira seakan lupa bahwa camera dan penonton masih fokus terhadapnya. Ia sampai menunjuk-nunjuk wajah tampan Lucas.

"Kenapa salahku? Kau yang tak mau pulang, bukan?" Senyum tipis terukir di bibir si tampan.

"Itu karena aku tak bisa berjalan!" teriak Shakira tepat di wajah Lucas.

"Lalu dimana letak kesalahanku jika kau yang tak bisa berjalan?" tanya Lucas dengan ekspresi wajah sok polos.

"Tentu saja itu semua salahmu karena kau yang sudah membuatku tak bisa berjalan!" Shakira melotot dengan nafas tersengal setelah meluapkan kemarahannya dengan memarahi Lucas. Bokongnya sampai terangkat saat menuding Lucas dengan jari telunjuknya.

Skakmat!

Merasa jengah dengan Lucas membuatnya lupa bahwa ia masih berada dalam acara live.

Melihat Lucas menyeringai dan mendengar Rei bersiul, ia baru sadar bahwa ia baru saja membuka kartu as yang membuatnya kalah telak. Wajahnya panas terlebih melihat penonton terdiam melongo menatap ke arahnya membuatnya malu semalu-malunya. Ia menutup wajahnya dengan bantal yang tersedia di sisi sofa dan bersembunyi di ketiak Lucas.

"Dia memang terlalu polos dan aku menyukai itu." Lucas memeluk Shakira namun justru mendapat cubitan dari Shakira yang bagi Lucas bagaikan gelitikan.

"Sempurna Shakira. Aku akan memberimu hadiah setelah ini." Namun ucapan Lucas itu sama sekali tak memasuki indera pendengaran Shakira. Telinganya seakan tuli dan panas mengingat baru saja ia mengatakan pada semua orang bahwa artinya mereka telah bercinta.

Dan acara hari itu menjadi trending topic di berbagai sosial media. Menjadikan #LucasShakira berada di posisi paling atas.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status