Suasana kediaman Keluarga Xin dipenuhi dengan kebahagiaan.Wallace sedang membantu Lorraine untuk menyiapkan makan malam di dapur. Sembari menyiapkan makanan, mereka juga asyik mengobrol. Obrolan mereka terdengar sangat seru.Setiap melewati dapur, para pelayan tersenyum dan ikut merasakan kebahagiaan. Jarang-jarang Wallace pulang, Nyonya Besar pasti merasa sangat senang.Malam ini Lorraine ingin turun tangan dan memasak sendiri untuk makan malam. Jadi, dia mengusir para pelayan untuk mengerjakan hal yang lain.Saat Joris tiba di rumah, Barbie masih menemani Meggy di rumah sakit. Barbie melepon Joris dan menyalahkan dirinya sendiri atas kaburnya "Christina". Barbie meminta maaf sambil mengutarakan kekesalan dan penyesalannya.Tidak peduli seberapa tulus dan lembut nada bicara Barbie, Joris tetap tidak goyah dengan keputusannya. Saat Barbie menjelaskan, Joris juga teringat dengan ucapan Suzy kepadanya tadi.Akhirnya Joris memutuskan untuk merahasiakan identitas "Christina" yang melarika
Begitu mendengar kepulangan suaminya, Lorraine langsung merebut pisau Wallace dan berkata, "Biar aku saja. Cepat, cuci tangan dan sambut ayahmu. Dia pasti sudah tidak sabar bertemu denganmu."Setelah itu, Lorraine juga memanggil Joris dan berkata, "Joris, kamu juga, sambut ayahmu."Joris melirik Wallace, lalu meletakkan pisau dan menjawab, "Baik, Ibu."Wallace dan Joris beranjak keluar dari dapur, lalu menuju ke gerbang utama. Setelah melewati aula dan memasuki halaman, tiba-tiba Wallace menatap Joris dengan tatapan tajam.Sebagai seorang tentara, Wallace memang jauh lebih sensitif. Ditambah, Joris adalah adik kandungnya. Jadi, Wallace bisa merasakan setiap ada kejanggalan.Wallace bertanya kepada Joris, "Joris, saat berada di dapur aku melihatmu sering melamun. Apakah kamu ada masalah?""Ti ... tidak, Kak." Joris langsung menyangkal, tapi pada detik berikutnya dia malah berubah pikiran.Joris bertanya dengan gemetar, "Kak Wallace, bagaimana kamu menilai Barbie?""Barbie adalah gadis y
Joris berdiri di depan pintu cukup lama. Akhirnya, dia menarik napas panjang, lalu memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar. "Tok, tok, tok.""Kak Joris?" Barbie membuka pintu kamar.Sejujurnya Barbie agak terkejut saat melihat Joris. "Kak Joris, ada apa mencariku sepagi ini? Apakah Kak Christina sudah ditemukan?"Barbie bertanya dengan antusias dan ekspresinya terlihat sangat berharap. Joris mengamati ekspresi Barbie, tapi dia sama sekali tidak menemukan kejanggalan."Kak Joris?" Barbie keheranan.Joris terbangun dari lamunannya, lalu menggelengkan kepala. "Tidak, aku belum menemukan keberadaan Christina.""Oh, begitu." Barbie menghela napas kecewa, lalu menunduk untuk menyembunyikan senyuman licik yang melintas di matanya.Barbie menyembunyikan Christina dengan baik, bagaimana mungkin Joris bisa menemukannya dengan mudah? Barbie merasa bangga, tapi dia tidak boleh menunjukkannya. Kalau bukan karena masalah Christina, lantas kenapa Joris datang mencarinya? Barbie pun ternyata den
Saat berangkat, Joris memberi tahu ibunya kalau dia ingin pergi ke Kota Hanggola untuk perkembangan gaun Christina. Dia membawa Barbie untuk memberikannya masukan.Di dalam perjalanan, Barbie mendesak Joris untuk menelepon Robert. Dia ingin memastikan keadaan Nenek Jenny.Kali ini Robert mengangkat panggilan Joris. Setelah mengobrol sebentar, Joris menutup telepon, lalu menarik napas panjang dan berkata, "Kondisi Nenek sangat buruk, tapi Kak Robert tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Jadi, dia memesan tiket pukul 10 dan baru tiba di Kota Hanggola pada sore hari."Nenek Jenny benar-benar sudah sekarat. Meskipun merasa senang, wajah Barbie terlihat sedih, "Nenek Jenny adalah orang yang sangat baik. Semoga Beliau bisa melewati masa kritis ini."Sejujurnya Barbie masih tidak sepenuhnya tenang karena mata-mata yang diutusnya masih belum ada kabar.Pesawat mendarat di Bandara Internasional Hanggola.Selagi Joris pergi ke kamar mandi, Barbie tidak tahan dan mengirimkan pesan kepada mata-mat
Saat Ivan hendak menjawab, tiba-tiba pintu rumah sakit terbuka.Asisten dokter yang bertanggung jawab tampak sangat antusias. Dia berjalan menghampiri Ivan dan berbisik, "Nenek Jenny kembali membuka mata."Meskipun suara asisten dokter sangat kecil, telinga tajam Barbie bisa mendengar kata "kembali membuka mata". Apalagi, saat melihat wajah Ivan yang sangat bahagia, jantung Barbie sontak berdebar kencang."Kembali membuka mata, berarti sebelumnya wanita tua itu sudah sempat membuka mata?!Berarti informasi yang diberikan oleh mata-mata memang benar, Nenek Jenny sudah mau sadarkan diri!Barbie merasa seperti disambar petir. Dia tidak bisa berpikir dan otaknya terasa kosong.Di sisi lain, Ivan sangat antusias dan membawa tim medisnya untuk kembali ke dalam ruang operasi."Sepertinya kondisi Nenek sudah mulai pulih," kata Joris.Ucapan Joris membangunkan Barbie dari lamunannya. Seketika, dia baru sadar bahwa di lorong hanya tersisa dirinya dan Joris.Sembari melihat pintu operasi yang kem
"Astaga, aku lapar dan lelah sekali. Perutku sudah berbunyi sejak tadi," ujar salah seorang perawat."Haa, bagaimana mungkin tidak lelah? Kita tidak tidur semalaman. Tapi untungnya kondisi Nyonya Besar sudah membaik," jawab perawat yang lain.Begitu mendengar percakapan kedua perawat, Barbie tersenyum dan membuka pintu bangsal.Kemudian, Barbie masuk dan berkata dengan lembut, "Kak, kalian sudah bekerja keras. Kepala Rumah Sakit membelikan makanan untuk kita semua. Kalian makan saja dulu.""Baik. Eh, tapi kamu siapa? Aku tidak pernah melihatmu," tanya perawat pertama."Kepala Rumah Sakit mengutusku untuk datang membantu. Kalian bisa memanggilku Sarah," jawab Barbie sambil menunjukkan tanda pengenalnya."Kalau begitu, tolong jaga Nenek Jenny." Tanpa berpikir panjang, kedua perawat melihat tanda pengenal Barbie, lalu beranjak pergi meninggalkan bangsal.Setelah kedua perawat pergi, Barbie langsung menutup pintu bangsal. Akhirnya sudah tidak ada orang asing di dalam ruangan ini.Barbie be
Barbie tidak pernah setakut dan segugup ini saat menghadapi Suzy, tapi sekarang ....Barbie tidak menyangka, ternyata Suzy menyamar menjadi Nenek Jenny dan menunggunya di sini.Wanita ini, wanita ini sangat menyeramkan!Bodohnya, Barbie malah terjebak dan masuk ke dalam permainannya sendiri. Barbie mematung di tempat, dia tidak tahu harus berbuat apa.Di saat bersamaan, tiba-tiba pintu bangsal terbuka. Saat ini Barbie benar-benar memiliki firasat yang sangat buruk. Kemudian, perlahan-lahan dia pun berbalik dan menoleh ke belakang ....Ivan, Robert, Joris ....Begitu melihat kemunculan mereka bertiga, Barbie merasa lehernya seperti tercekik oleh sebuah telapak tangan yang besar dan membuatnya sesak.Gawat! Barbie merasa sangat putus asa.Semua mata tertuju kepada tangan Suzy yang menahan tangan Barbie. Tangan Barbie tampak sedang memegang jarum yang digunakan untuk membunuh Nenek Jenny.Suasana di dalam bangsal sangat hening, tidak ada yang berbicara.Keringat dingin pun mengalir deras
Joris merasa sangat bodoh dan paling menyedihkan.Sebelumnya, Suzy sudah berkali-kali memperingatkannya, tetapi dia tetap tidak mau percaya. Dia merasa Barbie adalah adiknya, Barbie sudah berubah dan bersikap baik.Sayangnya, Barbie sama sekali tidak berpikir untuk berubah. Dia bahkan tidak sungkan untuk membodohi dan membohongi Joris, kakaknya sendiri.Barbie benar-benar pintar berbohong!Mengingat semua kepercayaan yang diberikannya kepada Barbie, Joris langsung merasa malu, kesal, dan sakit hati. Berbagai macam emosi bercampur menjadi satu, hatinya terasa seperti ditikam.Urat-urat leher Joris bergetar dan tampak membiru. Dia menatap Barbie, lalu berteriak, "Jawab!!"Bugh! Tiba-tiba Barbie berlutut dan berkata, "Kak Joris, maaf! Aku, aku tidak sengaja! Aku tidak pernah berpikir untuk menyakiti Nenek. Percayalah kepadaku!"Barbie berbicara sambil meneteskan air mata, tapi Joris yang sekarang bukanlah Joris yang sebelumnya.Joris tidak tergerak, dia menggertakkan gigi dan berkata, "Ka