Joris berdiri di depan pintu cukup lama. Akhirnya, dia menarik napas panjang, lalu memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar. "Tok, tok, tok.""Kak Joris?" Barbie membuka pintu kamar.Sejujurnya Barbie agak terkejut saat melihat Joris. "Kak Joris, ada apa mencariku sepagi ini? Apakah Kak Christina sudah ditemukan?"Barbie bertanya dengan antusias dan ekspresinya terlihat sangat berharap. Joris mengamati ekspresi Barbie, tapi dia sama sekali tidak menemukan kejanggalan."Kak Joris?" Barbie keheranan.Joris terbangun dari lamunannya, lalu menggelengkan kepala. "Tidak, aku belum menemukan keberadaan Christina.""Oh, begitu." Barbie menghela napas kecewa, lalu menunduk untuk menyembunyikan senyuman licik yang melintas di matanya.Barbie menyembunyikan Christina dengan baik, bagaimana mungkin Joris bisa menemukannya dengan mudah? Barbie merasa bangga, tapi dia tidak boleh menunjukkannya. Kalau bukan karena masalah Christina, lantas kenapa Joris datang mencarinya? Barbie pun ternyata den
Saat berangkat, Joris memberi tahu ibunya kalau dia ingin pergi ke Kota Hanggola untuk perkembangan gaun Christina. Dia membawa Barbie untuk memberikannya masukan.Di dalam perjalanan, Barbie mendesak Joris untuk menelepon Robert. Dia ingin memastikan keadaan Nenek Jenny.Kali ini Robert mengangkat panggilan Joris. Setelah mengobrol sebentar, Joris menutup telepon, lalu menarik napas panjang dan berkata, "Kondisi Nenek sangat buruk, tapi Kak Robert tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. Jadi, dia memesan tiket pukul 10 dan baru tiba di Kota Hanggola pada sore hari."Nenek Jenny benar-benar sudah sekarat. Meskipun merasa senang, wajah Barbie terlihat sedih, "Nenek Jenny adalah orang yang sangat baik. Semoga Beliau bisa melewati masa kritis ini."Sejujurnya Barbie masih tidak sepenuhnya tenang karena mata-mata yang diutusnya masih belum ada kabar.Pesawat mendarat di Bandara Internasional Hanggola.Selagi Joris pergi ke kamar mandi, Barbie tidak tahan dan mengirimkan pesan kepada mata-mat
Saat Ivan hendak menjawab, tiba-tiba pintu rumah sakit terbuka.Asisten dokter yang bertanggung jawab tampak sangat antusias. Dia berjalan menghampiri Ivan dan berbisik, "Nenek Jenny kembali membuka mata."Meskipun suara asisten dokter sangat kecil, telinga tajam Barbie bisa mendengar kata "kembali membuka mata". Apalagi, saat melihat wajah Ivan yang sangat bahagia, jantung Barbie sontak berdebar kencang."Kembali membuka mata, berarti sebelumnya wanita tua itu sudah sempat membuka mata?!Berarti informasi yang diberikan oleh mata-mata memang benar, Nenek Jenny sudah mau sadarkan diri!Barbie merasa seperti disambar petir. Dia tidak bisa berpikir dan otaknya terasa kosong.Di sisi lain, Ivan sangat antusias dan membawa tim medisnya untuk kembali ke dalam ruang operasi."Sepertinya kondisi Nenek sudah mulai pulih," kata Joris.Ucapan Joris membangunkan Barbie dari lamunannya. Seketika, dia baru sadar bahwa di lorong hanya tersisa dirinya dan Joris.Sembari melihat pintu operasi yang kem
"Astaga, aku lapar dan lelah sekali. Perutku sudah berbunyi sejak tadi," ujar salah seorang perawat."Haa, bagaimana mungkin tidak lelah? Kita tidak tidur semalaman. Tapi untungnya kondisi Nyonya Besar sudah membaik," jawab perawat yang lain.Begitu mendengar percakapan kedua perawat, Barbie tersenyum dan membuka pintu bangsal.Kemudian, Barbie masuk dan berkata dengan lembut, "Kak, kalian sudah bekerja keras. Kepala Rumah Sakit membelikan makanan untuk kita semua. Kalian makan saja dulu.""Baik. Eh, tapi kamu siapa? Aku tidak pernah melihatmu," tanya perawat pertama."Kepala Rumah Sakit mengutusku untuk datang membantu. Kalian bisa memanggilku Sarah," jawab Barbie sambil menunjukkan tanda pengenalnya."Kalau begitu, tolong jaga Nenek Jenny." Tanpa berpikir panjang, kedua perawat melihat tanda pengenal Barbie, lalu beranjak pergi meninggalkan bangsal.Setelah kedua perawat pergi, Barbie langsung menutup pintu bangsal. Akhirnya sudah tidak ada orang asing di dalam ruangan ini.Barbie be
Barbie tidak pernah setakut dan segugup ini saat menghadapi Suzy, tapi sekarang ....Barbie tidak menyangka, ternyata Suzy menyamar menjadi Nenek Jenny dan menunggunya di sini.Wanita ini, wanita ini sangat menyeramkan!Bodohnya, Barbie malah terjebak dan masuk ke dalam permainannya sendiri. Barbie mematung di tempat, dia tidak tahu harus berbuat apa.Di saat bersamaan, tiba-tiba pintu bangsal terbuka. Saat ini Barbie benar-benar memiliki firasat yang sangat buruk. Kemudian, perlahan-lahan dia pun berbalik dan menoleh ke belakang ....Ivan, Robert, Joris ....Begitu melihat kemunculan mereka bertiga, Barbie merasa lehernya seperti tercekik oleh sebuah telapak tangan yang besar dan membuatnya sesak.Gawat! Barbie merasa sangat putus asa.Semua mata tertuju kepada tangan Suzy yang menahan tangan Barbie. Tangan Barbie tampak sedang memegang jarum yang digunakan untuk membunuh Nenek Jenny.Suasana di dalam bangsal sangat hening, tidak ada yang berbicara.Keringat dingin pun mengalir deras
Joris merasa sangat bodoh dan paling menyedihkan.Sebelumnya, Suzy sudah berkali-kali memperingatkannya, tetapi dia tetap tidak mau percaya. Dia merasa Barbie adalah adiknya, Barbie sudah berubah dan bersikap baik.Sayangnya, Barbie sama sekali tidak berpikir untuk berubah. Dia bahkan tidak sungkan untuk membodohi dan membohongi Joris, kakaknya sendiri.Barbie benar-benar pintar berbohong!Mengingat semua kepercayaan yang diberikannya kepada Barbie, Joris langsung merasa malu, kesal, dan sakit hati. Berbagai macam emosi bercampur menjadi satu, hatinya terasa seperti ditikam.Urat-urat leher Joris bergetar dan tampak membiru. Dia menatap Barbie, lalu berteriak, "Jawab!!"Bugh! Tiba-tiba Barbie berlutut dan berkata, "Kak Joris, maaf! Aku, aku tidak sengaja! Aku tidak pernah berpikir untuk menyakiti Nenek. Percayalah kepadaku!"Barbie berbicara sambil meneteskan air mata, tapi Joris yang sekarang bukanlah Joris yang sebelumnya.Joris tidak tergerak, dia menggertakkan gigi dan berkata, "Ka
Joris sulit memercayainya.Kedua alasan Barbie sangat tidak masuk akal. Menurut Joris, itu bukanlah alasan untuk menyakiti orang.Joris menatap Barbie dengan dingin, tatapannya terlihat sangat kecewa.Barbie menjelaskan sambil menangis, "Kak Joris, kamu tahu, sejak kecil aku sangat suka mempelajari ilmu kedokteran. Rumah Sakit Nasional adalah impian semua sarjana kedokteran. Semua dokter sangat antusias untuk bisa masuk ke sana, tak terkecuali aku. Aku juga ingin mewujudkan impianku.""Dokter? Memangnya kamu pantas disebut dokter? Suzy juga dokter, tapi dia memiliki hati yang baik dan menyelamatkan orang, sedangkan kamu malah menggunakan ilmumu untuk mencelakai orang lain!" kata Joris."Tidak seperti itu! Kak Joris, aku tidak sengaja mencelakai Nenek. Dibandingkan gagal bergabung ke dalam Rumah Sakit Nasional, sebenarnya aku lebih takut identitasku terungkap," kata Barbie.Barbie menundukkan kepala, dia merasa sangat menyesal dan menangis, "Sejak kecil, kalian memperlakukan dan menyaya
"Kak Joris ...." Barbie memanggil, tapi Joris tidak menghiraukannya. Joris tetap menatapnya dengan dingin.Barbie merangkak bangun dengan ketakutan dan gemetar.Joris tidak banyak bicara, dia menarik Barbie dan hendak pergi meninggalkan rumah sakit.Namun, tiba-tiba Suzy memanggil mereka, "Sebentar! Ada satu hal yang ingin aku tanyakan."Barbie langsung merasakan firasat buruk, tapi dia segera menenangkan diri dan menatap Suzy dengan serius. Tatapan Suzy terlihat sangat tajam sekaligus mengintimidasi.Barbie berusaha agar tidak ketahuan, lalu menjawab, "Kamu mau tanya apa? Aku berjanji akan menjawabnya dengan jujur.""Baguslah," jawab Suzy, lalu langsung bertanya, "Kamu yang sengaja melepaskan Christina. Kamu pasti tahu keberadaannya. Di mana dia?!"Barbie tercengang, dia langsung melirik reaksi Joris dan Robert dari sudut mata.'Sepertinya mereka sudah memastikan bahwa aku yang membantu Christina kabur. Sudah tidak ada gunanya membantah,' pikir Barbie.Barbie pun menjawab dengan hati-