Mungkinkah pertemuan pertama kita adalah permulaan awal untuk bertemu lagi untuk seterusnya?. Dan jika itu terjadi secara berulang, apakah Tuhan memang berencana demikian untuk menyatukan dua insan. Misalnya, seperti aku dan dia?.
-Annandya Mahira Faiz-
___
Anna dengan sok cantiknya berjalan dengan santai serta membawa nampan yang berisi teh dan bebapa kue kering yang akan disuguhkan untuk tamu yang kata Bunda adalah teman Abang.
Anna berpapasan dengan Akta yang lagi turun dari lantai atas, seperti laki pada umumnya kalau di rumah yang gemar memakai sarung dan kaos oblong hitam. Demikian juga Abang terhormatnya Annandya yang suka dengan style sarung dan kaos hitamnya.
Dengan penampilan Akta yang demikian, tak luput dari cibiran sang adik yang berkata “mau bancaan kemana bang?” terdengar seperti sebuah pertanyaan tetapi yang benar adalah sebuah cibiran dari Annandya teruntuk Abyakta.
“Bancaan sama orang spe
Hanya kisah sederhana tapi bisa membekas dalam jiwa-Diofano Alghiffary –____Bertemu dengan someone special secara dadakan adalah hal paling mengejutkan, adakalanya perlu persiapan setidaknya tidak bersikap menyedihkan seperti Anna sekarang. Mendapati pria dambaan dari dekat apalagi depan mata seperti saat ini membuat Anna diam ditempat tanpa ada pergerakan apapun.Secara otomotis ia diam, dan ekspresi wajahnya yang tak bisa dikendalikan jadi terpampang nyata ke sang pujaan. Betapa malunya Anna saat ini, apalagi ekspresi mengejek dari Akta menambah rasa malunya dia,Duh gusti bantu hambamu ini, jerit Anna dalam hati.Ia mau kabur saja rasanya, tapi terasa tidak sopan karena Dio kan juga berstatus dosennya juga. Jadi kalau Anna langsung pergi juga tidak efektif, jadi Anna harus bagaimana sekarang?.Alhasil untuk menyetabilkan situasi dan hati, Anna berinisia
Hanya perkara panggilan bisa membuat hati ambyar.- Annandya Mahira Faiz –_____Di kediamannya Dio juga tak bisa tidur, dia kipikiran kejadian beberapa jam lalu waktu di rumah Akta.Entah gerangan apa yang membuatnya demikian, tetapi ia serius tak bisa melupakan tingkah Anna yang menurutnya begitu menggemaskan.Kejadian yang dimaksud Dio adalah kejadian dimana serabi yang di peruntukan untukknya malah di ambil sama Mahiro. Serabi yang sudah ditata diatas piring diletakkan Anna diatas meja untuk Dio nikmati. Tetapi dengan kecepatan angin tiba – tiba saja Mahiro naik ke atas meja dan mangambil serabi yang berada paling pojok pirik, dan saat itu juga memanggil amarah seorang Annandya.“Loh, loh kucinge sapa kui, nakal tenan” (kucinya siapa itu, nakal banget).Anna berseru dengan spontan saat melihat kelakuan anabulnya, dia raih Mahiro dalam gendongan dan ia pukuli punggung kucingnya, “nakal banget sih, Ro.”“Itu k
One of my favorite words is “Petrichor” I don't say it a lot though because people just like to use things without even knowing the meaning behind them this word means a lot to me.”—Tumblr.____Setelah sekian lama bumi Bantul dihajar panasnya matahari tiba – tiba saja turun hujan tanpa adanya tanda – tanda kedatangannya. Karena sejak pagi matahari bersinar tanpa redup tapi saat menjelang sore hujan pun turun dengan derasnya.Hal yang membuat Anna enggan pulang ke kosnya, dia lebih memilih menunggu hujannya reda saja. Padahal tadi udah diajak pulang sama Iza tapi ia menolak, alasannya sederhana Anna mau tidur nyenyak malam ini. To much information, Anna nih suka bau hujan tapi alergi sama air hujan, kalau kena air hujan kulitnya langsung berbintik merah dan gatal – gatal makanya ia memilih nggak mau pulang dulu. Meskipun Iza sudah menawarkan keamanan yang terjamin padanya, ta
Niatnya usaha buat dapat hasil, tapi yang di unduh malah petaka. Selesai sudah, sekian dan terima kasih.-Jimmy Raditya -———Selesai dengan urusan Anna yang tersedak, mereka pun ngobrol bersama. Entah siapa memulai karena obrolannya mengalir begitu saja.Bintang yang memang dasarnya adalahh pencair suasana membuat obrolan mereka terasa menyenangkan meskipun hanya obrolan sederhana. Bahkan Anna yang notabennya kaku kalau sama orang baru, jadi biasa saja karena Bintang yang pandai mengambil celah dan membuat topik obrolan, seperti menanyai Anna dengan pertanyaan basa – basi.“Semester berapa, Na?”“Empat kak,”Bintang puoting, kemudian bertanya lagi “mahasiswinya Dio, benar?”Anna menjawab dengan sedikit tergagap ,”Iy – a” Bintang smirk ke Dio, “Kok gugup Na? Takut?”“Diki
Langit sore mulai menggelap, itu terjadi karena sang senja nampak lelah dan mulai menyembunyikan diri dalam bumi. Sang rembulan yang tak sabar untuk menyapa, mulai memancarkan sinar indahnya untuk berganti tugas menerangi gelapnya pijak. Rembulan dengan bangga menyombongkan diri pada makhluk bumi betapa indahnya sinar yang dia miliki.Salah satu makhluk bumi yang menikmati keindahan dari sang rembulan adalah gadis manis yang sedang bersandar pada bahu ranjang miliknya, dia mencoba menenangkan diri dengan merenung untuk menyemangati dirinya sendiri. Sesekali di menengok ke arah jendela dimana sang rembulan terpampang nyata dari balik jendela kamar miliknya.Tok tokSuara ketukan pintu terdengar dari balik pintu kamarnya. Namun gadis ini belum mengindahkan ketukan itu karena masih asik dengan dunianya. Merasa ketukannya tak diindahkan ia langsung menerbas masuk ke kamari adiknya,“Dek, kamu ada didalamkan?.”
Babak baru yang sesungguhnya akan segera tiba. Mari lanjutkan untuk memulainya dengan pasti.-Abyakta Mahendra Faiz-Na na na na na ... Syalala ...Syalala ... HuhuhuSenandung indah terdengar sempurna oleh rungu yang mendengarnya. Sepertinya gadis berpipi gembul ini sedang dalam keadaan baik hari ini, entah apa yang mampu membuatnya demikian, seolah ada rasa desak bahagia dalam dirinya yang sudah tak dapat dikontrol olehnya. Mungkin bersenandung serta memainkan pena dan kertas yang berada dihadapannya dengan asal adalah hal yang mampu membuatnya bahagia, seperti apa yang ia lakukan sekarang. Rencana Anna hari ini adalah mengerjakan tugas laporannya yang sudah menumpuk seperti tumpukan hutang orang – orang yang enggan membayar. Namun nyatanya aksi Anna untuk mengerjakan saja tidak ada, boro – boro aksi niat saja baru ia kumpulkan.“Na, kamu kenapa? Lagi error?” tanya Iza teman satu jawatnya.Karena per
Kanebo kering itu adalah sohibku,Untung kawan, jika tidak sudah aku tendang,-Bintang Airlangga-___Pria berparas rupawan sedang terlihat sibuk dengan dunianya, dia tengah sibuk membereskan kertas yang berserakan namun terjajar rapi. Pria itu adalah Dio, ia sedang sibuk merapikan tumpukan kertas tersebut supaya menjadi satu bagian dan terlihat lebih rapi. Dio baru saja selesai dengan kegiatan di setiap akhir pekannya. Karena pekerjaannya sudah selesai, Dio siap untuk pulang dan mengistirahatkan diri di kasur yang nyaman.“Akhirnya selesai juga” gumamnya bahagia. Ketika Dio sibuk dengan kegiatan beres – beres meja kerjanya, tiba - tiba suara yang tak asing menyerukan namanya.“Yo, Dio!.” seru lelaki itu lantang dari depan pintu studio yang hanya berjarak beberapa meter dari sang pemilik nama.“Gue nggak budeg Bin, bisa nggak kalau lo gak teriak” jawabnya kesal, setibanya sang kawan disampingnya, pria b
Mencoba mewujudkan kepastian dengan rabaan,-Annandya Mahira Faiz-___ Setelah berpikir semalaman akhirnya Anna memtuskan untuk menerima tawaran kakaknya. Sehingga pagi ini, Anna memberi kabar pada sang kakak bahwa dia mau bergabung ke acara fakultas Akta. Salah satu faktor yang mampu membuatnya mengiyakan ajakan sang kakak adalah karena Anna penasaran. Bohong, jika Anna tidak penasaran dengan apa yang dikatakan Akta hampir setiap hari. Penasaran banget juga nggak sebenarnya, rasa penasarannya hanya sedikit. Namun tidak ada salahnya untuk memastikannya sendiri, sebenarnya Anna enggan berharap. Karena dia takut ekspetasinya tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi dilubuk hatinya yang terdalam, Anna sedikit berharap bahwa itu nyata, tidak hanya sekadar namanya yang sama tapi orangnya juga sama, yaitu orang yang dianggap mood boosster selama ini.“Na kamu harus sadar, jangan banyak berharap” ucapnya untu