Semenjak apa yang terjadi di kekaisaran Bonaro, ternyata setiap kekaisaran dan kerajaan memilih untuk menyerukan persatuan mereka. Mereka tetap memiliki wilayah masing-masing, tetapi tidak ada lagi permusuhan atau peperangan antara satu kerajaan dengan kerajaan yang lain. Ataupun tidak adanya paksaan dari kekaisaran terhadapn sebuah kerjaan untuk bersumpah setia. Kini, mereka semua memiliki pandangan yang sama dan misi yang sama. Hidup mereka tenteram tanpa ada satu pun kesulitan yang mereka hadapi. Gangguan dari para siluman yang semula menjadi momok yang paling menakutkan dan menjadi permasalah pertahanan bagi sebuah daerah, sudah tidak lagi perlu dicemaskan. Karena siluman sama sekali tidak pernah terlihat lagi. Seakan-akan, perang yang pernah terjadi menghapus keberadaan dan jejak dari para siluman.
Meskipun begitu, mereka yakin jika Amagl Agung berhasil mengendalikan para siluman dan menjaga keseimbangan dua dunia. Kini mereka bisa sama-sama hidup dengan nyaman di dunia
Para nona dan tuan muda dari keluarga bangsawan, terlihat duduk dalam dua barisan terpisah. Mereka tampak berkonsentrasi mendengarkan ceramah dari pendeta. Di kekaisaran Bonaro, ada tradisi bahwa setiap satu bulan sekali, para generasi muda yang belum menikah akan mendengarkan ceramah mengenai sejarah kekaisaran serta sejarah keagungan Amagl di kuil-kuil suci yang tersebar di sepenjuru kekaisaran Bonaro. Khusus bagi para nona dan tuan bangsawan yang tinggal di ibu kota, akan mendengarkan ceramah secara khusus di kuil utama yang berada di ibu kota kekaisaran. Di antara mereka, terlihat seorang gadis berambut cokelat almond yang memejamkan matanya. Ia terlihat sangat berkonstrasi mendengarkan ceramah pendeta. Namun, sebenarnya ia tidak mendengarkan ceramah dan memilih untuk memikirkan hal lain. Karena pada dasarnya, ia bahkan sudah hafal setiap kata yang diucapkan oleh pendeta.
Jade memeluk putrinya dan melindunginya dari sang suami yang akan membawanya ke istana kekaisaran Bonaro untuk diadili. Amora tentu saja menangis, memohon pada ayah dan ibunya untuk percaya jika dirinya masihlah seorang gadis yang belum disentuh oleh siapa pun. Sebagai seorang ibu, tentu saja Jade percaya dengan apa yang dikatakan oleh putrinya. Ia yakin, jika Amora tidak mungkin melakukan hal yang bisa mempermalukan orang tua dan nama keluarganya. Jade tahu seberapa Amora menghormati orang tuanya dan menjaga sikapnya untuk menjaga nama baik keluarga. Meskipun fakta bahwa kehamilan Amora yang sudah dikonfirmasi lebih dari lima dokter dan pendeta, Jade yakin jika ada hal yang salah dalam hal ini. Jade percaya jika putrinya tidak melakukan hal nista seperti itu.“Sayang, tolong dengarkan penjelasan putri kita. Apa kau tidak percaya bahwa
Pria itu menggerakkan netra indahnya menatap Amora yang berbaring tidak sadarkan diri di atas tubuhnya. Lalu bertanya pada Amora yang tidak sadarkan diri, “Kau yang sudah membangunkanku?”Tak lama, pria itu pun bergerak dengan penuh kehati-hatian. Ia turun dari tumpukan tumbuhan rambat dan bunga yang menjadi pembaringannya. Lalu membaringkan Amora di sana dengan begitu lembut. Setelah memastikan jika Amora berbaring dengan posisi yang benar, ia terdiam beberapa saat. Ternyata ia mengamati wajah cantik Amora dengan pembawaan yang begitu tenang,
Untuk kesekian kalinya, Amora mengutuk situasi sulit yang tengah ia alami. Ia menggigit bibirnya kuat-kuat dan berlari seperti orang gila. Amora beharap jika dirinya bisa menembus hutan lebat ini dan menemukan jalan pulang. Tentu saja, Amora tidak mau tinggal di tempat yang sangat berbahaya ini. Selain karena ini adalah sarang para siluman, pulau ini semakin berbahaya ditambah dengan keberadaan Amagl terkutuk yang ternyata selama ini tertidur panjang. Sejak awal, Amora tahu jika Amagl terkutuk dipaksa untuk tertidur oleh Amagl agung yang kini menjaga kekaisaran. Namun, Amora dan manusia lainnya sama sekali tidak mengetahui letak di mana Amagl berjiwa jahat itu dipaksa untuk tertidur. Ternyata, pulau Blaxland inilah yang menjadi tempat bersemayamnya sosok Xavier. Semua hal baru yang Amora alami hari ini benar-benar membuat gadis satu itu merasa berat bukan main.
“Nona, Anda sudah bangun?” tanya Vheer yang sudah mengambil bentuk manusia.Amora yang mendengar pertanyaan tersebut, segera menjauh dari Vheer. Ia pun mengedarkan pandangannnya, dan menggigit bibirnya saat tahu jika dirinya kembali di bawa ke rumah kayu. “Tolong maafkan aku, jangan bunuh aku,” ucap Amora sembari menahan tangisnya.Vheer yang berpenampilan selayaknya pria pada umumnya, kini memasang ekspresi sedih. Ia tentu tahu, jika saat ini Amora merasa sangat ketakutan. Vheer berlutut dan berkata, “Nona, Tuan sama sekali tidak akan melukai Nona. Begitu pun kami yang menjadi pengikut setianya. Kami akan melindungi Nona dan Tuan dengan seluruh kemampuan serta upaya kami.”
“Tidak perlu takut, Nona. Tuan Xavier memang terlihat dingin, tetapi ia tidak mungkin melukai Nona,” ucap Vheer sembari membukakan portal sihir. Pola sihir muncul terlebih dahulu, sebelum portal terbuka sedikit demi sedikit.Karena energi sihir yang dimiliki oleh Xavier masih terbatas, maka kini Vheer yang memiliki kewajiban untuk membuka portal. Terlebih, karena Vheer adalah manusia perwujudan pohon yang sudah hidup lebih dari ribuan tahun, ia memiliki energi napas hutan yang besar. Jadi, ia bisa membuka membuka portal penghubung hutan yang satu dengan hutan yang lain dengan mudah. Setelah membukakan portal dengan sempurna, Vheer pun kembali ke dalam rumah kayu, meninggalkan Amora yang menatap portal sihir itu dengan tatapan penuh rasa ingin tahu, tetapi juga memiliki rasa takut yang begitu besar. Tentu saja, Amora takut dengan l
“Nona,” panggil Vheer saat dirinya melihat Amora terlihat begitu gelisah. Amora tersentak dan menatap Vheer dengan tatapan takut-takut. Vheer yang melihat hal itu mau tidak mau merasa sedih. Ia pun menatap tuannya yang tengah bermeditasi, berupaya untuk mengumpulkan energi dan menyerap kekuatan dalam hutan tersebut. Xavier memasang barrier pelindung di sekitar dirinya, memastikan jika dirinya tidak akan diganggu oleh siapa pun. Kini, ketiganya tengah berada di tengah hutan, beristirahat setelah melakukan perjalanan yang hanya bisa diakses dengan jalan kaki. Vheer tidak bisa membuka portal terlalu sering, karena hal itu bisa membuat keberadaan mereka ditemukan lebih cepat oleh musuh. Karena itulah, Xavier memutuskan untuk berjalan kaki, walaupun hal itu menghabiskan waktu lebih lama daripada menggunakan portal atau sihir lainnya.&
“Bi, Biarkan aku yang mencari buah-buahan,” ucap Amora mengusulkan diri untuk mencari makanan.Hari ini, adalah hari ketiga Amora ikut dalam perjalanan Xavier dan Vheer. Amora mengikuti perjalanan tersebut dengan patuh dan tanpa mengeluhkan apa pun. Meskipun merasa sangat tidak nyaman karena harus tidur dengan hanya beralaskan daun, atau merasa selelah apa pun Amora menahan diri untuk tidak mengatakannya. Benar, Amora menahan diri sebaik mungkin sembari mencari celah untuk melarikan diri dari sang Amagl terkutuk. Lalu hari ini adalah waktu yang paling tepat bagi Amora untuk melarikan diri. Setidaknya, sudah tiga hari ini Amora berusaha untuk mendapatkan penilaian baik dari Xavier. Walaupun, sebenarnya Xavier sendiri tidak terlalu memberikan reaksi apa pun padanya.