Share

Chapter 4

    Di dalam Istana...     

    Seisi Aula Utama terdiam dalam kesenyapan yang mengerikan tatkala si utusan selesai membacakan petisinya. Mereka semua pun ganti memandangi Kaisar Liang Wang Di, yang kini menatap utusan tersebut dengan sorot mata tajam menusuk.

    "Jadi intinya, bangsa Khanate ingin memerdekakan diri?" Sang Kaisar bertanya perlahan.

    Si utusan menelan ludah. "Anu... Yang Mulia... mereka sudah memerdekakan diri..."

    Sunyi. Kemudian Kaisar Liang memukul meja di sebelahnya keras-keras. Kemarahan membuat wajahnya memerah. Ia segera bangkit berdiri.

    "Benar-benar keparat! Segera kirim pasukan ke Khanate dan seret para pemberontak itu ke sini!"

    Seorang menteri veteran keluar dari barisan para pejabat. "Baginda, mohon Anda pertimbangkan masak-masak perintah Anda tersebut. Kita telah mengirim puluhan, bahkan mungkin  ratusan ribu pasukan untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang telah lepas dari kita, tetapi apakah mereka berhasil? Malah hanya semakin banyak menambah korban saja. Pula, masih banyak masalah dalam negeri yang belum teratasi. Pemberontakan Cheng Xi Bo saja masih belum dapat diredam. Bagaimanapun, lepasnya Khanate ini memang telah kita prediksikan dari dulu. Karenanya, alangkah baiknya bila Yang Mulia tetap memusatkan perhatian pada masalah dalam negeri terlebih dahulu. Setelah kita kuat, barulah kita memfokuskan diri pada masalah luar negeri."

    Kaisar Liang mendelik ke arah sang menteri. Di pihak lain menteri veteran lain juga ikut membuka suara, "Saya setuju dengan Menteri Zhang. Mohon Yang Mulia terlebih dahulu memfokuskan perhatian pada masalah Cheng Xi Bo."

    Dua orang menteri sudah memberikan pendapat mereka, menteri-menteri yang lain pun lantas dengan lantang berujar, "Mohon Yang Mulia terlebih dahulu mengurusi masalah Cheng Xi Bo!"

    Kaisar yang sudah berusia setengah abad itupun hanya bisa kembali terduduk sembari menarik nafas panjang penuh kekalahan. "Kau boleh pergi!" ia mengusir si utusan.

    Sebuah seruan melengking mendadak bergema, semakin lama semakin keras. "Ayahanda Kaisar!"

    Para pejabat mengeluh dalam hati. Tanpa perlu melihat pun mereka sudah tahu siapa yang barusan berseru tadi. Yang tak lain merupakan putri bungsu sang kaisar, Putri Xiu Lan yang baru berusia tiga belas tahun. Mereka semua merutukkan kalimat yang sama, Bagaimana mungkin sang kaisar membiarkan puterinya bertindak tidak tahu aturan dengan mengganggu sidang sepenting ini berulang-ulang kali...

    Betapapun, tidak ada seorangpun yang berani berkomentar ketika Puteri Xiu Lan menghambur ke ayahnya yang segera memeluknya, "Ya... ya... Ada apa puteriku... sampai-sampai kau mengganggu Ayahku bekerta sekarang?"

    Tidak ada nada marah dalam suara sang kaisar, Putri Xiu Lan pun tak sungkan-sungkan mengungkapkan seruannya, "Ayahanda... Saya tak mau menghadiri Pesta Bangsawan nanti malam!"

    "Putri... Anda jangan mengganggu Baginda... Beliau sedang sibuk sekarang..." Para dayang sang putri muncul menyusulnya, nafas mereka semua terengah-engah.

    Putri Xiu Lan berkacak pinggang. "Pokoknya aku tak mau datang ke pesta! Kak Ying Lan dan Kak Feng Lan punya baju pesta baru, hanya aku sendiri yang tidak punya!"

    Kaisar menggeleng-gelengkan kepalanya dengan resah. Ia baru akan menegur putrinya, namun saat sang putri balas menatapnya memelas, ia lantas mengurungkan niatnya. "Baiklah," ujarnya kembut. "Ayah akan memberikanmu gaun yang terindah. Sekarang, kembalilah ke kamarmu, ya."

    Dari kejauhan, Tuan Li mengamati jalan seluruh perkara yang barusan terjadi, berpikir geram, Kaisar yang amat mengerikan. Dia begitu menyayangi putri bungsunya sampai-sampai membiarkan putrinya itu datang mengacaukan ritual sidang negara. Jangankan untuk mengembalikan kejayaan Han masa lampau, dia mampu mempertahankan diri agar jangan sampai dikudeta pun sudah merupakan keberhasilan yang bagus. Harus ada yang mengkudeta dan menggulingkannya... Pangeran Yu Shi harus berhasil menggulingkan dan menggantikannya.

    Namun ia tahu, dibutuhkan waktu lama sampai murid bimbingannya Yu Shi mampu mencapai tahap itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status