Share

49. Hope for the best

***

Setelah kepulangan Zayden, mereka kembali berdua. Keduanya sedang menikmati sisa petang di balik sofa di ruang tengah.

"Kau masih belum ingin pulang, Princess?" Marco mengelus paha Isa yang sedang ditumpangkan di pahanya.

Isa menggeleng.

"Kau tidak nyaman tinggal di rumah besar itu atau kau belum siap bertemu Tesh untuk sementara waktu ini?" Marco membidik pertanyaannya langsung.

"Tesh." Isa menjatuhkan jawaban dengan tegas.

"Kau sudah sempat menghubunginya sejak kemarin?"

Isa menggeleng. "Tesh menghubungiku tadi siang ketika aku sedang menyusuri

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status