Share

Terlupa

Mata ku terkantuk kantuk melihat cahaya terang di depan mataku, sinar itu membuat mata ku Sakit.

Ternyata cahaya itu berasal dari lampu belajar ku yang berbentuk bunga mawar yang selalu menerangi buku buku ku saat sedang belajar.

"Aisshh..ternyata Aku tertidur," ucap ku dengan mengucek ucek kedua bola mataku.

"Jam berapa ini?" tanya ku dalam diriku sendiri sambil melihat Jam dinding kamar ku yang sudah menunjukkan pukul 23.00 Wib.

"Hu? ternyata Aku tidur saat belajar dan sekarang sudah jam 11 malam? Jam berapa aku mulai belajar? apa pr ku sudah selesai?" tanya ku dalam diriku sendiri dengan bingung dan segera mungkin aku melihat buku buku ku yang tergeletak di atas meja Belajar.

"Huffttt syukurlah..semua sudah beres, bisa bisa nya aku tertidur saat belajar! Ada apa dengan aku?" tanya Ku heran dengan menggelengkan kan kepala ku sendiri dan menepuk nepuk dahi ku.

"Seperti nya aku sangat lelah,"

Aku Menarik nafas dan menghembuskan nya perlahan dan segera merapikan buku buku yang tergeletak di meja belajar.

Aku Bangkit dari meja Belajar dan mengisi tas sekolah ku dengan pelajaran besok pagi.

Seketika aku teringat Kalau hari ini Ghea, Jelita dan aku sudah janjian untuk vid  call bersama.

Seketika aku segera bangkit dan menyambar ponsel ku yang berada di ranjang kasur dan dengan cepat aku menyalakan Ponsel.

"Hu? kenapa pakai acara drop baterai segala sih!" ucap ku ketus dengan mencari Kabel Cash untuk mengisi baterai.

"Apa? 10 panggilan tak terjawab, 8 vid call tak terjawab, bahkan Arkan juga menelpon ku sampai 10 panggilan juga?" ucap ku dengan Kaget melihat tulisan angka panggilan itu tertera di layar ponsel ku.

Ternyata aku melupakan bahwa hari ini Aku, Ghea, Jelita sudah berjanji untuk melakukan vid call.

"Dasar aku! kenapa sampai terlupa? Huft...pasti mereka akan berceloteh!  hmmm...menyebalkan" ucap ku dengan merebahkan tubuh ku di kasur empuk ku dan mengacak acak rambut ku.

"Huffft..semoga mereka mengerti," ucap ku dalam batin.

Aku kembali teringat bahwa aku belajar sudah dari Jam 7 setelah sholat isya dan mungkin aku tertidur jam 9 sampai sekarang, Aku berfikir tidur ku sudah 3 Jam karena terlalu letih.

Mataku mulai terkantuk kantuk lagi dan tiba tiba bunyi suara ringtone ponsel ku berdering kencang membuat ku kaget langsung membulatkan mata dan Langsung bangkit dari posisi tidur ku menjadi duduk manis di atas Kasur.

Aku langsung Mengangkat telfon dan mengulas senyum saat melihat nama seseorang yang menelfon ku. 

"Halo?"

"Lintang? Ini lintang kan?"

"Siapa lagi kalau bukan aku?"

"Aishhh! Kamu membuatku khawatir tau! Kamu dari mana saja? kenapa tidak menjawab telfon ku? kenapa tidak menjawab vid call dan telfon dari Ghea dan juga jelita? kamu baik baik saja kan?" ucap Arkan Panjang lebar dengan nada khawatir dan agak setengah marah.

"Halo? Lintang? Lintang kamu bisa dengar aku kan?" Imbuh Arkan lagi.

Aku hanya tersenyum dengan merangkul boneka Teddy bear kesayangan ku dan lama Menjawab pertanyaan Arkan.

itu memang disengaja...

"Yah Aku disini, aku mendengar kan mu, kenapa kau se khawatir itu? Aku baik baik saja Jangan khawatir," 

"Hei! gimana aku tidak khawatir Aku sudah banyak menelfon mu tapi kenapa tidak diangkat? Aku pikir kamu kenapa kenapa Jadi aku khawatir, lalu kamu dari mana saja? kenapa tidak menjawab telfon ku?" tanya Arkan lebih Panjang kali lebar.

"Sudahlah tidak usah Khawatir Arkan...Aku baik baik saja, tadi aku tertidur saat belajar dan ponsel ku mati jadi aku tidak tau kau menelfon atau bahkan Ghea dan jelita, Aku minta maaf telah menghawatirkan mu, dan... Ghea juga Jelita, apa mereka Sudah tidur?" 

"Whatsapp mereka sudah Off kemungkinan sudah tidur mereka juga sangat menghawatirkan mu dan ada Juga seseorang yang sangat sangat Menghawatirkan mu lebih dari mereka sehingga tidak bisa tidur!" ucap Arkan sangat kentara sekali bahwa ia menunjukkan dirinya sendiri dengan berkata seperti itu.

"Apa? seseorang? emm..maaf sudah membuat orang itu jadi khawatir tolong sampaikan kepada nya ya, Aku sangat sangat minta maaf dengan tulus dari hatiku," ucap ku dengan Menahan tawaku.

"Hei! tentu lah! kau tau Ponsel mu dari sore tidak bisa dihubungi, sampai sekarang baru bisa dihubungi siapa yang tidak khawatir!" ucap Arkan dengan nada agak tinggi.

"Aku tau, aku minta maaf," 

"Yasudah kalau begitu, Aku akan beri tahu orang itu kalau tidak akan khawatir lagi tapi kau berjanji dulu kepada seseorang itu bahwa Kau tidak akan menghawatirkan nya lagi dan selalu menjaga diri dengan baik! jangan lupa juga untuk Selalu tersenyum dan tertawa! dan ingat jangan jadi anak nakal dengan sikap dingin mu itu!" 

"Hei! Baiklah, Aku akan berjanji kepada seseorang yang telah menghawatirkan ku itu bahwa aku akan menepati janji yang ia berikan kepada ku,"  ucap ku dengan menunduk dan mengelus Boneka Teddy bear yang Aku Peluk sejak tadi.

"Kalau begitu istirahat lah, selamat malam mimpi yang indah, Aku akan menutup telfon nya," ucap Arkan dengan Agak kaku dari seberang telfon.

"Hei! berjanji lah dulu bahwa kau akan bilang kepada orang itu untuk tidak menghawatirkan ku dan bilang kepadanya aku akan berusaha menepati janji nya," ucap ku tersenyum simpul dengan menggengam ponsel ku erat erat.

"Hu?...Oh.. baiklah, Tentu saja aku akan memberi tahu nya bahkan secepat mungkin jangan khawatir, sudah lah percaya kepada ku, dia juga sudah tau mungkin bahwa kau akan baik baik saja,"

Aku mendengar suara kekehan kecil Arkan saat berbicara dari balik telefon.

"Baiklah, semoga mimpi indah,"

Aku langsung mematikan telefon dari Arkan dan menggeletak kan nya ke ranjang Kasur.

Sekarang Aku hanya bisa tersenyum menatap langit langit

'Seseorang? apakah yang ia maksud itu, dia sendiri?' 

Gumam ku sambil tersenyum dan terkekeh menatap langit langit kamar ku yang berisi dengan bintang bintang di atap kamar ku.

'kenapa dia se khawatir itu?' 

Aku hanya bisa tersenyum sendiri dengan memeluk guling dan Juga berusaha memejamkan mata agar bisa tidur kembali.

'Good night Arkan, semoga mimpi 

indah,"

***

"Apa? Aishhh...dia begitu arogan dan dingin tapi aslinya dia sangat baik dan menarik," ucap Arkan dengan mengacak acak rambut nya dan tersenyum senyum sendiri di atas ranjang Kasur nya.

"Dia baru saja mengucapkan selamat malam semoga mimpi indah? Hu? Apa dia kerasukan? Ha iya! sebaiknya aku telfon dia kembali apa maksudnya dia memberi ucapan Selamat malam kepada ku?"  ucap Arkan dengan mengambil Ponsel nya yang berada di meja dekat kasur.

Arkan mencari nama Lintang di ponsel nya dan berusaha untuk menelfon nya kembali.

"Aishhh tidak tidak! Dia pasti sudah tidur...sangat menggangu nya Jika aku telfon sekarang! ya, tidak! aku menunggu besok pagi saja lebih baik seperti itu! Okey!"

 Ucap Arkan dengan Bimbang dan menarik nafas panjang panjang lalu menghembuskan nya perlahan.

"Arghhh tapi Kenapa aku sangat kepo dan Berperasaan seperti ini? Aishhhh! ada apa dengan ku?" 

Arkan Bingung dan gundah, ia menggulingkan badan nya ke kiri dan ke kanan sesekali ia mengecek Ponsel hp nya dan mematikan nya lagi.

"Ini membuatku Gila dan tidak bisa tidur!" Arkan mencoba mengerjap kan mata nya namun nihil dia  tidak bisa tidur.

Arkan memilih untuk Menutup wajah nya dengan bantal dan selimut nya.

"Apa Lintang punya perasaan terhadap ku?" Arkan Terkekeh kecil sendiri dengan memperlihatkan Deretan giginya dan pipi merona.

"semoga dia baik baik saja disana dan selalu bahagia, Good night Lintang semoga mimpi indah,"

Ia berusaha untuk tidur dan menutupi seluruh tubunya dari Ujung kepala hingga ujung kaki menggunakan selimut.

Ia pun tertidur dengan semua mimpi mimpi nya yang ikut tenggelam di dalam sana.

~~~

Apa bener nih Lintang Punya perasaan sama Arkan?

Menurut kalian Arkan pasti punya perasaan ke Lintang kan xixixi kelihatan banget noh wkwkwkw

Hayo sapa yg pengen punya doi kek Arkan begini awokwowkwkk

Koment di kolom Review ya:>

 Jangan lupa tambahkan ke koleksi Guys 

Thank You~~

Kunjungi Ig Author ya : @Aesjennie12_

@Hujaan_senjaaa

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status