Share

Chapter 5

"Huaaa ...."

"Cup … cup … st .... diamlah, Sayang," Orang itu masih mengelus lembut punggung Shahira dan menenangkannya.

"Hiks … hiks .... bagaimana ini? Hidupku pasti tak akan tenang setelah ini.” Shahira masih merengek dan menangis bombay meratapi kesialan yang telah berada di depan matanya. Kesialan yang ia dapat karena Lucas Wang, pria yang sialannya tampan dan seorang aktor terkenal.

"Ayolah, Jidat, anggap saja ini jalanmu. Mungkin sekarang kalian hanya bersandiwara tapi kita tak akan tahu masa depan. Bisa saja kalian akan benar-benar saling jatuh cinta," tutur Elsa guna memberi Shakira sedikit cahaya harapan.

"Hua … Elsa … kau semakin membuatku ingin mati." Namun sepertinya apa yang Elsa katakan justru membuat Shakira semakin ingin mengubur diri hidup-hidup.

"Anggap saja ini hadiah karena kau telah lancang menggunakan kolam renang orang tanpa izin,” sindir Elsa dengan bermaksud membuat Shakira tertawa.

"Mana kutahu rumah itu dihuni olehnya." Shakira membenamkan wajahnya pada boneka beruang besar berwarna coklat pemberian sang mantan.

"Ayolah, Sayang, justru ku pikir kau beruntung. Wanita biasa sepertimu bisa merasakan 'keganasan' seorang Lucas Wang, Roar!." Elsa pura-pura seperti singa yang akan menerkam Shakira dengan tampang mesum yang dibuat-buat.

"Elsa, kau jahat. Itu sama sekali tidak lucu,” rengek Shakira tanpa mengangkat kepala menatap sahabatnya itu.

"Bagaimana rasanya jidat? Bagaimana rasanya saat pedangnya menusukmu? Berapa besar ukurannya? Apa sebesar ini?" Elsa melebarkan tangan dari ujung tangan kanan sampai ujung tangan kiri.

Bugh .....

"Aw!" Boneka beruang besar yang digunakan Shakira menyerap air mata dan ingusnya melayang ke wajah Elsa.

"Diam! Sahabat macam apa kau! Bukannya bersimpati saat tahu sahabatmu ini jadi korban pemerkosaan tapi kau justru mengatakan hal bodoh." Shakira berteriak marah dan memukul Elsa dengan bantal empuk miliknya. Tidak bisakah Elsa serius kali ini? Ia seperti ingin mati tapi sahabatnya itu terus saja menggodanya.

"Hahahaha .... maafkan aku. Jidat, kau yang bilang sendiri bukan kalau kau sampai tak bisa berjalan karena perbuatannya." Elsa menghalau pukulan kecil Shakira dengan tangan dan berusaha menahan tawa. Sebenarnya ia sedikit iba, namun bagai 1 banding 1 juta orang yang memiliki kesempatan seperti Shakira dan menurutnya itu adalah sebuah keberuntungan.

"Aaaa Elsa ...." Shakira berhenti memukul wanita itu dan membenamkan wajahnya pada bantal. Wajahnya terasa panas dan memerah. Ucapan sahabatnya mengingatkannya pada kejadian kemarin saat ia ikut menjadi bintang tamu di acara talkshow yang dihadiri Lucas. Mengingatkannya bahwa ia mengakui kehebatan Lucas hingga membuatnya tak bisa berjalan.

Rasanya Shakira ingin bersembunyi sampai lubang semut agar tak ada lagi yang dapat menemukannya. Karena kejadian kemarin membuatnya harus mengganti nomor dan berdiam diri tanpa keluar rumah. Bagaimana tidak? Handphonenya seakan tak bisa berhenti diam setelah acara talkshow selesai. Semua orang menanyakan perihal hubungannya dengan aktor tampan itu. Ada beberapa juga yang menyatakan menentang hubungannya dan meresmikan diri sebagai hatersnya. Kehidupan tenangnya selama ini benar-benar hilang. Dan yang lebih membuatnya seakan ingin pindah keluar angkasa ialah pria itu dengan seenak ketampanannya menghilang setelah mengirim uang ke rekeningnya sebesar sepuluh juta yen.

Shakira ingin menangis. Tidak, ia sudah menangis. Ia menceritakan semua pada sahabatnya namun sahabatnya itu justru tak membantu apapun. Elsa saat ini menginap di rumahnya setelah ia menangis seperti anak kecil di telepon meminta gadis itu datang.

Grrr ... grrr ... khrr

Dengkuran halus Elsa terdengar jelas di telinga Shakira. Ia tak bisa tidur dan semakin tak bisa tidur mendengar dengkuran sahabatnya. Waktu menunjukan pukul 01.00 dini hari. Merasa haus, Shakira turun dari ranjang dan menuju dapur berniat mengambil minum dan meminum satu pil obat tidur. Ini tidak bagus, matanya akan seperti panda jika ia tak tidur.

Ia menyempatkan diri mengintip lewat jendela dan akhirnya para wartawan yang sudah sejak pagi menunggui rumahnya di depan gerbang pergi. Elsa bahkan harus lewat jalan rahasia agar bisa memasuki rumah Shakira tanpa diketahui wartawan di depan rumah.

"A--" Suara Shakira tercekat di tenggorokan saat ia berbalik badan dan mendapati seseorang memakai masker dan jaket berada tepat di hadapannya. Shakira ingat, jaket dan dandanan orang ini sama dengan orang yang menolongnya dari gangguan pria nakal malam itu.

"Ka-- kau! Siapa kau, apa yang kau lakukan disini!" Shakira melangkah mundur dan kakinya berhenti pada sofa di belakangnya.

"Bagaimana bisa kau tak mengetahui kekasihmu sendiri, Shakira?" Suara ini ... Suara yang sangat Shakira kenal sebagai penyebab kemalangannya.

Orang itu membuka masker dan jaketnya membuat Shakira dengan jelas melihat bahwa orang itu memang adalah Lucas Wang.

"Ka-- kau!"

"Kenapa? Merindukanku?" Lucas mendekati Shakira yang kini terduduk disofa karena hendak mundur namun terhalangi sofa beludru miliknya. Mencoba bangkit untuk kabur namun sia-sia karena Lucas terlebih dahulu telah mengukungnya dengan kedua tangan pria itu. Pria itu menindih Shakira dengan kedua tangan menopang tubuhnya pada kepala sofa.

"Mau kemana? Bukankah kau merindukanku? Mari kita bermain sebagai hadiahku karena tak dapat melihatmu beberapa hari ini." Mata hitam Lucas menatap dalam ke dalam mata jernih Shakira. Kabut gairah dan nafsu terlihat jelas di matanya.

"Ap-- apa maksudmu? Siapa yang merindukanmu? Seharusnya aku memarahimu! Kau menghilang setelah membuat hidupku tak tenang dengan wartawan dan haters yang tak berhenti menggangguku!" Shakira menatap nyalang Lucas berharap pria itu tahu ia amat sangat membencinya.

"Aku sudah memberimu uang apa itu masih kurang? Anggap saja aku membeli kebebasanmu sementara. Atau katakan berapa nominal yang kau inginkan, aku akan memberimu sebanyak apapun yang kau mau." Lucas berbisik dan menjilat cuping telinga Shakira membuatnya merinding panas.

"Aku tidak mau. Ambil semua uangmu dan kembalikan kehidupan damaiku." Shakira mendorong Lucas namun pria itu justru semakin menekan tubuhnya.

"Tak semudah itu, Sayang, kau sudah jadi milikku." Setelah mengatakan itu Lucas segera membuka lebar kaki Shakira. Satu tangannya digunakannya mengunci tangan Shakira dan satu tangannya bergerilya di bawah sana. Diciumnya kasar bibir manis Shakira yang selalu membuatnya terbayang setiap saat. Kemudian ciumannya menjalar ke leher dan dada wanitanya.

Desahan Shakira keluar dari mulut mungilnya membuat Lucas semakin bergairah.

"Jangan salahkan aku jika besok kau tak bisa berjalan, Shakira,” bisik Lucas dan setelah itu hanya suara desahan yang menggema di ruangan.

Katakan pada ayah dan ibumu untuk membeli sofa yang baru Shakira, karena dipastikan sofa tak berdosa itu akan koyak besok.

Sementara di kamar Shakira, Elsa masih tertidur lelap dengan dengan dengkuran halus, ia bermimpi melihat adegan live hentai antara Shakira dan Lucas Wang di depan matanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status