Share

Part 1

      Cha Soo menyantap bulgogi dan saus lada itu dengan lahapnya, ia harus menyiapkan tenaga karena sehabis pulang sekolah ini ia harus berlatih bela diri. Maka dari itu, ia harus menjaga stamina, ia bahkan tidak menghiraukan Nayeon, temannya yang hobi make up yang sedang sibuk menceritakan pacarnya.

"Aku harus pergi les setelah ini, Ibuku mendaftarkanku di akademi bahasa...ah melelahkan," Seohyun mengeluh di samping Cha Soo.

"Selamat. Kau telah membuat ibumu marah karena nilaimu," kata Hee Jung.

"Kau harusnya mengikuti saranku saat kusuruh kau untuk membeli kunci jawabannya, aku bahkan dapat menyelesaikannya dalam 10 menit," kata Doyeon sambil memberikan dagingnya ke nasi suapan Nayeon.

"Heii!! Aku bukan orang curang sepertimu," balas Seohyun mangangkat wajahnya.

"Hei, Seohyun-ah, berhentilah berpura-pura baik, kau bahkan tidak mendapatkan balasan yang baik. Lihat aku mendapatkan 90 di bahasa inggris ini, bahkan Jaehyun mendapat hadiah mobil dari ayahnya berkat dia peraih nilai tertinggi di bahasa inggris," ujar Doyeon. Dirinya dan Seohyun saling berdebat di meja makan tapi Cha Soo tidak menghiraukan meskipun Nayeon berkali-kali mencoba bicara padanya. Ia harus menghabiskan makanannya ini sebelum bel sialan itu berbunyi.

Brak!!!

      Tiba-tiba terdengar suara keras di ruangan kantin sekarang ini. Semua menengok ke sumber suara termasuk Cha Soo yang sedang mengunyah nasi itu. Sekongkolan anak laki-laki dari kelas sebelah yang sedang sibuk membulli Jinwoo. Ia baru saja dibanting ke atas meja, dia sangat kesakitan sekarang. Sekongkolan itu terdiri dari 3 orang, Taeyong si ketua geng, Haechan, dan Moonbin adalah anak buahnya. Mereka adalah penganggu di sekolah ini. Terutama Taeyong, dia seharusnya seorang kakak kelas di sini, namun dia tidak naik kelas dan kerjaanya hanyalah memeras dan membulli siswa-siswa yang menjadi targetnya. Mereka sangat suka mengganggu anak-anak lain terutama Jinwoo dia sekelas dengan Cha Soo, dia sering diperas oleh mereka bertiga karena ayahnya adalah seorang pejabat tapi memiliki isu bahwa ayahnya dulu mantan koruptor sedangkan mereka bertiga adalah anak yang suka menghina anak-anak yang memiliki isu-isu buruk tentang keluarga mereka. Jinwoo harus mau menuruti mereka bertiga, jika tidak mereka akan menyebarkan rumor-rumor tak berguna tentang ayahnya yang disebar secara online dan tentu saja itu mempengaruhi jabatan ayahnya sekarang ini. Cha Soo terlihat sangat muak melihat perkelahian itu karena ini selalu terjadi setiap hari dan saat jam istirahat.

"Kau harusnya yang membayar billnya kemarin, kau ke mana saja?" Taeyong menarik kerah Jinwoo yang ketakutan itu. Jinwoo menjawabnya dengan tergagap.

"Ma…maafkan…aku, kartu kreditku d…dikunci oleh ayahku," jawabnya.

"Aku tidak peduli, kau lihat kemarin? Kelihatannya kau tak jauh berbeda dari ayahmu," Taeyong mendekatkan wajahnya pada Jinwoo.

"Aku akan menggantinya, aku akan menggantinya, kumohon lepaskan aku," pinta Jinwoo. Taeyong sedikit melonggarkan tarikannya. Lalu Moonbin dan Haechan mulai maju dan memegang lengan Jinwoo. Ia pun mulai gemetaran. Tak ada yang berani ikut campur urusan Taeyong dan teman-temannya ini. Semua yang berada di kantin hanya terdiam dan melihat kejadian itu. Termasuk Cha Soo yang sedari tadi sibuk menghabiskan makanannya.

"Ini bahaya," ujar Naeyon yang sedang berdiri itu.

"Aah kenapa harus mulai disaat seperti ini. Mengganggu makan saja," kata Jaemin lalu beranjak pergi.

"Arrghh!!!" Teriak Jinwoo saat perutnya ditendang Taeyong dan diikuti teriakan murid lain yang melihatnya. Jinwoo berkali-kali teriak kesakitan. Cha Soo merasa kasihan saat melihatnya, ia pun juga tidak suka dengan kejadian ini tapi ia akan lebih tidak suka lagi jika ikut campur masalah mereka. Mereka terus memberikan pukulan dan tendangan sampai bel masuk berbunyi dan Guru Park, guru yang terkenal garang datang ke kantin untuk mengurus kekacauan ini sambil membawa tongkatnya. Melihat kedatangannya, membuat para siswa yang awalnya bersorak melihat pertikaian itu menjadi diam dan lari ke kelas masing-masing. Termasuk Cha Soo dan teman-temannya terburu-buru pergi ke kelas. Namun, tiba-tiba Guru Park memanggil Cha Soo.

"Choi Cha Soo!" Ia terkejut dan segera menengok ke arah Guru Park. Cha Soo menyuruh teman-temannya untuk pergi duluan ke kelas. Ia harus memenuhi panggilan guru.

"Ya," jawab Cha Soo.

"Pergi ke ruang UKS sekarang! Kau harus membersihkan luka Jinwoo karena perawat Kim belum datang," Cha Soo terkejut mendengarnya. Ia merasa direpotkan.

"Karena kau sekelas dengan Jinwoo dan kau seksi kesehatannya kan?" tanya Guru Park.

"Ya," ujar Cha Soo ragu-ragu.

"Baiklah, pergilah ke UKS! Jinwoo akan datang setelah selesai berurusan denganku," ujar Guru Park lalu pergi dengan diikuti Taeyong, Moonbin, Haechan, dan Jinwoo. Cha Soo menghela napas panjang mengetahui hal ini, ia merasa mereka benar-benar menyusahkannya terutama Taeyong dia sering membuat ulah di sekolah ini dan tidak pernah  dikeluarkan dari sekolah, dia bahkan tidak naik kelas.

“Sungguh menyebalkan,” kesal Cha Soo.

      Ia menyiapkan alkohol, betadine dan beberapa kapas dan plester luka untuk Jinwoo di meja UKS ini. Ia bahkan merapikan tempat tidur jika Jinwoo mau istirahat selama jam kelas. Saat ia sedang beres-beres, terdengar pintu UKS terbuka dan ternyata Jinwoo. Dia berjalan agak terpincang, bajunya sangat lusuh bekas tendangan, terlihat jejak sepatu di bajunya.

" Kemarilah. Aku akan mengobatimu sedikit," ujar Cha Soo sambil menarik kursi ke arah meja yang ia gunakan menaruh obat-obatan tadi.

"Kau bisa masuk kelas sekarang. Aku akan mengobatinya sendiri," kata Jinwoo. Cha Soo bingung mendengar hal itu.

"Apa? Heii duduklah aku akan mengobatimu," kata Cha Soo sambil tersenyum dan mendudukan Jinwoo. Ia melihat luka di wajah Jinwoo, banyak memar dan goresan. Taeyong benar-benar kejam dengan Jinwoo dia bahkan tega membuatnya seperti ini. Ia mengambil kapas dan menuangkan alkohol lalu mulai mengoleskannya pelan-pelan di goresan wajah Jinwoo. Sesekali Jinwoo sedikit tersentak karena kesakitan.

"Arrgh!"

"Maafkann aku, bisa kau tahan sebentar?" tanya Cha Soo lalu disusul anggukan oleh Jinwoo.Selamam diobati, Jinwoo tidak banyak bicara. Hal ini membuat Cha Soo sedikit canggung karena hanya mereka berdua di UKS. Cha Soo pun memulai pembicaraan untuk sedikit menghidupkan tempat sepi ini.

"Jinwoo-ah, kau seharusnya tidak seperti ini. Kau harusnya tetap berusaha untuk berdiri," ucapnya memulai pembicaraan namun Jinwoo hanya terdiam mendengarnya.

"Pasti ada jalan, kami sering kasihan denganmu tapi kami tidak bisa apa-apa," lanjutnya namun Jinwoo tetap diam.

"Kenapa kau diam saja? Mungkin obrolanku terlalu tegang ya?" ucapnya sambil tersenyum tapi nihil Jinwoo tetap diam dan situasi ini membuatnya semakin canggung. Ia pun beranjak berdiri mengambil salep memar di lemari sambil memikirkan bahan obrolan yang lain.

"Apa kau sudah mengerjakan PR sosiologi? sekarang jam sosiologi," Cha Soo mengubah topik pembicaraan sambil mengoleskan salep ke wajah Jinwoo. Kali ini dia menanggapi obrolan Cha Soo.

"Ahh belum," jawab Jinwoo pelan lalu Cha Soo membalasnya dengan senyuman.

"Kau beruntung sekali kalau begitu, tidak salah mereka memukulimu kau bisa lari dari hukuman," ujar Cha Soo sambil tersenyum. Jinwoo menatap Cha Soo setelah itu.

"Apa kau mengerjakannya?" tanya Jinwoo.

"Belum, dan kau menyelamatkanku," jawab Cha Soo sambil sedikit terkekeh.

"Terima kasih, telah menyelamatkanku," lanjut Cha Soo sambil tersenyum ke arah Jinwoo. Setidaknya sikapnya ini bisa membuat Jinwoo lebih baik setelah apa yang dia alami tadi meskipun ia harus berpura-pura akrab.

"sudah selesai. Apa ada yang sakit lagi?" tanyanya.

"Tidak ada, terima kasih," jawab Jinwoo sambil tersenyum tipis. Cha Soo sedikit heran dengan senyuman Jinwoo karena ia tidak pernah melihat Jinwoo tersenyum selama di sekolah ini. Kelihatannya ia sedikit berhasil untuk membuat Jinwoo lebih baik. Setelah membereskan obat-obatan tadi, ia pun bergegas pergi ke kelas.

"Jinwoo-ah istirahatlah sebentar, kau bisa pergi saat bel berbunyi. Aku sudah menuliskan namamu di buku pasien UKS. Aku pergi dulu ya," ujarnya. Jinwoo membalasnya dengan mengangguk dan tersenyum tipis. Cha Soo pun beranjak pergi menuju kelas.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status