Share

Bagian 2

Keesokan  harinya, saat masuk ke sekolah ada satu kejadian yang  membuat  Kinanti berteman  dengan  Kinoy.  Saat itu Kinanti melupakan tugas yang  di berikan  Ibu guru  padanya, padahal saat itu tugas harus di kumpulkan  segera. Tiba tiba Kinoy mengambil bukunya dan menghapus namanya, serta mengganti namanya dengan nama Kinanti. Dan Kinoy menyerahkan tugas itu kepada Kinanti.

"Kinan.. ini bukunya, cepat kumpul nanti kamu di hukum oleh  Ibu guru" ucap Kinoy dengan menyerahkan buku itu.

"Ayo!.. Kumpulkan segera  tugas yang ibu berikan kemarin " perintah Ibu guru sambil berkeliling mengambil  semua tugas muridnya.

Tiba tiba ibu guru berhenti di depan meja Kinoy.

"Kinoy, mana tugas PR mu yang Ibu suruh kemarin? " tanya Ibu Guru.

"Aduhh, maaf bu, saya lupa. Kemarin  saya keasyikan  main bola sehingga lupa mengerjakan tugas. Sekali lagi maaf, ya Bu" pinta Kinoy sambil memohon.

"Kinoy, karena  kamu melupakan  tugas PR mu, maka kamu berdiri  di depan  kelas sampai  pelajaran  ibu selesai, mengerti! " perintah Ibu guru kepada Kinoy.

"Iya, mengerti  Bu" sahut Kinoy.

Lalu Kinoy pun berdiri di depan kelas sampai pelajaran itu selesai.

Kinanti bingung dengan sikap Kinoy padanya. Lagi-lagi Kinoy membantunya di saat dia kesusahan.

"Aduh.. aku jadi tidak enak, nih dengan Kinoy. Lagi-lagi dia membantuku di saat aku lagi kesusahan. Apa sikapku selama ini keterlaluan yaa sama dia? aku pikir dia cowok  yang  rese, suka cari perhatian  dengan cewek-cewek. tetapi kaya nya dia baik juga. Aku janji, aku tidak akan lagi cuek dan jutek padanya. Aku akan balas kebaikannya" gumam Kinanti dalam hati sambil memperhatikan  Kinoy berdiri  di depan  kelas.

Kinoy pun berdiri di luar hingga pelajaran selesai. Kinanti yang berada di dalam merasa tidak enak dengan kebaikan Kinoy. Kinanti pun akhirnya melanjutkan belajarnya. Saat bel berbunyi semua murid membereskan bukunya dan kemudian segera istirahat ke kantin.

Ibu guru menyudahi pelajaran hari ini.

"Pelajaran Ibu hari ini selesai, silakan kalian istirahat" ujar Ibu guru.

Ibu guru pun keluar dari kelas. Saat Ibu guru keluar kelas, Ibu guru menasehati Kinoy.

"Kinoy, lain kali jangan lupa untuk mengerjakan tugas sekolah, jangan hanya main saja" pesan  Ibu Guru pada Kinoy.

"Baik, Bu. Saya minta maaf" sahut Kinoy.

Kinanti merasakan bersalah sekali, karena gara-gara membantunya, Kinoy mengorbankan tugasnya untuk di kumpul menggantikan tugas dirinya yang tertinggal. Bahkan Kinoy rela di hukum Ibu Guru cuma hanya ingin menolongnya.

Kinanti pun memberanikan diri untuk menemui Kinoy.

"Hai, Kinoy. maaf ya, gara-gara kamu nolongin aku. Kamu jadi di hukum Ibu guru deh!"sapa Kinanti dengan perasaan bersalah.

"Iya, tidak papa. Santai aja lagi" ungkap Kinoy.

"Iya, tetap saja aku, ngerasa tidak enak sama kamu" ucap Kinanti dengan perasaan bersalah.

Kinoy pun memberi saran agar di dirinya bisa memaafkan Kinanti.

"Begini saja, bagaimana kalau aku minta kamu temani aku makan di kantin" ajak Kinoy.

"Gimana, ya?" ucap Kinanti sambil berpikir.

"Katanya, mau aku maafin?" goda Kinoy.

Namun Kinanti berdiam diri sambil berpikir sejenak. 

"Mana mungkin ada cowok seganteng dan sekeren Kinoy mau berteman dengannya, pasti itu cuma modus saja" ucap Kinanti dalam hati.

Kinanti di landa rasa gelisah dengan ajakan Kinoy. Dia antara percaya ataupun tidak percaya dengan cowok sekeren dan seganteng Kinoy mau berteman dengannya yang hanya cewek kampungan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status