Share

Sesosok Arkan

Ada kalanya kita harus menyembunyikan sebuah luka dan masalah yang kita hadapi itu sendiri tanpa harus memberi tahu orang lain

-Arkan Samudra 

~~~~~

"Minggu depan kita akan mengikuti lomba jadi pekan ini kita harus berlatih extra dan kalian harus tetap menjaga kesehatan kalian sampai lomba dilaksanakan! mengerti?"  ucap seorang guru pelatih dengan mengenakan jaket olahraga di badan nya dan menggunakan training panjang di kaki panjang nya, tidak lupa Peluit di leher nya yang dapat mempertegas ketegasan nya sebagai guru pelatih perenang.

"Baik dan siap coach!"  seru semua para anak anak itu yang berada di barisan dengan suara lantang dan bersamaan.

"Baiklah! kalian bisa kembali ke kelas! dan sepulang sekolah nanti kita akan berlatih lagi jangan sampai telat saya tunggu 10 menit di ruang kolam renang!"  ucap pelatih itu dengan lantang dan tegas supaya anak anak dapat mendengar dengan sangat baik.

"Baik dan siap, coach!"  seru anak anak itu lagi dengan lantang tidak kalah dengan guru nya itu.

"Arkan, bubar kan!" titah guru itu kepada Arkan.

"Siap grak! Bubar barisan, jalan!!" titah Seorang Arkan yang berada di depan sendiri pojok Kanan dengan memimpin para teman nya untuk bubar barisan.

Guru itu bernama Pak Jaya yang tugas nya menjadi guru olahraga di sekolah SMAN Harapan ini sekaligus sebagai guru olahraga di bidang renang.

Dan Arkan adalah ketua KPSH atau bisa dijabarkan menjadi Komunitas Perenang SMAN HARAPAN. 

Arkan selalu ditunjuk teman teman nya sebagai ketua karena dia berwibawa,adil dan baik hati, juga tidak sombong. Ia Juga menjadi Ahli perenang nomor satu di SMAN HARAPAN dan ia selalu menjadi pusat perhatian semua anak anak di SMAN ini atau bisa dikenal dengan famous. Namun Arkan selalu menolak ketika ditunjuk sebagai ketua tapi apa daya Pak Jaya juga sangat setuju jika Arkan menjadi ketua KPSH dan Arkan hanya pasrah menerima kenyataan bahwa ia harus menjadi ketua bagi teman teman nya dengan lapang dada dan berusaha untuk menjadi ketua yang terbaik bagi teman teman nya itu.

"Ar...kamu tuh yah kok bisa hueebat kalo berenang itu gimana sih! kamu pakai jurus jitu apa? Aku kalau lihat kamu renang bahkan sampai terkagum kagum dan geleng geleng kepala sendiri, anak lain Juga seperti diriku dan mereka insecure seketika dan terpesona kalau sosok Arkan udah terjun ke air"  ucap Alvaro panjang kali lebar tanpa titik.

"Enggk juga, Aku biasa aja kok masih ada yang lebih handal lagi dari diriku lagi Alvaro, Aku gapakai jurus Jitu apa apaan, ngadi ngadi kamu ah! kamu juga hebat dari aku," timpal Arkan dengan tersenyum.

"Bwahahahaha, kamu jangan ngelawak sob, aku sama kamu beda jauhhh banget banget, Aku saja menganggap mu sebagai idola ku dan kamu adalah seseorang yang membuat ku tidak pantang menyerah supaya bisa menjadi seperti mu!  maka tidak di pungkiri kalau kamu cocok Jadi ketua!"  seru Alvaro dengan menepuk nepuk bahu Arkan.

"Hahahahahah, jangan gitu ah, kamu bisa aja, terimakasih sudah menggemari ku dan tetap semangat Semoga kamu bisa lebih hebat dari aku sob!" jawab Arkan dengan terkekeh.

"Siappp!" jawab Alvaro dengan mengangkat tangan nya di dahi seperti orang hormat.

"Arkan memang yang terbaik! Dia juga handal lo dalam beladiri!" ucap Azka tiba tiba datang dan menghampiri mereka yang sedang berkemas di Loker mereka masing masing.

"Ap????? kamu pernah melihat Arkan beladiri?"  tanya Alvaro dengan antusias dan menghampiri Azka lebih dekat.

"Dia bahkan lebih keren saat beladiri dibandingkan renang nya! Aku pernah sering melihat nya, bahkan disaat dia stres atau lelah dia lebih memilih menghabiskan waktu nya dengan beladiri daripada berenang! tapi entah mengapa dia tidak pernah menunjukkan seni beladiri nya kepada sekolah ini padahal dia jauh lebih hebat dari renang nya!" bisik Azka tepat di telinga Alvaro tanpa Arkan mengetahuinya.

Karena Arkan sibuk mengemasi Barang nya di Loker.

"Benarkah? Wuihh dia lebih hebat dari renang nya? padahal dia itu sudah hebat dalam Hal berenang! dan seberapa hebat nya lagi dia dalam hal bela diri?"  tanya Alvaro kepada Azka dengan mata berbinar dan menelan saliva nya kasar sambil menatap Arkan yang sibuk mengemasi di loker nya.

"Yah memang dia sudah ditakdirkan menjadi orang hebat di dunia ini dan dia sangat beruntung! kau tau hebat nya melebihi dari kata kata! bahkan dia pernah menolong seseorang di jalan yang kecopetan!" imbuh Azka antusias bercerita dengan berbisik.

"Wahhh, luar biasa! lalu pencopet itu?" 

"Dia sudah tertangkap berkat Arkan dan Dia dibawa Ke kantor polisi berkat Arkan juga!" 

"Tapi kenapa dia tidak pernah menunjukkan bakat nya kalau dia bisa bela diri? seharusnya paling  tidak dia ikut extrakulikuler di sekolah ini! mengapa dia hanya ikut Osis dan KPSH?"  ucap Alvaro dengan mengerutkan kedua alisnya.

"Kalau itu, kamu tanya saja ke Arkan," jawab Azka dengan membuka loker nya.

"Hei! tapi kan kamu sahabat kecil nya mana mungkin tak tahu? pasti tau lah!" ucap Alvaro dengan heran.

"Jika aku memang tahu, Aku juga tidak punya hak untuk bercerita ke orang lain!" jawab Azka

"Kalian sedang membicarakan tentang apa?" Tiba tiba Arkan membuyar bisikan mereka berdua.

Membuat Azka dan Alvaro terjungkal kaget seketika.

"Hei, aishhh...Arkan kau membuat ku kaget!" ucap Alvaro Jujur.

"Kenapa terkejut seperti itu? apa ceritanya rahasia?" jawab Arkan dengan terkekeh kecil.

"Hu? Apa? Ahhh seperti nya kamu salah paham deh, kami cuman bercerita tentang Lomba besok, ya kan sob?" ucap Alvaro dengan tersenyum dan menoleh ke arah Azka untuk menjawab pertanyaan nya.

"Oh.. emm iya benar kami sangat takut dan kurang pede saja untuk persiapan besok," timpal Azka dengan menggaruk garuk kepala nya yang tidak gatal.

"Ha..iya bener kata Azka kita tidak se hebat kamu Arkan jadi kami sangat was was dan takut," imbuh Alvaro.

"Owh..kenapa kalian takut..tidak usah takut dan jangan pesimis sebelum lomba, menang kalah udah biasa jadi jangan khawatir dan ingat! Usaha tidak akan pernah menghianati hasil! aku yakin kalian akan menang dan sukses melebihi aku bahkan, bisa mungkin kan?" ucap Arkan memberi motivasi.

"Hahahhahah iya Ar..terimakasih  motivasi nya, semoga kamu Juga sukses sob!"  ucap Azka dengan tersenyum.

"Terimakasih sob! semoga kita bertiga akan menang dan sukses! yakin pasti! tapi kita tak akan pernah mengalah kan Arkan. Yang terpenting aku akan menang mengalahkan orang lain saja itu lebih sepadan" ucap Alvaro bersemangat dan terkekeh.

"Hei! terserahlah, Nah...Gitu dong baru sahabat nya Arkan!" ucap Arkan dengan terkekeh.

"Arkan memang yang terbaik!" ucap Alvaro dengan mengacungkan jempol nya sambil terkekeh.

"Okelah, aku duluan ke kelas ya!" Ucap Arkan dengan menepuk pundak Azka dan Alvaro seraya berkata "semangat!" dan berlalu pergi menuju ke kelas.

Tiba tiba sebelum meninggal kan ruang loker itu Arkan berbalik badan menghadap Alvaro dan Azka seraya berkata

"Teman teman, setiap orang mempunyai alasan tersendiri mengapa mereka tidak melakukan hal yang ia lakukan dahulu mengapa ia bisa melepaskan hal itu padahal itu adalah bagian dari hidup nya. Semua itu memiliki alasan dan orang yang kalian cerita kan tadi juga memiliki alasan tersendiri" 

"Apa?" celetuk Alvaro kaget dengan ucapan Arkan.

'Apa Arkan mendengar kan semua nya saat aku berbicara kepada azka?" gumam Alvaro dengan intens.

"Ya kamu benar setiap orang selalu memiliki alasan tersendiri, jadi kuharap juga orang yang ku ceritakan tadi selalu menikmati hidup ny dengan semangat" ucap Azka seraya tersenyum simpul.

Arkan terkekeh dengan ucapan Azka barusan dan mengalihkan mata nya ke bawah.

"Baiklah, sampai jumpa!"

"Ya, sampai jumpa, semangat Arkan" seru mereka berdua.

***

 Apa aku harus berjuang dari titik awal hingga akhir dan tidak memperdulikan orang di sekitar ku yang berusaha untuk menjatuh kan ku? Apa aku sekuat itu nanti?

-Arkan

Arkan duduk di sebuah kursi sudut taman depan sekolah, ia tidak ke kelas melainkan duduk santai disana.

"Hey Lintang! awas kau!" suara Ghea yang keras terdengar di telinga Arkan dan Akhirnya Arkan menoleh melihat Ghea, Jelita dan Lintang bercanda bersama dari kejauhan.

Ia hanya memperhatikan Lintang dari jauh dengan mengulas senyum nya yang siapa saja pasti akan jatuh hati dan pingsan padanya karena senyuman nya yang mempesona itu.

"Dia sama saja... tidak bisa tertawa lepas! hanya senyum kecil seperti itu!" batin Arkan dengan terkekeh.

Memang Lintang tidak pernah tertawa lepas dan hanya tersenyum kecil dan sangat tipis berbeda dengan Ghea dan Jelita yang tertawa tidak tahu malu di lihat orang Ahahahahah.

"hahahahah mereka sangat lucu!"

"Semoga dia selalu bahagia, tidak seperti Aku! akan ku pasti kan Lintang! bahwa kau akan bahagia melebihi diriku," ucap Arkan dengan bangkit dari duduk nya dan berlalu menuju ke kelas yang hanya berjarak  3 kelas dari kelas Lintang.

***

"Apa itu Arkan?"  tanya ku dalam batin dengan melihat dia yang masuk ke kelas nya tanpa melihat ku dan mengabaikan para cewe cewe yang menatap nya dan meneriaki nya saat ia lewat.

"Ada apa dengan nya biasanya dia menghampiri ku sebelum masuk kelas meski kelas nya Menyimpang dari kelas ku, sekarang dia kenapa?"  gumam ku dalam hati dengan heran.

"Apa dia marah dengan ku?sudahlah! mana mungkin dia bisa marah dengan ku? mungkin dia sedang letih saja habis latihan," ucap ku mencoba mengerti dan positive thinking saja.

Seperti biasa....ketika dia lewat, para cewe cewe selalu menatap nya seperti Artis Korea datang ke Indo menyapa nya dengan genit dan berusaha mengambil hati Arkan. 

Arkan Samudra Prassakti cowo yang sangat popular di SMAN HARAPAN Ini karena dia cowo yang paling tampan, keren, cool dan berprestasi di bidang olahraga.

Maka tidak jarang dia sering dikejar para cewe cewe genit.

"Cihh! dasar para cewe! genit genit banget! Ga malu apa!" sumpah serapah ku dalam batin dengan menghela nafas panjang panjang.

dan berlalu masuk kelas meninggalkan Ghea dan Jelita di depan kelas yang masih tertawa lepas akibat lawakan Guntur teman sekelas ku.

"Hei, Lintang kau mau kemana?" tanya Ghea dengan mengerutkan dahi nya.

"Kelas" jawab ku singkat

"Ayolah kita bersenang senang dahulu sebelum guru mapel datang! kenapa kau terburu buru masuk kelas?"

"Hei aku bosan dengan lelucon yang konyol ini sangat kenakak kanakan! sudahlah berhenti mengganggu ku dan lanjutkan sendiri bersama mereka!" ucap ku dingin

"Hei! kau selalu seperti itu Lintang!"

"Terserah"

~~~

Beri rating Star ke cerita ini ya;))

Jangan lupa tambahkan ke koleksi buku kalian:))

Thank You:>

Go Follow: @Aesjennie12_

Aesthetic ; @ Hujaan_senjaaa

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status