Dhika berteriak sekeras mungkin untuk melampiaskan rasa sakitnya. Sekarang dia merasakan kalau kedua bola matanya sedang terbakar, perih dan pedih seperti disilet berulang-ulang kali.
“Aaaaaarrrggghhhhhhh”
Harusnya ada di sekitar sini sih biasanya, tapi … hmm tidak ada, atau mungkin ada di sebelah sana.Dhika mencoba mencari tombol lampu di dekat ruang wastafel kamar mandi perempuan. Biasanya tempat ini sering digunakan oleh anak-anak perempuan
“Hei Win, kemana anak yang lain?” Tanya Yura kepadanya.“Hmm entahlah, biasa anak-anak cowok, selalu datang terlambat, mereka tidak pernah bisa datang tepat waktu.”
Setelah mereka berempat kembali ke tempat duduk yang berada di pelataran luar cafe, mereka membicarakan mengenai apa yang telah mereka alami pada hari sabtu kemarin. Reno segera menceritakan tentang kekuatan barunya, bahwa dia sudah bisa mengendalikan kekuatannya selama 30 menit penuh. Mana, dia membutuhkan lebih banyak mana agar bisa men
Dhika berdiam diri sejenak, dia berpikir dengan lebih baik, dan setelah itu dia berupaya untuk menjelaskan apa yang dia rasakan sekarang.“Saya tidak tahu apakah perubahan pada penglihatan saya adalah kekuatan genetik saya, tapi kalau itu memang benar seperti itu, saya takut kekuatan genetik seperti ini bukanlah kekuatan yang cocok d
Dhika berupaya keras untuk mencari jawabannya. Setelah beberapa kali melihat keanehan pada matanya dia yakin ini adalah kekuatannya.Selama ini dia memang tidak pernah mendengar ada seseorang yang memiliki kekuatan seperti itu. Tapi hanya ini yang selalu terjadi sejak dia mendapatkan kebangkitan kekuatan genetik.
Setelah mendapatkan informasi tentang Valia, Dhika semakin yakin kalau mereka berdua punya karakteristik kekuatan yang hampir sama. Memang dia masih harus memastikannya secara langsung dengan membaca buku-buku yang telah ditulis oleh Valia, tapi kenyataan ini sedikit banyak telah membawanya semakin mendekat pada kebenaran.Kebenaran akan kekuatan genetik seperti apa yang dia miliki. Dhika sebenarnya merasa sedikit takut kalau analisa dia kali ini benar. Itu berarti dia tidak bisa menjadi seorang pemburu monster. Dia hanya bisa menjadi seorang herbalist yang berperan sebagai pendukung pemburu monster yang bekerja dibalik medan pertempuran.Apakah kekuatan seorang herbalist bisa menjadikan dirinya cukup berharga untuk teman-temannya? Bagaimana dengan kepercayaan dan harapan yang dimiliki oleh teman-teman pada dirinya selama ini?Dhika teringat kembali dengan apa yang telah dikatakan oleh Reno, Doni, Yura, dan Wina kepadany
“Oh okay bentar Win, Dhika masih ada di kamar, saya ke bawah sekarang juga.”Setelah Dhika sampai ke bawah dan membuka pintu rumah, Wina, Yura, Reno dan Doni berteriak menyambutnya.“Horaaayy akhirnya kita bisa berlatih bersama hari ini,” sapa Reno kepadanya.“Hai alow guys, ayo cepat masuk saja seperti biasa, ibu juga ada di dalam sedang menyiapkan sedikit makanan ringan untuk kalian semua.”“Wah asikk, Reno selalu suka dengan Ibu Dhika yang selalu baik hati, ramah dan penuh perhatian seperti itu hehe.”“Yah Reno mah kalau ada makanan saja kamu selalu bilang kalau orang itu baik,” sindir Wina kepadanya.Semua anak tertawa mendengar Wina yang berkata seperti itu. Sejak sabtu kemarin beberapa kepribadian Wina memang sedikit banyak telah berubah, biasanya dia jarang sekali menyindir orang, atau bahkan
Setelah keluar dari kereta cepat Dhika, Yura dan Doni menaiki kembali kereta lain yang akan membawa mereka ke wilayah yang lebih dekat dengan perpustakaan umum milik pemerintah. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit berjalan kaki dari sana untuk mencapai lokasi yang mereka tuju.Kereta cepat ini jauh lebih murah dari kereta yang mereka pakai sebelumnya. Kereta antar dalam kota ini hanya membutuhkan biaya perjalanan sebesar dua ribu rupiah.Setelah sampai di stasiun hall 7 mereka berjalan kaki menuju tenpat yang mereka tuju. Dhika, Yura dan Doni baru pertama kali ini pergi mengunjungi perpustakaan umum pemerintah kota Jakarta. Biasanya mereka pergi ke Jakarta hanya ketika mereka hendak berekreasi ke taman hiburan Dufan yang ada di ancol.Kesan pertama yang mereka dapatkan ketika melihat gedung balai perpustakaan umum pemerintah ini sangat menakjubkan. Total lahan dari perpustakaan berkisar 40 hektar, ini 3 kali lip