Share

8

Alex mengambil puntung rokok ke tiganya. Setelah mengingat semua kejadian beberapa hari belakangan.

          “Aku memilih perempuan yang tepat, tapi sudah di taklukan seperti landak ...

komentarnya saat mengingat betapa keras kepalanya Casandra barusan.

          “Well, tapi dia jalan keluar yang terbaik ...

Alex menjadi penasaran. Sedang apa Casandra sekarang. Ia meninggalkan gadis itu dengan pintu kamar yang terkunci.

Ia sangat penasaran. Apa yang di lakukan gadis ayu itu. Langkah kaku Alex saat mengendap ngendap di rumahnya sendiri di lihat Clara, pelayannya.

“Ada yang bisa saya bantu Tuan .. ?

tanya Clara saat melihat Tuannya mengendap ngendap di malam hari.

“Ah! Kaget!

seru Alex dengan suara bariton yang tercekik. Ia melihat Clara yang menahan tawa. Alex mengira kalau Clara adalah sosok hantu karena pakaiannya hampir putih semua.

“Ma--- maaf Tuan ...

Clara takut takut saat melihat mata Zamsrud itu ternyata bisa menyala karena marah.

“Jangan berkeliaran malam hari dan menggangu orang ...

ucap Alex dan segera berlaru. Seharunya, ia mengatakan itu pada dirinya sendiri. Karena ia yang berkeliaran di malam hari dan hendak mengganggu seseorang.

Tangan Alex sudah membuka kunci kamar dengan pelan pelan. Lampu sudah di matikan. Dari luar sudah tak terlihat lagi ada sorot cahaya. Alex berjalan memasuki kamar dan melihat Casandra yang tertidur dengan rambut yang tergerai alami.

“Wanita pembangkang ...

seru Alex tepat di depan wajah Casandra. Ruangan remang remang karena hanya lampu tidur yang di biarkan menyala. Ia kemudian memperhatikan wajah Casandra lekat lekat dan tak lama ia larut dalam pesona kecantikan Casandra. Alex tak kuasa dengan hasratnya.

Ia meraih bibir  Casandra dan menyesapnya dengan rakus dan tak peduli. Ia seolah merasakan ada sesuatu yang candu dari bibir Casandra. Sampai kemudian Casandra mengerang karena gairah dan bergerak gerak tak nyaman.

Barulah, Alex melepas ciumannya dengan berat hati. Ia tak melakukan dengan paksaan atau mengambil keuntungan dari orang lain.

“Sial! Sial ...!!

Alex bergegas keluar saat melihat dress katun Casandra turun dan memperlihatkan dadanya yang mulus putih bersih. Seperti pahanya yang tak sengaja Alex lihat dua hari yang lalu. Saat Casandra dengan ceroboh merobek stockingnya.

“Aku gila!

ucap Alex dengan amarah tertahan sembari menutup dan mengunci kembali pintu kamar.

          Casandra terbangun karena merasakan ada yang aneh di bibirnya, matanya yang lesu mengitari ruangan. Jari jari lentiknya mengusap diri sendiri.

          “Bibirku .. ? Basah .. ?

ucap Casandra bingun sendiri..

Aku tidur mengeluarkan air liur --- ?

Casandra memperhatikan ruangan kamar berhias marmer putih itu. Pintu masih terkunci di luar..

Aku sendirian, tadi hanya mimpi ....

          Casandra menghela nafas dan menarik lagi selimut menutupi tubuhnya,.

Sudah gila kalau aku bermimpi di cium laki laki itu---.

gerutu Casandra pada dirinya sendiri.

          Sedangkan Alex berjalan dengan amarah ke kamarnya..

Sial!

umpatnya sambil membanting pintu di gelapnya malam.

          “Kenapa aku tiba tiba hilang kendali ...

Alex tak habis pikir. Casandra memang cantik. Tapi semua perempuan yang ada di dekatnya memang cantik. Tapi. Casandra satu satunya yang membuat Alex frustasi seperti ini.

          “Aku harus tidur ....

ucap Alex. Ia merebahkan diri di atas ranjangnya. Berkali kali mencoba untuk tertidur. Dan juga gagal berkali kali. Tiba tiba Alex merasakan ada obsesi lain di dalam dirinya. Entah apa itu.

          “Asih!! Membuat frustasi saja –.

geram Alex sembari memukul mukul bantalnya untuk pelampiasan amarah.

*** 000 ***

          Pagi harinya, Casandra sudah terbangun subuh subuh sekali. Melihat pantulan sinar mentari di balik jendela. Matanya terlihat sayu. Ia merasa. Ia memang berciuman dengan seseorang semalam. Tapi itu mimpi.

          “Gila! Memang aku gila gara gara di kurung di sini –.

bisik Casandra dengan lirih. Tiba tiba pintu terbuka dari luar. Ada seseorang yang membuka kuncinya.

          “Nona ...

panggil Clara dengan lembut. Di tangannya ada pakaian ganti untuk Casandra.

          “Apa ... ?

tanya Casandra tanpa melirik ke arah Clara.

          “Tuan Alex meminta anda untuk ikut sarapan, ini adalah baju ganti untuk Nona ...

ucap Clara dan meletakan dress navy dengan potongan v neck dan rimpel di bagian bawahnya.

          “Kalau aku tidak mau ..?

seru Casandra menantang. Calara hanya diam, Casandra bahkan tak memalingkan wajahnya dari jendela.

          “Kalau kamu tidak mau, kelaparan saja sampai kamu pingsan ...

suara Alex mengejutkan Casandra. Ancamannya terasa menyebalkan di telinga Casandra di bandingkan mengerikan.

          Laki laki ini benar benar menyebalkan, di mimpi mengganggu, di dunia nyata lebih menyebalkan lagi. Casandra tak bosan mengumpati Alex di dalam hatinya.

          “Terserah—”ucap Casandra dengan santainya. Alex malah menahan amarah. Alex mendengus kesal dengan sikap acuh tak acuh Casandra.

          “Jangan berikan dia makan sampai dia kelaparan kalau begitu...

ucap Alex memerintah Clara. Pelayan itu hanya mengangguk dengan takut takut karena tatapan dingin Alex. Memang menakutkan.

          Alex membanting pintu dan pergi meninggalkan Casandra.

          “Apa dia sudah pergi .. ?

barulah Casandra berpaling dan menatap Clara.

          “Sudah, Non—”Clara membulatkan matanya saat Casandra bergegas mendekatinya.

          “Apa kamu tau jalan keluar dari rumah ini .. ?

tanya Casandra setengah berbisik dengan nada memohon. Ia sudah memperhatikan rumah Alex ini dari jendela sejak tadi. Ada penjaga di luar sana. Tak mudah untuk kabur.

          “Apa kalau aku kabur lewat pintu belakang, aku takan bisa di kejar .. ?

Casandra menggenggam tangan Clara meminta bantuan.

          “Nona, bukankah Nona kekasih Tuan Al—“

          “Bukan!

jerit Casandra dengan penuh penolakan. Mana sudi aku jadi kekasih laki laki seperti dia, umpat Casandra lagi di dalam hati.

          “Aku di kurung oleh Alex, aku bahkan tak mengenal siapa dia ...

ucap Casandra dengan tampang kasihan..

Aku, bukan kekasihnya—”ucap Casandra sambil memalingkan wajahnya.

          “Saya tidak tau Nona, saya mungkin tidak bisa membantu Nona untuk kabur ...

ucap Clara dengan kejujuran..

Tapi, suasana hati Tuan Alex, kalau sedang baik. Mungkin Nona bisa mmeohon untuk di lepaskan ...

Clara memberi usul.

          Tapi Casandra nampak menimang. Aku baru saja membuatnya marah besar tadi, percuma memohon. Casandra menghembuskan nafas dengan frustasi.

          “Itu tidak mungkin. Hubunganku dengannya teramat rumit kalau hanya membuat suasana hatinya lebih baik ....

          Clara melihat ekspresi Casandra yang lesu..

Nona, sebaiknya selesaikan urusan Nona dengan Tuan Alex dengan berbicara baik baik ...

          “Saya permisi ...

ucap Clara sembari mengundurkan diri. Pintu di tutup tapi tak terdengar ada suara kunci di putar.

          Diam diam Casandra melirik gaun navy itu dengan teliti. Matanya menyelusuri gaun itu lekat lekat. Jiwa bersoleknya muncul begitu saja saat tau kalau gaun itu benar benar cantik.

          “Aku cob—a? Atau, biarkan saja seperti ini ...

          Casandra menimang niman, tapi tangannya tak bisa di hentikan. Tangannya sudah meraih gaun itu dan menempelkannya pada tubuhnya.

          “Ah! Buat frustasi saja! Kenapa laki laki itu harus memberikan gaun secantik ini ....!

Casandra berteriak frustasi. Dia selalu tampil modis, itu prinsipnya. Harus cantik, wangi, rapi. Ia akhirnya menyerah.

          Tampilannya sekarang ini tak menunjang prinsip  hidupnya. Tak wangi, tak rapi, acak acakan malahan, benar benar frustasi saat prinsip hidupmu sedang kacau.

          Akhirnya Casandra melenggang ke arah kamar mandi..

Besok besok! Akan ku ganti prinsip hidupku ini!

serunya masih kesal karena kenapa gaun cantik itu dari Alex! Bukan dari Allen!

          Tangan Casandra mengusap kasar kulitnya dengan sabun,.

Besok ku ganti prinsip hidupku! Prinsipku sekarang, jangan jadi orang KECAKEPAN!! Yang penting jadi wanita BEBAS ... Aragh...!!

          Casandra mengacak acak rambutnya dengan shampo secara kasar..

Mau di taruh di mana mukaku kalau laki laki itu melihat aku memakai baju darinya ... , ucap Casandara pada pantulan dirinya di cermin.

          “Tapi gaun ini benar benar cantik, sial ...

          Tanpa sadar tangan Casandra menelusri setiap detail gaun itu. Tangannya terhenti di tag yang ada di baju itu.

          “Picasso Monteus ..?

seru Casandra dengan keterkejutan tak di tutup tutupi.

          “Ini baju mahal, pantas saja sesuai seleraku ...

Casandra tersenyum iseng dan juga jahil secara bersamaan..

Inilah kenapa aku suka jadi kaya ...

seru Casandra lagi. Tapi dengan nada miris.

          “Karena keserakahanku, aku sampai tak sadar ayahku dalam masa masa sulit ....

          Casandra teringat ayahnya, Damian..

Pasti ayah punya pendapat lain tentang ini ...

Casandra masih tak percaya keputusan yang di ambil oleh ayahnya itu..

Maaf ayah ...   rengek Casandra seperti anak kecil.

          “Sudah menyusahkanmu, dan tak mau mendengarkan wejanganmu –.

Casandra tak bisa menahan air mata. Ia teringat saat ayahnya memintanya untuk mulai bekerja dari pada main main.

          Tapi ia menjawab dengan candaan. Pasti saat itu ayah sedang meminta bantuan secara tak langsung padaku, tapi aku tak menganggap itu serius. Ayahku mengambil keputusan ini, karena ulahku sendiri.

          Casandra terus bermonolog pada dirinya sendiri di pantulan cermin.

          Brak!!! Alex masuk dengan membobol pintu kamar mandi. Wajah cemasnya terlihat sekilas, tapi ada pantulan amarah.

          “Kenapa kamu mendobrak pintu kamar mandi sembarangan ..!!

Casandra berani berteriak karena tau itu Alex. Alex hanya mengambil nafas kasar. Ia ketakutan setengah mati.

          Ia membuka pintu kamar dan tak melihat Casandra, ia menunggu lumayan lama tapi Casandra tak keluar dari kamar mandi, sebenarnya. Alex taku Casandra pingsan di kamar mandi karena menolak makan.

          “Menurutmu –.

Alex masih mencoba menenangkan diri.

          “Menurutku kamu kurang ajar !

Casandra memperhatikan ekspresi wajah Alex yang tak bisa di jelaskan.

          Alex malah melihat tubuh Casandra yang sekarang berbalut pakaian yang di belinya dua hari yang lalu bersamaan saat membawa Casandra ke rumahnya. Sekejap, Alex memperhatikan Casandra dengan kekaguman.

          Alex!! Sadar! Sadar! Alex mengerjap untuk menyadarkan diri.

          “Ikut aku ..!

seru Alex dengan memerintah. Ia beranjak keluar tanpa di ikuti Casandra.

          “Ikut aku ..!

seru Alex lagi dengan kesal. Ia tak mau berlama lama berduan saja dengan Casandra di dalam kamar mandi.

          “Kemana ...!?

Casandra lumayan takut dengan bentakan kedua Alex barusan.

          “Sarapan ...

ujar Alex sembari berjalan keluar terlebih dahulu.

          “Dasar labil!

komentar Casandra saat ia ingat. Baru beberapa menit yang lalu, Alex tak mau memberi makan tawanannya itu.

          Casandra mengikuti langkah Alex yang lebar lebar itu. tapi tetap menjaga jarak dari laki laki dengan emosi naik turun itu. ia menuruni tangga spiral dengan hati hati. Kakinya masih telanjang bulat. Tak beralas kaki. Sedangkan Alex sudah berkemeja rapi dengan sepatu kulit mengkilap.

          Langkah Alex terhenti di meja makan dengan semua menu sarapan lengkap. Mulai dari oat, roti gandum kasar, sampai makanan lain.

          “Silahkan duduk Nona ...

Clara menarik kursi untuk Casandra. Dengan damai, perempuan itu duduk dengan santainya. Semua makanan di meja, membangkitkan gairah makannya pagi ini.

          Alex duduk dengan mata mengawasi, ia melihat ke arah Casdanra tanpa di ketahui oleh wanita itu. Tangannya sibuk mengambil sarapan. Tapi ekor matanya mengawasi Casandra.

          Casandra asik makan tanpa menghiraukan keberadaan Alex. Mulutnya penuh dengan makanan. Nafsu makannya besar, tapi tubuhnya kurus. Casandra sendiri bingung bagaimana menikan berat badannya.

          “Cepat tanda tagani surat kontrak itu sebelum siang nanti, karena harus di bawa ke notaris hari ini ...

akhirnya Alex bersuara. Mata Casandra menantang Alex,.

Aku bukan bagian dari kontrak. Aku takan menandatanganinya ataupun menyetuji semua isinya ...

          Casandra tak takut dengan Alex. Alex tak pernah mendapat pembangkang seperti Casandra. Hubungan mereka bisa di ibaratkan air dan minyak.

          “Kamu mau ayahmu mati serangan jantung karena mendapat banyak tuntutan dari pegawai pegawainya .. ?

Alex melihat ekspresi kekhawatiran dari Casandra. Seingat Alex, Casandra sangat manja pada ayahnya.

          “Apa kamu tidak punya cara lain selain mengancamku dengan kematian orang orang di sekitarku. Terlalu klasik ...

Casandra mencoba tenang dan menyeruput minumnya.

          “Jangan jadi pembangkang ..!

Alex menatap Clara dengan pandangan terganggu..

Pergi, tinggalkan kami sendiri ...

          Mendengar perintah Tuanyna itu. Clara langsung beringsut pergi. Tuannya mudah emosi.

          “Aku bukan pembangkang! Batalkan kontrak tidak masuk akal ini, jangan membawa bawaku! Kita bahkan tak saling kenal!

Casandra berteriak penuh amarah.

Seorang wanita independen dengan kebebasan layaknya burung camar. Terkurung seperti ini, pastilah membuat Casandra sangat frustasi.

          “Kalau aku batalkan kontrak ini, apa yang akan kamu jaminkan padaku .. ?

          Alex menantang Casandra, tapi tatapan perempuan itu tak memperlihatkan ketakutan sedikitpun.

          “Ku bayar sepuluh triliyun milikmu! Dan cari perempuan lain untuk mengandung anakmu!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status