Share

PART EMPAT

Ganesha mematung di tempatny saat menyadari kehadiran dua orang perempuan yang sedang duduk di salah satu meja yang telah dipersiapkan ayahnya. Namun yang lebih menarik perhatian Ganesha adalah sosok perempuan yang sangat cantik. Perempuan yang bertemu dengannya saat sedang sarapan di cafe tadi pagi. Ganindira Violeta.

"Ganesha, kau sudah datang nak...?", Tom berdiri dan memeluknya. Ganesha membalas pelukan ayahnya. "Ya ayah...Apa ayah sudah lama menungguku...?", tanyanya.

Tom mengurai pelukan mereka. "Ayah juga baru tiba. ayo kita duduk...", lanjut Tom kembali duduk di kursi. Ganesha sendiri duduk di samping Ganindira yang masih diam di tempatnya. 

"Apa kabar...?" sapa Ganesha.

Ganindira menoleh kearah Ganesha sambil tersenyum kecil. "Baik..."

Disaat Ganesha mau mengatakan sesuatu lagi, Suara Tom mengalihkan perhatiannya. "Karena Ganesha sudah datang, lebih baik kita mulai pembicaraan kita".

Ganesha memandang Tom. "Apa maksud ayah? Maksudku apa yang harus di bicarakan? lalu apa urusannya denganku..?" tanya Ganesha  beruntun.

Tom berdehem . "Sebenarnya, ayah memanggilmu kesini karena ada yang mau ayah katakan. Tom mengalihkan pandangannya ke Ganindira yang sedari tadi hanya diam membisu."Mengenai rencana kami. Lebih tepatnya rencana nenek mu dan nyonya Miranda..." tambah Tom lagi.

Baik Ganindira dan Ganesha saling menatap satu sama lain lalu mengalihkan pandangan mereka ke arah ayah Ganesha dan nenek Ganindira.

"Apa maksudnya ini..?,suara Ganindira akhirnya terdengar. "Nek....?"

Miranda menatap Ganidnira. "Tadi pagi sudah nenek katakan bukan kalau nenek punya rencana untuk kebahagiaanmu?. Ganindira mengangguk. 

"Nenek Ganesha dan nenek mu ini adalah teman semasa kecil. Saat kami masih muda, kami pernah berjanji akan menjodohkan kalian kalau kami mempunyai cucu laki - laki atau perempuan. Maka dari itu, nenek menjodohkanmu dengan Ganesha agar kau bahagia Ganin. hanya itu yang nenek harapkan, tidak lebih..."

Ganindira sudah menduga kalau hal ini akan terjadi. Kisah yang sangat familiar kini hinggap di hidupnya. Perjodohan antara kakek lah, nenek lah, orang tua lah. Alasan yang klasik dan pasaran bagi seorang Ganindira. Hanya saja apa saat ini Ganindira bisa menolak dan menyangkal perkataan neneknya itu? Kebahagiaan? Ganindira sudah tidak bisa lagi merasa bahagia sejak delapan tahun yang lalu. Lalu apa Ganindira harus mengabulkan keinginan neneknya itu? Ganindira rasa itu belum bisa. Dihatinya masih terukir satu nama.

"Apa aku harus menyetujuinya..?"

Miranda tersenyum. "Harus sayang dan itu untuk kebahagiaanmu. Percayalah pada nenek".

*****

Di meja makan telah banyak hidangan yang disajikan. Begitu juga dengan orang yang ada disana. Setelah membicarakan tentang perjodohan Ganindira dan Ganesha, kini mereka sudah bisa berbicara dengan normal kembali. Saat Miranda dan Tom menjelaskan tentang pembicaraan tersebut, baik Ganindira ataupun Ganesha hanya diam. Mau menolak tidak bisa karena ini perintah mutlak. Kesal, mungkin, Marah ,tidak yakin. Kenapa? karena sepertinya Ganindira maupun Ganesha terlihat baik - baik saja dan tidak keberatan dengan rencana tersebut.

Hanya saja Tom da Miranda tidak menyadari kalau Ganesha tersenyum dalam hati. Tanpa harus bersusah payah, dirinya akan dekat dengan perempuan yang telah mencuri hatinya sejak di perjumpaan pertama. Jadi Ganesha hanya memikirkan bagaimana langkah selanjutnya untuk mendekati Ganindra secaar alami. Karena ada satu hal yang harus Ganesha lakukan karena ini menyangkut masa depannya dengan Ganindra kelak. Ya, Ganesha harus melakukannya meskipun salah satu diantara mereka akan ada yang sakit hati.

"Jadi, apa kalian sudah pernah bertemu?", suara Tom terdengar tiba - tiba. Mengamati Ganesha yang sesekali mencuri - curi pandangan ke arah Ganindra yang sedari tadi hanya diam. Berbicara saat ditanya saja.

"Baru satu kali yah...", Jawab Ganesha.

Tom mengangguk. "Kalau begitu kalian akan sering bertemu setelah ini karena pernikahan kalian akan di langsungkan lima bulan lagi..", terang Tom sambil makan

Baik Ganindra dan Ganesha hanya bisa diam dan mengangguk. "Minggu depan kalian akan bertunangan dulu lalu menikah. Kalian tidak usah memikirkan hal lain, karena ayah dan nyonya Miranda yang akan mengurus semuanya. Yang kalian lakukan  hanyalah mendekatkan diri sebelum pernikahan....", terang Tom panjang lebar.

"Baiklah..". Hanya kata itu saja yang bisa Ganin dan Ganesha katakan. Bagi Ganindra mungkin inilah yang yang terbaik untuknya. Benar kata Stefana, ia harus bangkit dari masa lalu karena ia mempunyai masa depan yang menanti. Mungkin Tuhan mengirimkan Ganesha untuknya sebagai pengganti Axelle. Kalau memang begitu, Ganin harus mencoba dulu kan?

*****

Di dalam sebuah ruangan, terdapat sebuah fugura foto yang dipajang dengan ukuran besar.  Sosok yang ada di foto tersebut terlihat sangat tampan dengan balutan jas yang melekat ditubuhnya. Namun itu dulu, sebelum kejadian naas tersebut terjadi.

Kini semua itu tinggal kenangan. Menyisakan duka yang mendalam. Yang tersisa hanyalah kesedihan dan kehampaan. Namun tidak untuk Lean.

Lean Damiano merupakan kembaran dari Axell Damiano. Mereka sengaja di pisahkan akibat orang tua mereka yang bercerai. Axell tinggal dengan ayahnya, sedangkan Lean tinggal dengan ibunya. Semenjak Lean dan Axell kecil, keluarga mereka juga sudah berantakan. Ayah yang suka bermain dengan perempuan lain selain ibunya, sedangkan ibunya suka berfoya - foya dengan teman sosialitanya. Lean tumbuh tanpa kasih sayang. Dirinya hanya di manjakan dengan uang yang banyak, mungkin karena itu juga, pergaulan Lean pun berubah seiring berjalannya waktu. Lean menajadi nakal dan suka bergonta ganti perempuan layaknya pakaian. Namun meskipun Lean seperti itu, Lean sangat lah pintar. Nilai akademik yang tinggi dan menjadi mahasiswa terbaik di kampusnya membuat perempuan manapun bersedia menjadi teman diranjangnya. Tetapi Sifat Lean tersebut berbanding terbalik dengan Axell. Axell lahir dengan fisik yang  sempurna, sama sepertinya.  Wajah yang sangat tampan sama seperti Lean, Pintar, Baik, dan bersahaja.Siapapun dan dari kalangan manapun pasti mengenal Axell.Hanya saja Lean yang yang suak bergonta ganti perempuan, berbeda dengan Axelle yang hanya mempunyai satu orang perempuan. Lean tidak tahu bagaimana Axell bisa bertemu dengan kekasihnya tersebut, yang Lean tahu kekasih Axell tersebut sangatlah cantik dan menarik. Lean hanya sekali bertemu dengan kekasihnya Axell yang bernama Ganindra Violeta. Axell mengenalkannya saat menghadiri acara perusahaan milik ayahnya yang kini di pimpin oleh Axell.

Singkat cerita Axell menjadikan Ganindra tunangannya dan akan menikah dua bulan mendatang. Namun naas, Axelle meninggal di tempat bersamaan denga orang tua Ganindra yang akan pulang ke Jakarta untuk merayakan ulang tahun Ganindra yang ketujuh belas. Kini Lean akan mengganti posisi Axell. Menjadikan Ganindra sebagai wanitanya. Lean terobsesi dengan Ganindira yang cantik, tunangan dari kembarannya.Apapun akan Lean lakukan agar ia bisa bersama dengan Ganindira. Anggap saja Lean sudah gila, karena memang begitulah kenyataannya.Gila akan Ganindira Violeta.

****

"Aku akan menikah..." 

"Kenapa tiba - tiba...?"

"Karena aku menginginkannya ..."

"Bagaimana denganku?Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaaanku?'' Tanya seorang perempuan kepada seorang pria yang saat ini sedang berbicara dengannya. Ganesha Erlangga.

"Aku mencintai perempuan itu dan aku akan menikahinya. Jangan salah mengartikan sikapku selama ini karena aku hanya menganggapmu sebagai adikku, tidak lebih..", terang Ganesha kepada perempuan itu.

Celia Viona. Perempuan yang sudah jatuh hati kepada Ganesha Erlangga sejak mereka masih kecil. Saat ini mereka sedang berada di sebuah cafe karena Ganesha tiba - tiba ingin mengajaknya bertemu. Celia kira, Ganesha akan menyatakan cinta kepada, tapi pada kenyataanya tidak. Dengan entengnya Ganesha mengataka kalau ia akan menikah, padahal yang Celia tahu, Ganesha tidak pernah dekat dengan perempuan manapun selain dirinya, tetapi entah kenapa tiba - tiba saja Ganesha mengabarkan kepadanya kalau ia akan menikah. Apa Ganesha tidak pernah memikirkan bagaimana perasaannya. Salahkah Celia karena menyimpan perasaanya kepada Ganesha sedak dulu. Salahkan Celia mengartikan semua perlakuan Ganesha kepadanya. Sampai kapanpun Celia tidak akan pernah rela melepas Ganesha karena Ganesha hanya miliknya.

"Aku tidak mau dengar.." Celia menggenggam tangan besar Ganesha. "Aku mencintaimu..sejak dulu Elang..."

Ganesha menarik pelan tangannya dari genggaman Celia. Sambil menatap datar, Ganesha mengatakan hal yang mungkin akan membuat Celia benci kepadanya.

"Bagiku kau hanya sebatas teman namun kau salah mengartikan kebaikan yang aku berikan padamu. dan kalau bukan karena Gabrielle...", Ganesha menarik napas panjang dan menatap tajam Celia, "Kalau bukan karena Gabrielle, aku tidak akan pernah mau menjadi temanmu atau menganggapmu sebagai adkikku...".

Sakit. Kata itulah yang melekat di diri Celia saat ini. Hati Celia remuk redam mendengar perkataan tajam yang di lontarkan Ganesha. Memang benar apa yang dikatakan Ganesha dan itu tidak salah. Namun setidaknya,, Ganesha tidak perlu menjabarkan kenyataan barusan karena memang itulah kebenarannya. 

Ya. Celia paham dan membenarkan perkataan Ganesha barusan. Pada kenyataannya memang Ganesha menjaga jarak dengannya, dan Celia lah yang terus mendekati Ganesha hingga Ganesha tidak mempunyai kekasih. Setiap perempuan yang dekat dengan Ganesha, Celia akan mengancamnya agar menjauh dari Ganesha. Hingga bertahun - tahun kemudianCelia terus mendekati Ganesh, bahkan Celia meminta kepada orang tuanya untuk minta di nikahkan dengan Ganesha. Namun rencana yang ia fikirkan sepertinya terancam berantakan karena Ganesha akan menikah. Tidak, Celia tidak akan melepas Ganesha begitu saja.

"Tidak, kau tidak boleh menikah dengannya...aku tidak mengijinkan kau menikah dengan perempuan lain selain denganku..." Celia berdiri dan memeluk Ganesha secara tiba -tiba. Karena perlakuan Celia tersebut, secara tidak sengaja Ganesha mendorong tubuh Celia hingga terjatuh ke lantai cafe.

"Terserah kau mau mengatakan apa, tetapi yang jelas aku akan menikah dengan wanita yang aku cintai dan satu hal yang pasti aku akan menjaga wanitaku dari jangkauanmu seperti yang pernah kau lakukan dulu terhadap teman perempuanku. Camkan itu..."

Ganesha segera beranjak meninggalkan Celia yang berteriak histeris. Ganesha tahu semua kelakuan Celia dibelakangnya, akan tetapi Ganesha hanya diam dan tidak mau mengambil tindakan apapun karena Ganesha masih menghargai Gabrielle. Tanpa Celia sadari, Ganesha tahu rahasia yang disimpan Celia selama hidupnya. Jadi kalau Celia berani mendekati Ganindra, Ganesha tidak akan tinggal diam karena tanpa Ganesha sadari, Ganesha sudah jatuh terlalu dalam pada pesona Ganindira Violeta.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status