Share

Bab. 04

-Married With MANTAN-

.......

Selesai dengan hidangan yang ada di hadapannya, Meysa kembali menatap Saga. Pria itu hanya memesan segelas kopi saja.

"Jadi apa yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Saga dia sedari tadi sungguh tidak sabar mendengar apa yang ingin Meysa katakan kepadanya.

Meysa mengeluarkan sebuah kertas lalu menyerahkannya ke hadapan Saga. Saga menatap kertas dan Meysa secara bergantian."Bacalah, saya sudah menuliskan semuanya disana." Kata Mesya. Tanpa pikir panjang Saga langsung membuka kertas tersebut dan dia mulai membacanya. Saga dengan teliti membaca segala isi yang tertera di dalam sana namun dia dengan penuh amarah membanting kertas itu ke hadapan Meysa.

"Apa-apaan ini hah, aku tidak terima dengan perjanjian konyol ini!!" Teriak Saga, teriakan nya mengundang beberapa tatapan dari pelanggan restoran."Jangan bertingkah konyol Meysa, aku tidak akan menandatangani surat sialan itu!" Meysa dengan tenang menyikapi sikap Saga yang tempramen.

"Saya tidak peduli, jika anda masih ingin melanjutkan perjodohan ini maka anda harus setuju dengan perjanjian itu." Kata Meysa masih dengan wajah tenangnya. Saga benar-benar emosi saat melihat wajah tenang Meysa.

"Kamu benar-benar keterlaluan Meysa, aku tidak peduli dengan perjanjian itu karena aku akan mempercepat hari pernikahan kita!" Lalu setelah itu Saga berlalu dari hadapan Meysa.

"Dan saya juga tidak peduli dengan pernikahan ini!" Ucap Meysa yang membuat langkah Saga terhenti seketika. Sejak kapan Meysa memiliki sifat seperti ini sungguh Saga tidak menyukainya, Meysa yang ia kenal dulu adalah gadis yang penurut dan tidak ada sifat keras seperti ini.

Saga pergi dari sana, dia akan memikirkan cara agar Meysa mau menerima pernikahan mereka. Jika cara halus tidak gadis itu gubris maka Saga harus menggunakan cara kasar untuk dapat memiliki Meysa kembali.

Meysa juga pergi dari sana, dia tidak ada waktu untuk memikirkan masalah yang baru saja terjadi. Lebih baik dia bekerja dan mencari uang itu saja sudah membuat Meysa senang setengah mati jika ada uang di sekitarnya.

Tapi ada yang menjanggal di otak Meysa, siapa pria yang akan ia bawa 2 hari lagi ke acara reuni tidak mungkin ia membawa Saga. Sedangkan mereka baru saja ribut dan ah Meysa malas memikirkannya, sudah cukup untuk hari ini.

......

Meysa tiba di rumahnya, hari ini dia tidak akan lembur di kantor karena ibunya akan mengomel sepanjang hari jika Meysa tidak pulang 1 hari saja.

"Selamat malam Mah, Pah." Sapa Meysa, lalu dia ikut kedua orang tuanya duduk di ruang keluarga. Ibu dan ayahnya tengah menonton televisi yang menyiarkan berita malam.

"Ingat rumah juga akhirnya." Sindir Gita tanpa menatap putri semata wayangnya. Meysa hanya memutar bola matanya saja, sejak kapan dia bisa lupa jalan pulang ke rumah.

"Hari ini keluarga Alditama menelpon jika pernikahan kalian akan di percepat." Kata Gita, Endy hanya diam dia menyimak saja karena ini adalah urusan istrinya.

"Loh kok gitu, gak bisa Meysa gak setuju!" Kata Meysa, nada bicara Meysa seakan putus asa. Dia masih belum siap untuk berumah tangga apa lagi suaminya adalah Sagara dia lebih baik menghilang saja dari pada hidup seumur hidup dengan Saga.

"Apa lagi yang buat kamu gak setuju?" Tanya Gita tidak habis pikir. Apa yang ada di otak Meysa gadis itu sudah berusia 25 tahun lalu apa lagi yang ditunggu. Umur segitu sudah ideal untuk memiliki suami dan anak tentunya.

"Saga mapan, dia tampan, dia bisa di andalkan dan dia sayang keluarga. Apa lagi yang kamu cari Mey?"

"Mamah gak tau aja apa yang udah terjadi sama aku dan Saga, jadi Meysa mohon kali ini aja jangan paksa Meysa untuk setuju sama pernikahan ini!" Teriak Meysa lalu dia meninggalkan Gita sendiri di ruang tamu dengan pertanyan-pertanyaan yang muncul di benaknya.

Apa hubungan Saga dan Meysa sudah terjalin sejak lama, jika itu benar maka bagus mereka tidak perlu mengenal satu sama lain lebih dekat lagi karena mereka sudah saling mengenal.

Tapi kenapa Meyaa seakan terluka saat membicarakan tentang Saga, Gita jadi pusing memikirkan hal tersebut. Dia lebih baik istirahat sekarang jika tidak maka penyakitnya akan kambuh lagi.

......

Meysa menangis di dalam kamarnya, dari sekian banyak pria kenapa harus Saga yang akan menjadi suaminya, kenapa tidak orang lain saja. Haruskah ia kabur, jika dia melakukan hal itu maka orang tuanya akan malu tapi Meysa tidak punya pilhan selain itu.

Meysa meratapi nasipnya,percintaannya tidak pernah berakhir bahagia semenjak hari di mana Saga membuatnya patah hati Meysa tidak lagi menjalin hubungan dengan siapapun.

Dulu Meysa dan Saga adalah sepasang kekasih saat itu usia Meysa 18 tahun sedangkan Saga berusia 21 tahun, anak SMA seperti Meysa yang terlalu naif dia percaya jika Saga mencintainya. Saga adalah alumni SMA Meysa jadi banyak orang yang mengenal Saga terlebih pria itu memiliki wajah tampan dan dulu adalah ketua tim basket.

Singkat cerita Meysa dan Saga berpacaran, akan tetapi hubungan keduanya di rahasiakan tidak ada yang tau kecuali satu orang yang selalu memantau keduanya.

Saga selalu mengantar jemput Meysa, bahkan Saga seperti pria bucin saja jika saat bersama dengan Meysa, namun terkadang keduanya berselisih paham karena beberapa kali Meysa mencium bau parfum wanita di baju Saga jika pria itu pulang untuk menjemputnya. Namun Saga selalu meyakinkan Meysa jika bau-bau yang selalu ada di bajunya adalah ulah sahabat pria itu yang selalu menyuruh Saga untuk memakai parfum perempuan, Meysa percaya dan selalu percaya dengan segala hal yang Saga katakan.

Dulu penampilan Meysa tidak secantik sekarang, mungkin itu sebabnya Saga tidak pernah membulikasikan hubungan keduanya. Bahkan untuk pergi berkencan saja Saga selalu sembunyi-sembunyi kata Saga dia tidak ingin Meysa di rebut pria lain namun pada kenyataannya Saga malu berhubungan dengan Meysa.

Dia menjalin hubungan dengan Meysa karena taruhan konyol kedua temannya, yah teman-teman Saga tau hubungan Saga dan Meysa, namun mereka tidak mengatakannya kepada Meysa dan pura-pura tidak tahu saja.

Saat itu teman Saga mengatakan jika Saga ingin mendapatkan Mobil keluaran terbaru miliknya maka Saga harus berpacaran dengan perempuan yang jelek dan dekil di sekolah mereka dulu. Dan Saga memilih Meysa untuk ia jadikan pacar sementaranya, ya hanya sementara 5 bulan saja mereka pacaran namun masa pacaran mereka belum selesai karena Meysa sudah mengetahui apa yang Saga dan teman-temannya rencanakan.

Saga yang saat itu mulai menyukai Meysa, sangat terkejut saat Meysa mengajaknya putus dan menampar wajahnya tidak hanya itu Meysa juga meludahi Saga lalu meninggalkan pria itu sendiri.

Saat Saga ingin meminta maaf, Meysa sudah tidak ada. Gadis itu pergi entah kemana karena ujian kelas 3 juga sudah berakhir. Saga seperti orang gila mencari keberadaan Meysa, selama mereka pacaran yang Saga tau hanya rumah Meysa namun saat dia kesana rumah itu kosong dan tidak ada penghuni.

Saga menyesali perbuatannya karena hal itu dia kehilangan cinta yang tulus dari Meysa, nasi sudah menjadi bubur tidak dapat di ulang lagi.

Sejak saat itu segala tentang Meysa hilang seketika, bahkan Saga berusaha mencari keberadaan wanita yang ia cintai namun nihil dan selama kurang lebih 7 tahun mereka berpisah dan bertemu untuk pertama kali nya di restoran saat mereka bertunangan.

.........

Wattpad : Tata Selvia

Fb : Roy Alexander Smith

Dreame/innovel : tataselvia215

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status