Share

Bab. 63.

 Kembali ke Amelia.   Amelia mengejap matanya berulangkali. Ia melihat jam di beker di nakas. Jam 3 sore. Ia bangkit dan melangkah ke kamar mandi   tak jauh dari  kamarnya. Ritual mandi dilakukan dengan cepat. Selesai mandi segera ke dapur. Memasak untuk nanti makan nanti malam. 

Aroma masakan menyeruak menyebar di seluruh ruangan rumah ini. Jam lima sore Ryan pulang. Pintu rumah tak di kunci. Ia langsung masuk saja. 

"Ceklek"

"Assalamualaikum," 

"Walaikum salam Mas Ryan," 

Senyum mengembang dari kedua sudut mulut Amelia. Ia menyambut suaminya dan mencium tanganya. 

"Masak apa sayang?" Tanya Ryan sembari mencium kening istrinya. 

"Masak kesukaan Mas Ryan," ucap Amelia sembari menaruh Ayam goreng di meja. 

"Mas mandi dulu, nanti kita malam bareng," 

"Iya sayang," 

Ryan melangkah ke kamar. Mandi juga berganti pakaian. Ryan terlihat segar. Wajah tampan Ryan makin membuat Amelia kecanduan untuk memandangnya. 

"Kenapa aku tampan ya?" Senyum mengoda istrinya. 

"Hemm, istriku juga cantik nih," ucap Ryan mencium pipi istrinya. Suara Adzan mengema dari hp Ryan. Hp Ryan di aplikasi adzan. Apabila tepat waktu sholat akan langsung bunyi adzan. 

"Udah magrib nih, ayuk sholat dulu sayang?" 

"Iya,"  Amelia menaruh  makanan di atas meja. 

Mereka kemudian berwudhu. Ryan menghamparkan sajadah di ikuti Amelia

Mereka berdua melakukan sholat magrib berjamaah di rumah. Ada ketenangan saat melaksanakan. Kewajiban. Amelia mencium tangan Suami takzim. Balasanya Ryan mencium kening istrinya. Seraya mendoakan istrinya menjadi Istri solekhah. " makasih sayang, udah menerima ku kembali, Mas akan berusaha membahagiakan mu sayang," bisik Ryan di telinga Amelia. 

Amelia terharu mendengarnya. "Semoga kita juga cepet di karunia momongan, Amin," 

"Amin." ucap Ryan seraya menengadahkan kedua tanganya ke atas. Ia juga sangat merindukan zuriat yang lahir dari rahim istrinya. 

"Sayang, ayoo makan," 

"Iya," 

Amelia kemudian melepas mukenanya dan menaruhnya di capstok. 

Amelia menyiapkan makan malam untuk suami. Saat  makan malam di selingi ngobrol. 

"Sayang, tadi siang Mama ke sini," 

"Oh ya, kenapa nggak ke sini ya Mas?" 

"Kapan Mama mau menerimaku ya? Apa aku belum bisa berikan cucu ya?" 

Ryan mengengam tangan istrinya erat. Menenangkanya. Mata Amelia berembun. Menahan tangis. Mengaduk nasinya hingga suara sendok berbunyi. 

"Hmm sayang, jangan di fikirkan? Anak itu rejeki. Kita hanya berusaha. Kalau ingin cepet punya anak. Harus bebas pikiran sayang," 

Wajah Amelia mendadak cerah. Ucapan suaminya ada benarnya juga. Harus rilex demi mendapatkan momongan. 

Amelia tersenyum manis pada suaminya. Harapanya kembali muncul untuk menjadi seorang Ibu. Ia begitu mendambakan buah hati dalam dekapanya. Memanggilnya dengan sebutan Mama. 

"Eeh ... istriku malah melamun!" Ledek Ryan seraya mencubit lenganya. 

"Auuh ... sakit," 

"Nah makanya jangan melamun sayang," 

"Aku sedang membayangkan kalau kita punya anak dia akan memanggilku Mama!" 

Mata Amelia mengejap mengerakan kelopak matanya. Ryan geli melihatnya. 

"Kalau aku apa  ya enaknya panggilnya?" 

"Papa, Ayah, atau Daddy?" 

"Ayah aja deh!" 

"Jadi panggilanya Mama dan Ayah!" 

Amelia menganguk mantap. Mereka bercanda kembali merajut harapan indah di masa depan. Amelia sangat bahagia apabila mimpinya menjadi kenyataan menjadi seorang Ibu. 

Drrtt ... 

Nama Ibu tertera di depan layar. Ryan pun mengangkatnya. 

"Haloo Ada apa Ma?" 

"Kamu tuh ya, mbok di telepon Mama yang halus suaranya?" 

"Ada apa Mama  sayang?" Amelia yang mendengarnya hanya tersenyum geli. 

"Kamu minggu depan, bisa kesini kan? Ini kakak ipar mu mau mengadakan selamatan empat bulanan, kakak iparmu yang baru nikah dua bulan udah hamil lah kamu dan Amelia hampir dua tahun belum hamil juga! Sebenarnya Amel itu bisa hamil nggak sih!" 

"Astagfirullah Mama," 

"Doakan saja Ma, biar kita cepet menyusul kak putri. Punya momongan," 

"Halah kamu tuh biasa, nyari aja alasan! Udah lah susah ngomong sama kamu!" 

Amelia yang mendengar percakapan Ryan dan Mamanya sontak nyeri di hati. Menciptakan luka yang selalu Mama torehkan. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status