Share

Secret Of school

Hal yang menyulitkan bagiku adalah tidak bisa tertawa lepas!

tapi aku selalu percaya ada engkau yang selalu menggenggam ku erat erat untuk bisa tertawa Lepas

-Lintang Cahaya

~~~~~~

Di sekolah...

Di sekolah aku adalah Cewek yang sangat pendiam dan tidak ingin banyak bicara kecuali hal penting saja.

"Hei!" teriak Arkan mengagetkan ku dengan menepuk bahu ku.

Aku terjungkal kaget dan Arkan malah menanggapi dengan tertawa terpingkal.

"Enak ya tertawa?" tanya ku dengan sinis menatap wajah Arkan.

"Enak banget dong makanya coba tertawa sedikit!" ucap Arkan dengan terkekeh.

"Dasar berandal!" cemooh ku pada Arkan dan ikut terkekeh.

"Entah kenapa sejak pagi smua orang membuat ku kaget, untung saja aku tidak jantungan " ucap ku dengan memasang earphone di telinga Kiri.

"Hari yang sial ya hahahahahah, jangan jantungan! Aku ga mau kamu kenapa kenapa ntar gk ada yang aku jaili lagi dan gk akan ada yg kugoda lagi, ga seru lah!" celetuk Arkan dengan menarik earphone ku di sebelah kanan dan memasang nya di telinga nya.

"Cih! memang nya aku Gadis yang seenak nya kau jaili dan kau godai? ku kira aku akan diam saja?" ucap ku dengan sedikit melotot.

"Tidak, Aku yang akan kualahan dan akan mendapat masalah jika terus menggangu mu dan menjaili mu" ucap Arkan terkekeh dengan memiringkan kepala nya dan kedua tangan terlipat.

"Menurut mu begitu? Apa Aku sekejam itu?" tanya ku pada Arkan.

"Yah, tentu..kau bahkan seperti singa yang mengaum jika di ganggu!" ucap Arkan dengan berlagak menirukan gaya singa mengaum tepat di wajah ku.

"Hei, apa apaan ini, kau sungguh membuat ku marah kali ini" ucap ku dengan Menahan tawa dan terlihat sedikit marah supaya Arkan kapok.

"Peri Bisu kan baik, tolong lah jangan marah ya, masak cantik cantik marah cepet tua Loo!" ucap Arkan dengan menyatukan kedua telapak tangan nya seperti memohon maaf.

Dan itu malah membuat ku tertawa.

"Apa? Kau bilang aku tua jika marah?" ucap ku dengan melotot dan menggelitiki perut Arkan.

"Hei! Hei! Cukup!Oke oke, Tapi boleh kah aku berkata jujur?" ucap Arkan Dengan Ngos ngos an.

dan tertawa Terpingkal pingkal.

"Apa?"

"Tapi perkataan ku tadi memang benar, kau tidak cocok Jika marah peri Bisu," ucap Arkan dengan tertawa

"Hum, Dasar! Benar kah itu?" ucap ku dengan tertawa kecil memperlihatkan deretan gigi ku yang rapi dan menggelengkan kepala ku.

5 Menit setelah bercanda dengan Arkan... 

Aku memasang muka masam dan melipat kedua tangan ku, karena Arkan sibuk dengan ponsel nya yang ia sedang mainkan.

"Senyum dikit dong Lintang! kayak aku nih, nih lihat!"  celetuk Arkan dengan mencubit hidung ku.

"Arkan!" teriak ku kepada Arkan

"Apa?" ucap Arkan dengan tertawa.

"Kekurangan obat ya kamu?" ucap ku dengan menautkan kedua alis tebal ku.

"Ya.... tadi belum beli obat, apotik tutup" ucap Arkan mengambil permen dari sakunya dan melahap nya dengan menatap ku sambil memicingkan satu matanya dan terkekeh tidak jelas.

"Dasar Aneh!" celetuk ku sambil terkekeh.

"Nih...makan permen biar ga masam!" ucap Arkan memberikan Ku permen milkita rasa strawberry kesukaan ku dengan mengambil tangan ku yang sedari tadi ku lipat dan meletak kan nya di telapak tangan ku.

Aku belum sempat berkata Arkan langsung memotong nya.

"Pagi ini aku ada Kumpul di Halaman Sekolah belakang, bulan depan mau lomba, ku tinggal dulu ya, Jangan suka masang muka Masam! semut aja Malas nge lihat apalagi Pak Dodit" ucap Arkan terkekeh dengan menggosok rambut atas ku kasar dan berlalu  melambaikan tangan ke arah ku.

"Dasar! apa hubungan nya coba dengan Pak dodit? Ohhh..mungkin yang dimaksud adalah Dia, Bukan Pak Dodit!" Aku terkekeh dan tertawa juga geleng geleng kepala sendiri dengan sikap Arkan.

Aku menatap permen pemberian dari Arkan dengan lekat lekat dan tersenyum.

Pak Dodit adalah Pak Kebon di Sekolah ku dan selalu menjadi bahan tawaan  dan godaan anak anak karena Dia sangat lucu dan lugu.

Aku menuju ke kelas dengan berjalan tersenyum sendiri dan menunduk menatap permen itu ditangan ku.

"Lintang!" teriak Ghea dari kejauhan dengan melambaikan tangan nya ke arah ku dengan antusias.

Aku hanya tersenyum dan melambaikan tangan ku pelan dan langsung memasukkan permen pemberian dari Arkan ke kantong saku seragam ku.

Suara Ghea sangat keras membuat anak anak menoleh ke arah ku dan Ghea, sekarang Kami menjadi pusat perhatian, namun itu tidak berlangsung lama.

"Oh iya tadi kenapa kamu senyum senyum sendiri saat berjalan menuju kelas? pasti ada sesuatu nih? cepat ceritakan pada ku!" ucap Ghea dengan mengeluarkan buku nya dari tas.

"Emm..tidak ad apa apa" ucap ku dengan menggelengkan kepala seraya melipat kedua bibirku.

"Bohong! ayolah Lintang cepat cerita kan, mana mungkin sekarang Lintang Peri Bisu tersenyum merona seperti tadi?!" ucap Ghea tidak percaya

"Hei! Berhenti memanggil ku Peri Bisu!" ucap ku dengan terkekeh memperlihatkan deretan gigi rapi ku.

"Makanya ayo cepat ceritakan!" ucap Ghea merajuk sambil menggoyang goyang kan lengan ku.

dan kebetulan juga Ghea sebangku dengan ku.

"Mau tau? apa mau tau banget?" Ucap ku menggoda Ghea 

"Mau tau banget dong! Lintang ayolah," ucap Ghea antusias.

"Mau tau banget apa mau tau banget ngeh ngetttt" ucap ku sekali lagi menggoda Ghea.

"Tau Ah Sebel Gua" ucap Ghea menekuk muka nya dengan ekpresi masam.

Aku tersenyum melihat ekspresi Ghea yang super lucu menurut ku.

 Jelita yang bangku nya berada di depan ku langsung menoleh ke belakang dan berkata.

"Kau tau? kenapa dia tersenyum sendiri ya siapa lagi kalau bukan sih Arkan Samudra yang membuat nya bagai Peri yang tersenyum, kamu kan Tau kalau Lintang Manohara tidak pernah tersenyum apalagi td kamu berkata kalau Lintang tersenyum merona? Itu jelas bukan Lintang asli! dan Lintang selalu bersikap tegar padahal dia adalah spesies yang selalu patah tapi tak terlihat oleh ketegaran nya yang palsu," 

Seketika aku tersenyum mendengar ocehan Jelita yang berkata sambil meniru gaya moderator handal

"Bener banget mungkin tadi itu adalah jin yang ada di dalam tubuh Lintang?!" ucap Ghea sembarangan.

Ucapan Ghea membuat Ku tertawa 

Disusul dengan tawa Jelita dan Ghea.

"Jadi tidak marah lagi nih?" ucap ku pada Ghea sambil mencubit pipi nya.

Seketika Ghea berpose menekuk wajah nya dan memalingkan wajah nya dari aku seraya berkata

"Aku masih marah!"

Seketika aku malah tertawa memperlihatkan gigi gigi ku dan mencubit pipi ghea sekali lagi.

Mungkin dia lupa akan sikapnya padahal dia tadi marah dan sekarang ikut menanggapi ocehan Jelita dengan tertawa.

"Hei! Berhenti mencubit pipi ku! sekarang giliran mu ya!" ucap Ghea dengan mencubit pipi ku lebih keras dari aku.

"Hei! Sakit tau!" Aduh ku pada Ghea dengan muka sinis.

Ghea malah tertawa terpingkal pingkal melihat pipi merah ku.

"Selamat sayang, Kamu pemilik pipi merah yang cantik" celetuk Ghea dengan menepuk pelan pipi ku dan tertawa.

"Cih! Dasar!" jawab Ku terkekeh dengan ucapan Ghea.

"Tunggu pembalasan ku selanjutnya!" ucap ku mengancam Ghea berlagak menjadi Peri Jahat yang mengutuk Peri baik dan sembari memandang mata Ghea terus menerus berharap Ghea minta ampun.

Seketika Ghea malah tertawa terpingkal pingkal menatap wajah ku.

"Hei! Lintang! Kau tidak pantas sekali menjadi seperti itu! Malahan ini sangat Ngakak skali! plis Jangan ngelawak!" Ucap Ghea sambil tertawa terus menerus memegang perut nya.

"Menurut mu Aku sangat lucu ya?" ucap ku memandang wajah Ghea dengan memiring kan kepala

"Oh tentu sangat lucu peri Bisu" jawab Ghea menoleh ke arah ku dengan tertawa lagi.

"Hei! Berhenti tertawa!" ucap ku menepis lengan Ghea.

"Oke oke aku minta maaf" ucap ghea menahan tawanya dengan melipat kedua bibirnya.

"Permintaan maaf tdk terima jika Orang nya tdk memberi apa apa" Ucap ku menoleh ke arah Ghea dengan ekspresi mengejek

"Kalau gitu kamu mau aku mencubit pipi mu lagi?!" jawab Ghea dengan memiring kan kepala.

"Hei! Kau sangat menyebalkan!" Jawab ku dengan terkekeh

"Tidak masalah, yang terpenting aku bisa tersenyum dan tertawa tdk seperti mu! terkadang kau sehari bisa diam seribu bahasa dan terkadang bisa tertawa tetapi jika orang yang berada di sebelah mu mengajak leluconan bersama! berhenti lah seperti itu! cobalah menjadi Periang dan tersenyum lah sendiri tidak usah menunggu orang lain mengajak mu tertawa dan tersenyum!" ucap Ghea panjang lebar dan tersenyum penuh arti dengan menatap wajah ku dan menepuk pundak ku pelan.

 Tiba tiba Guru datang dan mengambil alih Kelas dengan 

suara sunyi di dalam kelas, semua anak diam ketika Guru datang.

Aku hanya diam dan tidak menanggapi perkataan Ghea.

Mungkin Ghea sudah mengerti bagaimana diriku, dia bisa paham tentang diri ku dan membiarkan ku meresapi perkataaan nya dengan membungkam seribu bahasa.

Ghea hanya tersenyum dengan menatap ku.

Aku yang melihatnya sekilas dan hanya terkekeh kecil lalu memilih untuk mengeluarkan buku pelajaran bahasa indonesia dari dalam tas ku.

Ketika Fokus Ghea yang pertama menuju ke arah ku sekarang ia fokus dengan pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru.

kebalikan nya, aku sekarang tersudut fokus ke arah Ghea yang mencatat sebuah catatan dari papan tulis.

Aku hanya bergumam dalam hati

"Mungkin suatu saat nanti Ghea aku akan menjadi seseorang yang sama seperti mu, periang dan selalu tersenyum,"

Gumam ku menatap wajah Ghea dari samping tanpa ia sadari.

Tiba tiba Ghea  sudah selesai mencatat di bukunya dan segera menutup buku nya itu, seketika Aku langsung mengalihkan pandangan ku ke arah buku ku dan langsung mencatat materi di papan tulis dan berlagak Fokus dengan materi, nyatanya! pikiran ku terlempar kemana mana.

****

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status