Share

7

Semua agenda Alex di lakukannya dengan baik, rapi dan terorganisir. Alexa lumayan cekatan menilik kalau ini adalah pekerjaan profesional pertama yang di tekuninya.

“Aku kelelahan ...

keluh Alexa sembari membaringkan tubuh di sofa.

“Aku tidak bisa mengikuti kegiatan orang workaholic sepertimu ...”ucap Alexa lagi. Ia kelalahan setelah seharian mengikuti Alex. Agenda yang ia buat sepdat mungkin dan singkat. Nyatanya, memakan waktu seharian.

“Kalau begitu, pulanglah ...

ujar Alex menanggapi keluhan adiknya.

Alexa menatap Kakanya tak percaya,.

Nanti aku di pecat begitu .. ?

ujarnya ketatukan dan khawatir. Alex malah tersenyum mencemooh.

“Kalau kamu tidak pulang karena sudah semalam ini, aku yang bisa di pecat oleh Ayah ...

Alex masih meneliti agendanya hari ini.

“Masih ada beberapa agenda lagi, aku akan ikut .....

ujar Alexa menuntut.

Hanya ada satu agenda lagi. Pertemuan dengan Leonidas Corporation. Membahas perpanjangan kontrak dan investasi. Tapi Alex sudah memutuskan. Perusahaanya akan memutuskan kontrak dengan mereka.

“Tidak, kamu pulang saja. Aku tak mau di jadikan kambing hitam kalau besok kamu sakit ...

ujar Alex dengan nada dingin.

“Tapi aku harus bekerja ...

rengek Alexa dengan nada manja.

“Ini, ambilah ...

Alex mengulurkan kartu kredit pribadinya. Mata Alexa terbelalak, ia tau. Kartu kredit kedua kakanya. Danil ataupun Alex. Limitnya takan sampai walaupun ia belanja gila gilaan.

“Apa maksudnya ini, direktur menggoda sekretarisnya .. ?

ucap Alexa dengan senyum jail dan juga puas.

“Belanjalah dan jangan ikuti aku, bersenang senanglah ...

ucap Alex seolah tak peduli berapa yang akan di habiskan adiknya kalau terkena sindrom gila belanja.

“Sungguh .. ?

melihat Alex yang hanya diam. Alexa semakin berseru.

“Aku akan mengajak temanku dan membelanjakannya, apa Kaka tidak khawatir di tagih rentenir nantinya .. ? tanya Alexa memastikan ucapan Alex.

“Cepat pergi sebelum aku berubah pikiran ...

Alexa langsung berlari keluar sambil menyambar tasnya. Ia berlari dengan riang dan memasukan kartu kredit Alex ke dalam tasnya.

“Halo .. ? Cassie .. ?

ucap Alexa pada sambungan telfon ke orang di luar sana.

“Alexa ... ?

ujar suara yang menyahuti.

“Kamu mau belanja denganku malam ini ...?

binar mata Alexa sangat senang. Ia dan sahabatnya, yang ia panggil Casse, Cassie alias Casandra. Sangat suka berbelanja.

“Kamu mau ku traktir dengan gaji pertamaku .. ?

ucap Alexa berbohong. Kenyataanya itu kartu kredit kakanya.

“Kalau begitu jemput aku ...

jawab Casandra dengan cepat dan semangat. Dan secepat itu pula sambungan telfon di putus.

Di sisi lain, Alex juga tau. Kalau sekarang ia harusnya menuju ke kediaman Damian Leonidas. Ajakan makan malam dengan niat terselubung untuk membahas soal bisnis. Alex melemaskan tubuhnya. Pekerjaan terakhir selalu terasa yang paling melelahkan. Tapi tidak untuk Alex. Ia gila kerja.

“Ayo kita selesaikan ini  ....

ujarnya menyemangati diri sendiri.

*** 000 ***

Mata Damian berkelit gugup. Tak menyangka kalau berunding dengan Alex jauh lebih menyulitkan di banding berunding dengan ayahnya. Airlangga. Alex lebih sulit diajak berdiskusi dan menemukan titik temu. Alex bersikukuh untuk memutuskan kontrak.

“Saya mohon, kita pertimbangkan kembali. Karena perusahaan saya, pasti bangkit dari keterpurukan ini ...

Ucap Damian setengah memohon setengah meminta belas kasihan.

Alex tak mendengarkan segala ucapan dan janji dari Damian. Perhitungannya tak pernah meleset. Perusahaan Damian akan kolaps sebentar lagi. Dan setelah jamuan makan malam barusan, ia tetap tak berubah pikiran.

“Ayah .. ? Ayah .. !!

suara Casandra yang mendekati ruangan itu membuat Alex tertegun.

“Non, jangan. Tuan sedang ada tamu penting ...

suara perempuan lain mulai terdengar dan panggilan Casandra berhenti. Damian menatap Alex ketakutan kalau pria itu tak suka dengan gangguan yang tak terprediksi itu.

“Dia puterimu .. ?

tanya Alex dengan suara lantang.

“Puteri saya satu satunya ...

ujar Damian takut takut.

Alex melihat sebuah pigura foto yang di pajang di meja. Seorang wanita muda berambut bronze dengan hidung mungil mancung yang menjulang. Juga rambut yang dibirkan tergerai di dalam foto.

Cantik, komentar Alex di dalam hatinya. Ia kemudian teringat tuntutan cucu dari ayahnya.

“Puterimu, orang yang cerdas bukan ... ?

tanya Alex memastikan. Tiba tiba ia ada ide gila.

“Dia selalu mengikuti kelas akselerasi sejak sekolah dasar, SMP dan juga SMA. Dia sudah lulus kuliah saat usia dua puluh tahun ...

ucap Damian dengan nada bangga akan pencapaian puterinya.

“Bagus ..

ucap Alex lirih.

Anakku tidak boleh terlahir dari perempuan asal asalan. Itu yang terlintas di pikiran Alex di mobil tadi pagi, dan sepertinya. Ia menemukan perempuan yang cocok untuk itu.

“Sepuluh triliyun ... , ucap Alex mengumumkan harga.

“Sep—uluh triliyun .. ?

ulang Damian terbata bata.

“Kita akhiri kesepakatan dengan Airlangga Developer, dan aku akan secara pribadi berinvestasi seniali sepuluh triliyun ...

Alex mengucapkan dengan penuh percaya diri. Uang itu tak berjumlah bagi Alex. Yang artinya, bukan masalah besar.

“Dengan satu syarat, aku mau puterimu ....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status