Share

Bab. 05

-Married With MANTAN-

.......

Pagi-pagi sekali Meysa pergi bekerja, dia tidak ingin bertemu untuk sementara waktu dengan kedua orang tuanya. Dia cukup kecewa sekarang kenapa orang tuanya bisa seenaknya mengambil keputusan tentang siapa yang akan menjadi teman hidup Meysa.

"Selamat pagi bu, ini ada kiriman untuk ibu." Kata Sekertaris Meysa sambil menyerahkan sebuah kota kepada Meysa.

"Dari siapa ini Rin?" Tanya Meysa sambil melihat bagian kotak siapa tau ada nama pengirimnya.

"Tidak tau bu, saat saya hendak masuk ke dalam kantor ada seseorang yang memberikan kotak itu untuk saya dan mengatakan jika kotak tersebut untuk ibu." Jelas Rini, Meysa mengangguk mengucapkan terima kasih lalu dia masuk ke dalam ruangannya. Dia penasaran siapa yang mengirim kotak tersebut namun Meysa baru ingat jika pagi ini dia ada meeting dengan karyawannya jadi Meysa meletakkan Kotak itu di atas mejanya saja lalu keluar untuk menuju ke ruang meeting.

"Selamat pagi, kita langsung saja ya." Kata Meysa, di dalam ruangan itu mereka berdiskusi untuk mencari penata rias, Mc dan lainnya karena Meysa tidak ingin kejadian waktu itu terulang lagi. Saat dimana penata rias yang ia pesan tidak datang dan membuat Meysa harus sibuk kembali untuk mencari yang baru.

"Saya sudah membuat daftar untuk kandidat yang cocok di bagian penata Rias bu Meysa." Ujar salah satu dari orang yang berada di dalam ruang rapat.

"Boleh saya lihat, kemudian untuk Mc bagaimana?" Meysa mengecek nama-nama yang ada di sana, dia ingin mencari penata Rias yang humble dan cara kerjanya cepat dan bersih.

"Bagaimana menurut kalian tentang penata rias yang bernama, Rahel apa disini ada yang mengenalnya?" Tanya Meysa, dia tertarik dengan Rahel dan juga saat mengecek beberapa hasil make up nya sangat cocok dan simple.

"Saya bu, kami kebetulan tinggal di apartemen yang sama." Dera mengangkat tangannya, Meysa mengangguk.

"Jadi Dera, kamu beritahu Rahel tentang ini. Saya harap dia mau bergabung bersama kita disini." Dera mengangguk, kebetulan sekali temannya itu sedang tidak ada job lebih baik dia bekerja menetap saja bersama Wedding organizer Meysa yang cukup terkenal ini.

"Bu untuk Mc kami menyarankan, Juan dan Dera saja. Karena mereka beberapa kali sudah pernah menjadi Mc di acara besar." Dera terkejut, dia tidak bisa. Menjadi seorang bendahara saja Dera sudah kelimpungan apa lagi harus menjadi Mc.

"Bagaimana Dera, Juan? Saya akan menambah gajih kalian 2 kali lipat dari gajih sebelumnya." Tawar Meysa, dia tidak akan bertele-tele bila ingin usahanya berhasil. Apa lagi dia tahu jika Juan dan Dera adalah 2 orang yang sangat profesional dalam bekerja.

Dera hendak menolak namun saat mendengar jika gajihnya akan naik 2 kali lipat dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Baik bu saya siap, Juan?" Tanya Dera, pria yang di panggil Juan itu langsung mengangguk tanda setuju. Dia juga tidak ingin munafik dia butuh uang sekarang dan tawaran Meysa sangatlah menguntungkan untuk apa dia menolak lagi.

"Baiklah, untuk penata rias dan Mc sudah selesai. Saya harap kinerja kita untuk perusahaan ini semakin meningkat. Kerja sama tim adalah yang utama. Selamat siang dan terima kasih, silahkan istirahat." Meysa keluar dari dalam ruang meeting tersebut tidak ada kendala yang sangat berarti untuk meeting kali ini jadi Meysa memiliki waktu istirahat sekarang.

Meysa kembali ke dalam ruangannya, cukup bahagia rasanya saat dia sudah bisa memiliki usaha sendiri dan beberapa karyawan yang sangat profesional dan baik terhadapnya.

Meysa duduk menyender di kursinya lalu menutup matanya sebentar, untungnya akibat menangis tadi malam mata Meysa tidak membengkak jika tidak dia tidak bisa ikut meeting. Saat menutup mata nya Meysa teringat akan kotak yang di berikan oleh Rini tadi pagi dia langsung membuka matanya dan menatap kotak tersebut, karena penasaran Meysa langsung mengambil gunting di laci nya lalu membuka kotak tersebut.

Meysa terkejut saat melihat isi dari dalam kotak itu, dia mengeluarkan semuanya dan alangkah terkejutnya dia saat tahu siapa pengirim dari kotak itu.

Di dalam kotak tersebut berisi foto-foto Meysa dan Saga dulu, bahkan saat mereka tidur tanpa sehelai benang pun. Jangan salah sangka dulu saat itu Saga tengah sakit dan merasa kedinginan dan Meysa yang masih polos langsung melepas bajunya dan memeluk Saga ymagar pria itu merasa hangat.

Ada surat juga di dalam kotak tersebut yang berisi.

"Kau masih ingat ini sayang? bagaimana jika aku memperlihatkannya kepada orang tua kita?

Jika kamu tidak ingin itu terjadi terimalah pernikahan kita sayang, jangan lupa dandan cantik nanti malam keluarga kita akan bertemu untuk membahas hari pernikahan kita.

I love you babe....

Your husband....

❤Sagara Alditama❤  

Meysa meremas kertas itu setelah ia selesai membacanya, dia melihat beberapa foto masalalunya bersama dengan Saga hal itu membuatnya kembali teringat akan masalalu nya.

"Aaargghh....sial lihat saja aku akan membalas mu berengsek!" Maki Meysa lalu setelah itu dia merobek foto-foto tersebut. Melihat foto itu membuat Meysa kembali teringat akan masalalunya.

Sudah cukup dulu Saga mempermainkan tidak lagi untuk sekarang, karena Meysa tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Saga memang pria berengsek dari dulu sifat itu tidak bisa hilang, ingin rasanya Meysa mencakar wajah tampan Saga dan membuatnya rusak tidak berbentuk lagi.

.......

Di lain tempat Saga tersenyum-senyum sendiri ketika mengingat wajah marah Meysa dulu, dia berangan-angan apakah wajah itu masih sama ketika marah. Dan mungkin saja sekarang Meysa tengah marah.

"Woy kenapa senyum-senyum sendiri?" Kata orang itu yang baru saja masuk ke dalam ruang Saga tanpa mengetuk pintu yang membuat Saga terkejut.

"Aishh dasar kebiasaan, kau tidak memiliki akhlak kalau masuk ke ruangan ku!" Kata Saga dengan jengkel yang membuat tamu tak diundang tersebut terkekeh pelan melihat wajah sangar Saga.

"Santai bro, gitu aja marah. Lagi ngelamun yang jorok ya ayok ngaku." Tuduhnya yang membuat Saga melemparinya menggunakan sebuah kertas yang ada di atas mejanya.

"Jangan mengada yang ada kamu tuh otak mesum." Balas Saga lalu dia berjalan menuju kulkas kecil miliknya dan mengambil 2 kaleng beer lalu memberikannya kepada tamunya.

"Sudah lama kita gak ikut reuni, kita di undang lagi kau harus ikut karena disana akan ada Meysa." Katanya Saga terkejut, benarkah Meysa akan hadir ke acara tersebut tapi beberapa tahun ini Meysa selalu tidak datang karena alasan yang klasik yaitu sibuk akan pekerjaanya.

"Kamu yakin Ren?" Tanya Saga memastikan lalu meminum beer nya jika Meysa datang maka dia pun akan datang. Ah jadi tidak sabar untuk pergi kesana

"Yakinlah, orang mereka yang ngundang." Kata Reno dia menatap sahabatnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kamu datang?" Tanya Reno memastikan.

"Tentu saja, aku tidak mungkin menyia-nyiakan moment ini." Seringai di wajah Saga sudah membuktikan bahwa pria itu memiliki rencana jahat untuk acara ini.

"Jangan lupa katanya kita bakal nginap 2 hari di villa yang udah di pesan oleh mereka."

"Bagus, aku mau kau dan Jimmy membantu ku."

"Tentu saja my bro, tapi harus ada imbalannya." Kata Reno dan Saga mengangguk. Untuk imbalan dia tidak segan mengeluarkannya karena ini demi Meysa gadisnya.

........

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status