Share

Balutan Luka

Aku dan Vano saling memandangi, tidak kusangka juga ternyata tubuh ku bisa jatuh ke tangan Vano.

'Kenapa dia rela mencegah ku agar tak jatuh dan berakhir jatuh di tangan nya???' gumam ku dalam hati.

Semua anak anak histeris dan semua heboh sendiri yang kebetulan lihat kejadian yang aku alami.

"Emm...makasih" ucap ku datar dan masih dalam keadaan melamun seraya menatap lekat wajah Vano.

Aku segera bangkit dari tangan nya yang sedari tadi memeluk tubuh ku agar tidak jatuh seraya menelan saliva kasar karena begitu gugup.

Hu? gugup??? tidak biasanya aku seperti ini!

"Sama sama" ucap nya dengan santai dan berdeham pelan.

"Ya ampun Lintang, ya ampun sorry banget ya, ak-ku ga seng-ngaja, tolong maafin aku Lin" ucap Naumi terbata bata dengan raut wajah ketakutan, anak yang barusan menabrak ku akibat lari nya yang sangat kencang dan tidak lihat lihat kala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status