"Kamu mau kan lintang? menemani Vano lihat lihat sekolah kita sekaligus mengajari pelajaran yang mungkin tertinggal karena ia baru pindah kesini" tanya Bu Erna penuh harap kepada ku.
"Oh-h...oh siapp bu saya bersedia...sama Putra juga kan bu?" ucap ku terbata bata dan berpura pura ber ekspresi bersemangat. Tapi realita nya sangat malas.
"Tentu, maksud ibu tadi kamu dan putra bersedia kan membantu teman baru mu ini" imbuh Bu Erna sambil tersenyum.
"Tentu" ucap ku dengan senyum simpul dan terpaksa mengangguk.
"Siapp bu saya bersedia" ucap Putra santai dan antusias.
'Kenapa harus aku??? padahal disini juga banyak cewe yang cantik dan berlagak ingin menjadi mentor nya! Ghea dan Nala bahkan tadi sempat salting supaya dipilih, jangan tanya soal Jelita, dia sudah pasti bersiap dari awal untuk PDKT dengan nya sekaligus ingin Jadi mentor nya.' gumam ku dalam hati dengan memegangi kepala ku yang t
"Tidak kusangka ternyata kamu berbaik hati kepada ku" ucap Vano dengan menyungging senyuman bad boy nya."Maka beruntung lah! aku biasanya tidak sebaik ini, semua orang takut kepada ku karena begitu dingin dan hari ini aku harus menahan lapar karena mu!" ucap ku dengan dingin."Emang kamu kejam sih kelihatan nya," celetuk Vano asal nyeplos."Apa? kau mau mati ya?" ucap ku dengan memandang nya sinis dengan tangan menggenggam kepalan yang akan beraksi menjitak dahi Vano."Hei! Aku hanya bicara jujur," ucap Vano dengan menangkis genggaman ku dan memegang nya."Tapi kau sangat keren! kau type ku!" celetuk Vano dengan melepas kan genggaman ku dari tangan nya."Hu? kau sudah gila ya? kau pikir aku akan tergoda dengan rayuan palsu mu itu?" ucap ku dengan tersenyum khas ku.Senyum dingin seperti batu. Itu senyuman khas ku yang selalu bersama ku.
Aku dan Vano saling memandangi, tidak kusangka juga ternyata tubuh ku bisa jatuh ke tangan Vano.'Kenapa dia rela mencegah ku agar tak jatuh dan berakhir jatuh di tangan nya???' gumam ku dalam hati.Semua anak anak histeris dan semua heboh sendiri yang kebetulan lihat kejadian yang aku alami."Emm...makasih" ucap ku datar dan masih dalam keadaan melamun seraya menatap lekat wajah Vano.Aku segera bangkit dari tangan nya yang sedari tadi memeluk tubuh ku agar tidak jatuh seraya menelan saliva kasar karena begitu gugup.Hu? gugup??? tidak biasanya aku seperti ini!"Sama sama" ucap nya dengan santai dan berdeham pelan."Ya ampun Lintang, ya ampun sorry banget ya, ak-ku ga seng-ngaja, tolong maafin aku Lin" ucap Naumi terbata bata dengan raut wajah ketakutan, anak yang barusan menabrak ku akibat lari nya yang sangat kencang dan tidak lihat lihat kala
Aku mengistirahatkan pikiran ku dan meroboh kan tubuh ku di ranjang UKS seraya melihat langit langit atap UKS.Aku menghembuskan lalu menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkan nya secara perlahan."Mungkin Ghea,Jelita, dan Nala sedang menunggu ku di kantin" gumam ku seraya melihat jam arloji ku yang menunjukkan pukul 09.25 dimana Istirahat 5 menit lagi akan usai."Hufttt... mana perut ku laper begini!" celetuk ku seraya mengelus ngelus perut ku yang mulai mengaduh kelaparan diiringi dengan suara keroncongan.'Cekrekkkk'Aku mendengar suara pintu terbuka.Aku beranjak bangkit dari ranjang, yang sebelum nya posisi ter tidur sekarang ber-alih ke posisi duduk manis di atas ranjang UKS.'Siapa yang datang?' gumam ku penasaran.Karena UKS saat ini keadaan nya sangat sepi hanya ada aku yang sendiri.Jika mereka anak anak yang merasa tidak enak badan pasti bersuara dan selalu datang berdua.
Hal yang tak pernah ku inginkan ternyata terjadi dan hal hal itu seakan akan menghantui diriku seumur hidup. Seharusnya saat itu aku menyesali nya, karena waktu tak bisa ku putar kembali dan aku telah menyesal meninggalkan mu dan membiarkan mu merasakan rasa pahit kehidupan bersekolah.-Lintang'Wiuuuu wiuuuu wiuuuu'Suara ambulance berdentang keras membuat gendang telinga ini terasa panas dan copot.Aku berlari dengan isak tangis yang bergemuruh dengan kecepatan langkah kaki yang semakin lama semakin kaku untuk berlari lagi.Aku terhenti di depan sebuah gedung apartemen yang megah, semua orang berkerumun disana dengan suara bising mobil polisi dan ambulance. Garis Line berwarna kuning itu membatasi kerumunan orang orang itu.Aku segera menerobos kerumunan itu seraya menangis tersedu sedu.Deg!Jantung ku terasa terh
Ini adalah kisahku yang akhirnya, karena pada entah bagaimana kita harus menerima semuanya dengan tangan terbuka dan merangkulnya, meski luka menancap tanpa bertanya dan berkata 'Aku berharap hanya semoga aku selalu dikenang oleh semua orang'.-Lintang Cahaya***Sinar mentari memasuki jendela kamarku yang memantulkan sinar terang ke arah wajahku dan beberapa kali aku mengerjapkan kedua mataku, karena silau.Kringgg ... Kringgg ... Kringgg ...Dengan suara jam beker yang menyeruak telinga orang yang mendengarkannya. Aku sudah terbangun dan buka mataku dengan menutup wajahku menggunakan satu tangan berharap sinar matahari tak memantulkan cahayanya tepat di wajahku.Setelah nyawaku terkumpul aku berusaha bangkit dari kasur lembutku dan melakukan peregangan santai tidak lupa minum segelas air putih yang kuambil di sudut meja sebel
Hal yang menyulitkan bagiku adalah tidak bisa tertawa lepas!tapi aku selalu percaya ada engkau yang selalu menggenggam ku erat erat untuk bisa tertawa Lepas-Lintang Cahaya~~~~~~Di sekolah...Di sekolah aku adalah Cewek yang sangat pendiam dan tidak ingin banyak bicara kecuali hal penting saja."Hei!" teriak Arkan mengagetkan ku dengan menepuk bahu ku.Aku terjungkal kaget dan Arkan malah menanggapi dengan tertawa terpingkal."Enak ya tertawa?" tanya ku dengan sinis menatap wajah Arkan."Enak banget dong makanya coba tertawa sedikit!" ucap Arkan dengan terkekeh."Dasar berandal!" cemooh ku pada Arkan dan ikut terkekeh."Entah kenapa sejak pagi smua orang membuat ku k
'Nyatanya Aku tidak bisa berhenti merindukan mu'-Arkan Samudra~~~~~Sekolah telah usai Anak anak ber bondong bondong pulang ke rumah, ada juga yang memilih nongkrong sebelum pulang, biasa anak zaman sekarang yang setelah pulang sekolah tidak langsung pulang melainkan nongkrong dulu xixixixi."Hei jangan lupa nanti Kita vid call setelah sampai di rumah!" ucap Ghea dengan antusias dan mengi
Mata ku terkantuk kantuk melihat cahaya terang di depan mataku, sinar itu membuat mata ku Sakit.Ternyata cahaya itu berasal dari lampu belajar ku yang berbentuk bunga mawar yang selalu menerangi buku buku ku saat sedang belajar."Aisshh..ternyata Aku tertidur," ucap ku dengan mengucek ucek kedua bola mataku."Jam berapa ini?" tanya ku dalam diriku sendiri sambil melihat Jam dinding kamar ku yang sudah menunjukkan pukul 23.00 Wib."Hu? ternyata Aku tidur saat belajar dan sekarang sudah jam 11 malam? Jam berapa aku mulai belajar? apa pr ku sudah selesai?" tanya ku dalam diriku sendiri dengan bingung dan segera mungkin aku melihat buku buku ku yang tergeletak di atas meja Belajar."Huffttt syukurlah..semua sudah beres, bisa bisa nya aku tertidur saat belajar! Ada apa dengan aku?" tanya Ku heran dengan menggelengkan kan kepala ku sendiri