“Rael itu hanya pernah berpacaran satu kali, itu pun ia justru dikhianati sahabatnya sendiri. Siapa ya … Penelope, sepertinya itu namanya.”
Ibu memasang sedih dan penuh iba lagi padaku,tangannya mengusap pipi putihku dengan sorot matanya memandangku rendah, “Aku tidak tahu bagaimana bisa memiliki Putri sepertinya. Mungkin ini karena mendiang suami Ibu dulu sering memanjakannya.”
‘Sudah cukup, aku muak dengan omong kosong ini.’
Bahkan mereka berani mengatakan itu semua di hadapan suamiku, jika bukan karena kontrak kami dan seandainya Sebastian adalah suamiku sesungguhnya Ia pasti sudah berlari meninggalkanku.
Kedua tanganku terkepal, hingga tanpa sadar kuku panjang yang tajam milikku menembus lapisan kulit. Sudah cukup berhenti gemetar, aku tidak ingin hin
Sebastian memasuki apartemen masih menggenggam tanganku yang sepertinya sudah sedingin es batu. Udara hangat langsung melingkupi tubuhku yang bergetar hebat, aku hanya berjalan mengikuti kemana pria ini akan melangkah. Ternyata ia membawaku menuju kamarku dan menghidupkan lampu juga diffuser beraroma lavender kesukaanku. Kami duduk berhadapan dengan aku yang masih tertunduk. Suasana sangat hening bahkan aku bisa mendengar deru mesin diffuser dan tetesan air. Kemudian aku merasakan tubuhku ditarik dan menabrak dada bidang miliknya, tangannya menjulur mengusap punggungku. Aku tidak menolak dan kini malah menangis dalam dekapannya. “Maafkan aku h-hiks ...” “ I-itu salahku jadi kau basah, ma-maaf.” Tidak dapat berkata-kata apa-apa lagi, bagaimana bisa s
Semerbak aroma sup dan daging bacon menguar memenuhi apartemen hingga menelusup masuk setiap ruang, termasuk kamar dan mulai menggelitik hidung. Merasa terusik akhirnya kedua mataku mengerjap beberapa kali berusaha memfokuskan pandangan melihat sekeliling kamar bernuansa hitam dan putih. ‘Tunggu, hitam dan putih?’ Segera terduduk dengan cepat, sekali lagi aku mengedarkan pandanganku dan baru menyadari semalam aku tertidur di kamar Sebastian. Dan tiba-tiba kepalaku terserang sakit kepala yang amat sangat, tanganku meraba dahi lebar ku dan menemukan kompres gel yang sudah menempel di sana⸺tak lupa dua buah selimut yang sudah membungkusku. Celingukan, aku seperti seorang perampok yang tengah menghindari si pemilik rumah. Aku berencana untuk diam-diam menyelinap ke dapur mengambil sarapan yang disiapkan Sebastian yan
Agatha Grey adalah salah seorang penulis novel bergenre romansa-thriller yang terkenal kerap menulis kisah romantis yang mengerikan. Permainan plot yang mendebarkan jiwa pembaca, senang bermain-main dengan clue, juga menaikkan emosi pembaca seperti tengah berada di atas roller coaster.Tetapi, inilah yang membuat penulis misterius ini semakin digandrungi kalangan pecinta romansa anti-mainstream karena bumbu thriller yang membuat merinding sekujur tubuh. Dan ia adalah aku. Identitas yang bahkan tak diketahui siapapun tentang sosok Agatha Grey, bahkan saat menggelar tanda tangan akan selalu mengenakan Hoodie hitam, jaket kulit, topi, serta masker. Yang lebih mengejutkan, penggemar si penulis justru semakin histeris karena sosok Agatha me
Lagi-lagi aku berjalan tanpa arah di tengah derasnya salju yang turun malam ini. Meskipun musim semi hampir tiba, namun tubuhku masih merasakan dingin menjalar. Tanganku mencengkram erat dadaku yang terasa sesak dan sakit. Aku tidak mengerti, kenapa air mataku terus mengalir. Padahal jelas-jelas aku mengetahui apa yang dilakukan Sebastian hanya bagian dari rencana, lagi pula ia tidak menerima tawaran Emilia untuk tidur bersama. Ia hanya memancing agar wanita itu melakukan penawaran, seperti yang biasanya ia lakukan pada pria-pria lain untuk dapat menjalin kerja sama dengan Oswald.Langkahku semakin cepat, aku berlari hingga beberapa kali menabrak ora
Nuansa ruangan monokrom yang biasanya diliputi aroma citrus dan musk kini telah berganti dengan aroma alkohol serta obat-obatan yang menusuk. Tidak ketinggalan seorang gadis bermanik hazel yang masih menutup matanya rapat tengah tertidur di atas ranjang berukuran king milik Sebastian. Benar, sejak semalam kamar pria bersurai pirang itu telah disulap menjadi sebuah ruang perawatan karena keadaan sang gadis yang sekarat karena hipotermia. Tak habis pikir entah apa yang merasuki istrinya itu hingga lagi-lagi hampir mengakhiri nyawanya dengan berjalan di tengah badai tanpa mengenakan alas kaki di atas jalanan bersalju. "Ada apa ini? Mengapa perasaanku gelisah sejak tadi?" ujar sang iblis tepat setelah ia menyelesaikan jadwalnya pada hari itu. Sebastian m
London, Inggris kini telah turut serta sebagai jajaran kota metropolitan di dunia. Pasalnya gedung-gedung pencakar langit telah menjadi pemandangan sehari-hari warga London. Jalanan beraspal pun telah menyelimuti setiap sudut kota. Salah satu bangunan yang mengisi London adalah gedung milik perusahaan farmasi Oswald. Perusahaan yang telah berdiri selama hampir 15 tahun itu menjadi incaran para sarjana untuk memulai keberuntungan mereka selepas berhasil meraih gelar dari tempat mereka menimba ilmu. Emillia Oswald adalah direktur utama dari Oswald. Wanita berparas ayu dengan rambut coklat sebahu masih tampak seperti gadis berusia 25 tahun, sekalipun sebenarnya di tahun ini ia telah berkepala tiga. Putri Sulung dari Johanna ini dikenal akan kepribadiannya yang ramah, cerdas, dan tegas di antara para Karyawannya. Langit musim dingin di London terlihat bersahabat karena warna biru yang menjadi dasar tempat gumpalan-gumpalan putih bergantung, sehingg
Sebuah kafe yang terletak di pinggiran London kedatangan tamu, sebuah mobil SUV baru saja berhenti di sana. Pengemudinya adalah seorang wanita berparas manis yang mengenakan setelan kemeja dan celana kain, tidak lupa sepasang sepatu hak tinggi hitam beserta tas tangan bermerek Gucci melingkari lengannya. Wanita itu tampak celingukan sesaat setelah melewati pintu kafe. Seorang wanita berambut senada seperti milikku akhirnya tiba. Melihatnya tidak dapat menemukan keberadaanku membuatku melambaikan tangan pelan⸻memberikan tanda. Ia tidak segera melangkah untuk menyusulku yang duduk di sudut kafe dekat lorong menuju toilet. Ia justru menuju konter di mana seorang pegawai kafe telah mengulum senyum sopan menanti kedatangannya, agar dapat mulai mencatat pesanan pelanggan cantik jelita ini. “Satu gelas Frappucino, tolong tambahkan krim lebih banyak,” ujar si pelanggan wanita cantik sebelum
Ada beberapa hal yang membuat wanita bersurai senada denganku tiba-tiba menawarkan sebuah bisnis. Itu semua karena isi amplop yang kusodorkan⸻sebuah foto yang terdapat seorang wanita dan pria sedang bercumbu mesra. Robert Hammington, suami dari Maggie dan seorang manager di perusahaan Oswald. Salah satu kaki tangan Emilia yang selalu melakukan setiap perintahnya, layaknya seorang butler pada tuan yang mereka layani. Tidak ada yang tidak murka ketika menemukan suami dan kakak kandungnya sendiri sedang saling memagut dan bertukar saliva. Bahkan, aku saja yang telah mengetahui rencana yang kami siapkan sendiri⸻aku dan Sebastian⸻ masih menangis histeris karena merasakan sesak teramat sangat ketika melihat adegan romantis itu. “Penawaran apa yang ingin kau lakukan?” tanyaku sambil menyeka sisa butiran air mata. “Aku akan membantumu untuk menghentikan Emilia. Jangan biarkan dia merayu Sebastian lebih jauh. Kita harus tangka