Share

15. Ciuman Lekat

"Seumur hidupku, tak pernah ada 'pria biasa' yang main sosor dan cium perempuan yang sedang ia taksir, kecuali diizinkan!" protesku pada kelakuannya. 

"Untuk hal itu, aku tak bisa tahan. Salah sendiri kau punya bibir yang menggoda untuk dicium. Jadi, kau mau aku temani berjalan ke kebun?Kau suka bunga kan? Aku tahu tempat bagus melihat bunga. Ayo!" Xander menarik tanganku, membuatku berdiri dan berjalan di belakangnya. 


Kami berjalan keluar vila dan berbelok sebelum keluar dari gerbang terluar vila ini. Ada jalan setapak yang memutar ke arah belakang vila, lalu membelok lagi ke kiri melewati beberapa kebun kecil dengan jalan setapak bebatuan kecil. Sepanjang jalan Xander diam, masih menggenggam tanganku. Kadang aku merutuki kebodohanku, sudah tau orang ini bukan manusia normal, kenapa aku tetap berbuat baik padanya? Sudah tahu, pria ini yang menghantui malam-malamku sampai kekurangan tidur, tapi masih saja aku mau diajak berjal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status