Luka Daniel cukup parah dan sangat sakit. Dia sama sekali tidak bisa tidur.Namun, Daniel tidak mau Lorraine terlalu khawatir, makanya dia sengaja merahasiakannya.Daniel memeluk Lorraine dari belakang, lalu mengecup pipinya dna bertanya, "Sayang, kok kamu belum tidur? Sedang memikirkan apa?"Lorraine berpikir sebentar, dia merasa harus memberi tahu Daniel mengenai kedatangan Robert tadi. "Enam tahun yang lalu, Maggie menitipkan kantong wewangian di sebuah toko. Katanya dia mau mencari kerabat yang hilang. Sayangnya, aku tidak sempat melihat bentuk kantong wewangian itu. Menurutmu ...."Daniel spontan menghela napas panjang, lalu berkata, "Aku yang memerintahkan Maggie untuk menitipkan kantong wewangian itu.""Hah?" Lorraine terkejut sampai membalikkan badan. Dia menatap tajam ke arah Daniel dan bertanya, "Suamiku, kamu ... yang menyuruh Maggie melakukannya?""Em." Daniel membelai wajah Lorraine sambil menjelaskan perlahan-lahan, "Aku tahu, putri kita adalah trauma di hatimu. Selama ti
Lorraine terkejut mendengar kesimpulan Daniel. "Benar juga. Aku ...."Lorraine tidak sabar, dia segera bangkit berdiri dan ingin menelepon Robert. Namun, Daniel menariknya dan berkata, "Sebentar, jangan gegabah. Tidak enak menelepon orang malam-malam begini. Lagi pula besok kita akan bertemu juga. Kita tanyakan besok, ya?"Meskipun ingin mengetahui yang sebenarnya terjadi, Daniel masih bisa berpikir jernih dan tidak bertindak gegabah."Benar juga. Baiklah, aku akan mendengarkanmu." Lorraine berbaring dan memeluk Daniel."Semoga putri kita bisa segera ketemu. Tapi jangan lupa, besok adalah hari pernikahan Joris, kita harus beristirahat yang cukup," jawab Daniel.Lorraine mengangguk setuju. "Iya, besok adalah hari yang sangat penting. Aku berharap Lance juga pulang.""Tenang saja, dia tidak mungkin melewatkan hari pernikahan kakaknya. Meskipun sedang di arena perang, dia pasti akan memikirkan cara untuk pulang." Daniel berusaha menghibur Lorraine."Asalkan kamu tidak memarahinya saja," j
Belasan mobil mewah berhenti di depan pintu Kediaman Keluarga Yuan.Kemudian, pintu mobil yang dihiasi bunga-bunga indah pun terbuka dan Joris melangkah keluar.Joris berdiri tegak di depan pintu gerbang, dia terlihat sangat tampan. Mulai dari sepatu hingga setelan jas, semuanya dipersiapkan secara khusus.Joris tidak segera beranjak masuk ke dalam rumah. Dia berdiri depan sambil merapikan dasi."Tegang, tidak?" tanya Robert.Sebagai seorang sahabat, Robert juga turut mendampingi Joris untuk menjemput mempelai wanita. Selain itu, juga ada Vermont, Sean, dan Leon yang jauh-jauh datang dari luar negeri.Leon menepuk pundak Joris dan berkata, "Bro, tenang saja, ada kami. Ingat, kamu hanya perlu menjemput mempelai wanita. Untuk hal-hal yang lain, serahkan pada kami.""Leon, Joris mau menjemput calon istrinya, bukan menculik anak gadis orang," kata Sean sambil tertawa, lalu menarik tangan Leon dan menyeka kerutan kecil di jas Joris.Dengan keberadaan sahabat-sahabatnya, Joris pun merasa leb
Dengan lembut, Robert membantu Suzy untuk mengenakan kalung tersebut, lalu mengamatinya dan berkata, "Cantik."Kalung mutiara yang bulat dan indah ini sangat cocok dipadukan dengan gaun berwarna biru muda yang dikenakan oleh Suzy. Desain kalung ini juga sederhana, sangat cocok dengan karakter Suzy.Awalnya, Robert agak marah saat Suzy menolak untuk mengenakan perhiasan yang telah disiapkannya. Namun, Robert harus mengakui, Suzy memang memiliki selera yang bagus.Setelah mengenakan kalung tersebut, Suzy merapikan rmabutnya dan kembali duduk tegak.Robert dan Suzy asyik mengobrol di sepanjang jalan. Tiba-tiba, Suzy teringat sesuatu dan berkata, "Oh iya, Christina juga mengundang Pak Gilbert.""Christina tidak tahu masalah yang terjadi di antara Jenderal Xin dan Pak Gilbert?" tanya Robert.Suzy menganggukkan kepalanya. "Em."Robert mengerutkan bibirnya dan kembali bertanya, "Menurutmu, apakah Pak Gilbert akan datang?"Suzy berpikir sejenak, lalu menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Aku
Wajah Gilbert terlihat sangat masam dan marah. "Thomas, sialan!"Nick terkejut, dia bergegas menarik Gilbert dan memberikan kode. "Pak Gilbert, ngomong baik-baik, jangan marah-marah."Daniel dan Thomas adalah salah satu dari sekian banyak tokoh terkenal di kemiliteran, mereka memiliki kekuasaan yang sangat besar. Meskipun Gilbert adalah Ketua Rumah Sakit Nasional dan merupakan orang yang dihormati kerajaan, dia tidak mampu melawan orang yang berperang menggunakan senjata.Apalagi, para tamu yang hadir di pernikahan ini adalah anggota militer dan para konglomerat yang bersahabat dengan Keluarga Xin. Semua orang di sini memiliki latar belakang yang tidak biasa. Kalau Gilbert sampai membuat onar, entah apa yang akan terjadi nanti.Nick sangat panik, dia menarik erat-erat lengan Gilbert dan tidak berani melepaskannya.Di saat bersamaan, Lorraine juga menarik tangan Daniel yang ingin membela Thomas. Lorraine menggenggam tangan Daniel sambil menggelengkan kepala, lalu berkata, "Thomas, hari
Mobil kerajaan melaju perlahan-lahan, lencana emas dan lambang kerajaan menunjukkan martabat pemimpin negara.Sebagaian besar orang tidak pernah dan tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk melihat Raja secara langsung. Mereka yang diundang untuk menghadiri pernikahan ini harus berterima kasih kepada Keluarga Xin. Dengan begitu, mereka bisa bertemu secara langsung dengan Raja yang turut menyaksikan acara pernikahan ini.Ini merupakan sebuah kehormatan bagi para tamu undangan.Mobil kerajaan berhenti secara perlahan-lahan. Sejak tadi, Daniel, Lorraine, dan Wallace sudah berdiri di barisan depan sambil tersenyum ramah.Begitu mobil berhenti, Billy yang tampak mengenakan setelan jas pun beranjak keluar, lalu segera berlari ke mobil yang ada di belakang dan membuka pintu mobil.Tampak sepasang sepatu hitam yang melangkah keluar dari mobil. Secara spontan, semua tamu undangan sontak menahan napas secara bersama-sama.Charles berjalan sambil tersenyum ramah. Pembawaannya sangat tenang dan
Aula utama.Daniel, Lorraine, Eric, dan Rachel duduk di barisan keluarga, sedangkan tamu kerajaan duduk di kursi VIP yang telah disiapkan di sisi kanan mempelai.Selain sebagai tamu kehormatan, Charles juga berperan sebagai saksi pernikahan Joris dan Christina.Aula utama sangat ramai. Setelah memastikan semua persiapan, pemandu acara naik ke atas panggung dan menyambut para tamu. "Terima kasih atas kehadiran para hadirin. Sebentar lagi kita akan memulai acara pernikahan ini. Mempelai pria dan wanita dipersilakan memasuki au ... la."Seketika, suasana di dalam aula pun menjadi hening. Semua orang melihat ke arah pintu, tampak Joris dan Christina yang berjalan sambil bergandengan tangan.Daniel dan Lorraine merasa senang sekaligus terharu. Di satu sisi mereka sangat lega, tapi di sisi lain mereka seolah belum siap melepaskan putra kedua Keluarga Xin. Di antara tiga bersaudara, Joris adalah anak yang palin gmandiri.Keluarga Xin tidak memiliki latar belakang bisnis, tapi demi kemajuan ke
"Mustahil! Bagaimana Christina bisa hamil? Aku tidak pernah mendengarnya.""Ada apa ini?"Christina yang asli tentu kesal setelah mendengar ucapan Meggy. Dia ingin maju dan menjelaskan, tapi Joris menarik erat tangannya.Joris menatap Meggy dengan tatapan dingin. "Nona Meggy, aku sendiri yang pergi menjemput calon istriku. Meskipun wanita yang kamu bawa memang mirip dengan Christina, mataku tidak buta. Aku tahu mana yang asli dan palsu."Joris menekankan dan memperingati Meggy, "Acara pernikahan kami akan segera dimulai. Kalau kalian tidak mau diseret, tolong segera tinggalkan aula ini.""Aku ...." Sejujurnya Meggy ketakutan menghadapi tatapan Joris yang dingin.Charles membuka suara, "Ada apa ini?"Meskipun pertanyaan itu ditujukan kepada Daniel, Meggy merasa seperti mendapatkan dukungan.Meggy menggertakkan giginya, lalu menarik "Christina" ke hadapan Raja. "Raja, silakan lihat. Wanita ini adalah Christina yang asli."Charles sangat terkejut setelah melihat jelas wajah "Christina". T