Share

CHAPTER 19 : TERLIHAT SEPERTI

London hari itu sedang membeku. Ramalan cuaca mengatakan suhu akan mencapai -5°C. Itulah alasan mengapa aku mengenakan pakaian yang tebal. Sebuah kaos berlengan panjang, sweater, kemudian mantel tebal dan sepasang bots, aku justru merasa akan berkuda di tengah salju bukannya pergi untuk bekerja. 

Namun meski suhu dingin seakan membekukan aliran darah, sepertinya itu semua tidak berlaku bagi pria di sampingku. Sebastian hanya mengenakan sweater rajut berwarna abu, dipasangkan jeans dan mantel senada denganku. Ia bahkan tidak melilitkan syal di leher, kulit pucatnya tampak serasi dengan salju.

“Apa kau tidak kedinginan?” tanyaku saat kami tiba di persimpangan lampu merah. Sebastian tidak menjawab ia justru menaikan sebelah alisnya dan mengambil sesuatu di belakang.

‘Ah! Sebuah selimut tambah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status