Share

Hari yang baru, ketenangan yang baru

Sinar pagi menerangi kamar Rachel melewati celah-celah jendela. Sementara itu dari dalam ada seorang gadis yang sedang menggeliat dalam tidurnya yang nyenyak. 

"Rachel...bangun nak udah jam 5" Teriak seseorang dari arah luar kamar. Mendengar suara teriakan membuat gadis itu bangun dan melirik ke arah jam yang ada di dinding kamarnya. Setelah itu ia pun membalas dengan suara yang masih begitu lesu.

"Iya bu, aku udah bangun" Balasnya dengan nada yang sedikit kencang. Lalu dengan cepat ia beranjak dari tempat tidur nya dan pergi ke kamar mandi. 30menit berlalu dan gadis itupun baru selesai mandi. Iapun langsung mengambil seragam sekolah barunya. 

New school,New friend,New Drama uhk..-Batin Rachel. Setelah semua selesai Rachel langsung keluar dari kamarnya dan dengan cepat menuruni anak tangga. Di meja makan sudah ada Ibu nya yang sedang menata sarapan.

"Loh bu, tumben jam segini masih dirumah? Ayah belum pulang?" Tanya Rachel sambil menarik bangku dan duduk menghadap Ibu nya.

Ibu nya melirik Rachel sebentar namun langsung mengalihkan pandangannya ke roti yang sedang ia berikan selai strawberry kesukaan Rachel.

"Iya, hari ini jadwal meeting jam 8, Ayah kamu mungkin bulan depan pulang, kamu yang sabar ya baby Mora" Jelas Ibu nya sambil tersenyum kearah Rachel.

Mendengar Ibu nya menyebut dirinya dengan sebutan -babyMora- membuat Rachel sebal "Bu, aku udah bilang ya jangan panggil gitu lagi, aku udah gede Ibuu, udah 16 tahun!" Kata Rachel yang langsung memajukan bibir nya. Namun sikap Rachel malah membuat Ibu nya gemas.

"Okey okey i'm sorry sayang" Kata Ibu nya "ah ya, ngomong-ngomong kamu udah siap kan sekolah hari ini? Maaf ya gara-gara kerjaan Ibu kita harus pulang ke sini" ucap Ibu dengan muka yang terlihat bersalah.

Melihat Ibu nya yang begitu merasa bersalah akhirnya Rachel langsung bangkit dari duduknya dan berjalan pelan ke arah Ibu nya.

"Bu jangan gtu, it's not your mistakes. Don't sad again Bu, i love you more than i love myself" Jelas Rachel sambil memeluk Ibu nya dari belakang.

Ibu nya pun langsung berdiri menghadap Rachel "I love you too my lovely daughter" Ucapnya dengan senyuman dan mencium kening Rachel. 

"Yaudah Bu aku berangkat dulu okey? See you, i love you!"

"Okey sayang, i love you too! Eh..tunggu! Kamu gak sarapan?" 

"Gausah bu, nnti aja di sekolah, takut telat nih hehe hari pertama" Setelah mencium Ibu nya Rachel langsung keluar dari rumahnya dan mencari keberadaan mang Asep.

"Non Rachel" Tiba-tiba suara itu mengagetkan Rachel.

"Ih mang Asep ngagetin Rachel aja!" Omel Rachel sambil mengusap-usap dada nya.

Mang Asep hanya nyengir dan meminta maaf "non Rachel mau ngambil mobil ya? Saya panasin dulu ya non" Jelas mang Asep yang langsung ditahan oleh Rachel.

"Eh..mang kayaknya aku dianter sama mang aja deh ini kan hari pertama aku, belum hafal jalan juga hehe" Pinta Rachel yang langsung dijawab anggukan oleh mang Asep.

Sambil menunggu mang Asep menyiapkan mobil nya, Rachel pun membuka handphone nya dan berniat membuka skype.

Mungkin sekarang jam 8-9 malam di Jerman, call Vater ah- Batin Rachel.

1 menit...2 menit...3 menit... Akhirnya sambungan skype itupun diangkat oleh Vater nya.

"Hallo Chel" Suara dari sebrang membuat senyum Rachel mengembang. 

"Hallo Vater, wie geht's?

ich vermisse dich auch"

"Prima danke, ada apa sayang?" 

"Nothing, aku cuma kangen. Kapan vater nyusul aku sama Ibu ke Indonesia?" 

"Mungkin bulan depan sayang, kamu tahu kan kerjaan Vater lagi banyak banget, sabar ya nak" 

"Hmm iya deh jaga kesehatan ya" 

"Hmm anak Vater mau sekolah ya? Semangat ya sayang sekolahnya! Kalo dapet pacar langsung kenalin biar kalo kamu sama Ibu liburan kesini Vater ada temen main catur hehe" 

"Vater masih di kantor? Lembur ya?"

"Iya, yaudah ya nak kamu sekolah yang semangat! Nanti kita sambung lagi, tschüss"

"ja, tschüss" 

Tepat setelah Rachel menutup handphone nya, mang Asep sudah siap dan Rachel pun langsung masuk ke dalam mobil.

-•••- 

Ini sekolah barunya? Bagus juga gak kalah sama di Jerman - Batin Rachel setelah ia sampai di depan sekolah barunya.

Rachel pun langsung masuk ke dalam namun ia teringat pesan Ibu nya kalau ia harus menemui kepala sekolah dahulu. Sebagai anak baru Rachel belum mengetahui dimana ruangan kepala sekolah. Ia pun berjalan ke arah samping lapangan yang terdapat 3 orang laki-laki yang sedang duduk di bangku.

"Permisi, mau tanya ruang kepala sekolah dimana ya?" Tanya Rachel begitu sampai di tempat yang ada 3 orang laki-laki.

Sontak saat mendengar suara perempuan, ketiga lelaki itu langsung menoleh dan ketiga nya langsung melongo, bahkan salah satu nya ada yang meneteskan air liur nya.

Rachel yang bingung dengan ketiga laki-laki itu pun langsung mengibaskan tangannya di depan laki-laki itu "hello, ini pada kenapa? Aku kan cuma tanya ruang kepala sekolah" Jelas nya.

Saat Rachel berbicara ketiga lelaki itu pun langsung tersadar dan berdeham. Namun tatapan mereka belum lepas dari Rachel.

"Gue Irfan Faiq erlangga"

"Gue kevin Arjuna Hartono"

"Ah iya...ich bin Rachel Amora, freut mich" Kata Rachel sambil tersenyum tulus ke arah mereka bertiga.

"Mampus bidadari senyum" Suara Rama yang terdengar sangat pelan namun Rachel masih mendengar samar-samar.

"Pardon?" Ucap Rachel ke Laki-laki yang satunya. 

"Ah engga.. Gue Rama Alfanio Dharmesta" 

"Iya, ich bin Rachel. Hmm kalian bertiga ada yang bisa anterin aku ke ruang kepala sekolah?" Kata Rachel mengulang pertanyaannya. Ah bukan, namun tujuannya datang ke mereka. 

Dengan sigap Rama langsung berdiri "gue bisa anterin lo, yuk" Dan perkataan Rama barusan berhasil membuat kedua temannya melongo tak percaya.

"okay thankyou" Terima Rachel, akhirnya mereka berdua berjalan ke arah ruang kepala sekolah.

"Jadi, lo pindahan darimana?" Tanya Rama.

"Jerman, dari lahir disana, kebetulan Vater aku orang Jerman, Ibu dari Indonesia" 

"Wow tapi lancar ya bahasa Indonesia nya? kirain cuma bisa bahasa inggris gitu soalnya muka lo ke bulean banget sih hahaha" 

"Ah iya, dirumah aku pakai 3 bahasa untuk komunikasi, sekarang pindah ke Indonesia karna Ibu pindah kerja"

"Ohhh kenapa mau pindah? bukan nya enakan di Jerman ya?"

Seketika Rachel pun terdiam, Rama yang menyadari perubahan sikap Rachel pun meminta maaf jika perkataannya salah, namun dengan cepat Rachel tersenyum dan lanjut jalan ke arah ruang kepala sekolah.

Selama mereka berjalan semua murid langsung menatap tak percaya, ada yang tatapan iri, tatapan kagum dan yang paling aneh adalah mungkin karna seorang Rama mau berjalan berdampingan dengan perempuan. "Nih ruangannya, kalo gitu gue balik lagi ya, semoga kita satu kelas" Kata Rama yang langsung pergi meninggalkan Rachel di depan ruang kepala sekolah.

-•••-

Suara kelas XII-5 yang tadinya riuh karna guru biologi sedang izin tidak masuk mendadak menjadi tenang saat kepala sekolah masuk ke dalam kelas.

"Anak-anak saya kesini untuk memperkenalkan teman baru kalian, silahkan kamu masuk" Jelas kepala sekolah. Dan Rachel pun langsung melangkah memasuki kelas.

Saat Rachel sudah berada di dalam kelas semua mata tertuju padanya, bahkan para murid laki-laki melongo sementara murid perempuan ada yang menatapnya dengan pandangan memuji ada juga yang menatap dengan pandangan iri.

"Hai, ich bin Rachel Amora, aku baru pindah dari Jerman sebelumnya aku homeschooling, semoga kalian senang dengan kehadiran ku dan kita semua menjadi teman baik, danke" Jelas Rachel yang langsung me-mamerkan senyum mautnya. 

Sementara itu di bangku pojok paling belakang seorang laki-laki sedang berusaha membangunkan temannya.

"Woi bangun! Liat tuh murid baru, anjir lah kaya bidadari woi! Mampus aja itu yang jadi pacarnya pasti diabetes, manis banget kayak gula jawa woi bangun! Ram! Rama bangun buruuu" Teriak laki-laki itu kepada temannya.

Rama yang kesal karna tidurnya terganggu langsung menggebrak meja "apaan si lo Ris berani banget lo bangunin gue!" Ucap Rama dengan kencang sampai membuat semua mata tertuju padanya. 

"RAMA! Gak sopan kamu ya! Ngomong kayak gitu di depan saya!" Teriak kepala sekolah tak kalah kencangnya. Rama yang langsung menyadari kehadiran kepala sekolah hanya bisa cengar-cengir.

"Eh pak.. Udah lama disini pak? Duduk dulu pak, mau kopi atau teh?" Jawab Rama yang langsung membuat seisi kelas tertawa kencang.

"SEMUANYA DIAM! DAN KAMU RAMA KELUAR KAMU DARI KELAS, TUNGGU SAYA DI TENGAH LAPANGAN, SEKARANG!" Teriak kepala sekolah yang membuat kelas jadi tenang sekaligus takut.

"Sekarang nih pak?" Tanya Rama  

"Gak! Tahun depan!" 

"Oh tahun depan, yaudah klo gtu saya tidur lagi dulu pak, masih lama kan" 

Kepala sekolah yang sudah geram akhirnya berjalan ke arah meja Rama dan langsung menjewer kuping murid nya itu "kamu ini ya sableng apa gimana? Cepat ikut saya!" Akhirnya kepala sekolah menyeret Rama kedepan kelas. 

Namun saat di depan kelas Rama baru sadar kalau ada Rachel, ya karna sedari kepala sekolah marah Rachel hanya berdiam diri di belakang kepala sekolah yang badannya besar itu "Eh kok ada ayang Achel disini?" 

"iya aku kelas nya disini" Jawab Rachel dengan sedikit gugup.

"Serius? Aduh makasih tuhan! Ayang tunggu sini dulu ya, Rama mau nemenin kepala sekolah nih, bye" Teriak Rama yang langsung di diseret keluar oleh kepala sekolah.

Namun tak berapa lama kemudian semua murid perempuan langsung mengerubuni Rachel dengan pertanyaan-pertanyaan aneh.

"Lo mantannya Rama?"

"Lo tunangannya ya diem-diem?"

"Kok Rama bisa kaya gitu ke lo? Padahal cantikan gue kayaknya" 

Dan yang lebih parah..... 

"Lo diem-diem istri nya Rama ya?" 

Rachel yang bingung harus menjawab apa akhirnya hanya diam. Tak lama kemudian seorang perempuan menarik tangannya, "Udah udah kasian Rachel nya diri mulu, yuk duduk sama gue" Kata perempuan itu, Rachel hanya menjawab dengan anggukan.

Setelah mereka duduk terjadi keheningan beberapa menit. Namun perempuan itu langsung mengubah posisi duduknya jadi ke arah Rachel.

"Gue Dania Kiara Zhafira" 

"aku..." 

"Iya gue udah tau, hm oh iya lo beneran mantan Rama ya?" Tanya Dania 

"Bukan, kenapa sih pada nanya gitu? Emang ada yang salah?" Rachel pun balik bertanya karna memang dia bingung.

"Salah, salah banget sih. Lo harus tau ya kalo Rama itu....." Belum selesai omongan Dania tiba-tiba guru Fisika sudah masuk ke dalam kelas "Nanti istirahat gue jelasin" Bisik Dania ke Rachel.

"oke oke" Jawab Rachel singkat.

Sebenarnya ia penasaran namun ia harus bersabar sampai jam istirahat.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status