Share

2. Kamu Lagi.

"Kenapa terus mengikutiku?"

"Hei nona Dawson yang cantik, aku hanya menuju jalan keluar. "Ashton menunjuk papan yang bertuliskan EXIT yang berada di atas pintu keluar bandar udara di LA Amerika.

Merasa terpatahkan dugaannya, Rihana melangkah secepat mungkin untuk menghindar dari Ashton.

"Kamu kenapa berdiri di sini?"

"Oh Godddd, tentu sedang menunggu jemputan nona. Memangnya kau pikir aku sedang apa disini?" Ashton tertawa geli.

"Terserah kau saja."

Tak berapa lama muncul George asisten Daddynya Rihana, melambaikan tangan dari arah pintu masuk.

Seketika mata Rihana melotot, melihat papan yang bertuliskan ASHTON GARNER, di pegang oleh George. George mengedarkan pandanganya mencari-cari seseorang.

"George George haiiiii, aku disini." Rihana berteriak sambil melambai-lambaikan tanganya.

George mendekat ke arah Rihana." Maaf nona, tuan besar juga menyuruh saya untuk menjemput seseorang bernama Ashton Garner.

"Untuk apa?" Tanya Rihana."

"Tuan tidak memberitahukan alasanya nona, saya cuma diminta untuk menjemputnya."

"Hufft." Rihana mendengus kesal. Sedangkan Ashton dari arah samping berjalan mendekati mereka.

"Mencari saya tuan?" Ashton tadi sempat melihat George memegang papan nama miliknya.

"Ashton Garner?" Tanya George.

"Yes sir, it's me." Ashton menunjukakn kartu identitasnya.

"Mari ikut saya, tuan Robert sudah menunggu anda." George langsung menuntun koper Ashton.

"Tidak udah repot paman, biarkan saya yang akan membawanya sendiri."

"Tidak repot, ini sudah jadi tugas saya tuan Ashton."

"Hmmmm baiklah."

"Nona kenapa bengong, ayo kita pulang sekarang. Ayah nona sudah menunggu kepulangan anda sejak lama." Dengan langkah lesu Rihana mengikuti mereka berdua.

"Aku duduk dimana?" Rihana kecewa setelah melihat dibalik kemudi ada seorang supir resort milik Daddynya. Itu yang artinya ia harus duduk di belakang bersama si tuan menyebalkan.

George dengan cekatan memasukan koper Ashton dan Rihana kedalam bagasi mobil." Ayo nona kita akan segera berangkat." Dengan terpaksa Rihana masuk kedalam mobil yang sudah ada Ashton didalamnya.

"Paman kalau boleh tahu, nona ini?"

"Oh nona adalah puteri dari tuan Robert."

"I see, it's will be interesting." Ashton menopang dagunya dengan sebelah tanganya dan memandang ke arah Rihana. Sedangkan Rihana terlihat kesal dan membuang mukanya.

Setelah hampir satu jam, akhirnya mereka sampai di resort The View milik Daddynya Rihana. Tampak Robert sedang menunggu mereka di lobi resort.

"Daddyyy." Rihana berlari dan langsung menghambur ke arah Daddynya karena rindu yang sudah membuncah.

"Riri my little girl." Robert memeluk Rihana tak kalah erat.

Setelah menguraikan pelukanya, Robert langsung menjabat tangan Ashton yang sejak tadi hanya menjadi penonton temu kangen antara ayah dan anak. "Selamat datang di resort kami tuan Garner, tak menyangka ternyata anda masih sangat muda."

"Ha ha ha apakah umur harus menjadi patokan seseorang untuk sukses di karirnya tuan."

'Cih sombong. 'Batin Rihana.

"Terimakasih karena sudah mau menerima tawaran kerja sama dari kami. Semoga kedepannya bisa berjalan dengan lancar."

"Itu adalah suatu kehormatan bagi saya tuan, karena anda mau merekrut seorang chef amatiran seperti saya."

"Jangan merendah tuan Garner, nama anda cukup besar di bidang dunia kuliner. Emmmm sebaiknya pembahasan kerja kita lakukan besok pagi saja. Sekarang anda bisa istirahat dulu di kamar anda."

"Baiklah tuan Robert, badan saya pegal semua karena di sepanjang perjalanan penumpang di samping saya tertidur dengan menyenderkan kepalanya di bahu saya." Rihana melotot mendengar perkataan Ashton karena telah menyinggungnya.

'Dasar menyebalkan.' Batin Rihana.

"George, antarkan tuan Garner ke kamarnya. Pastikan semua kebutuhanya terpenuhi."

"Baik tuan. Mari tuan Garner sebelah sini." George mempersilahkan Ashton untuk mengikutinya.

"Daddy hutang penjelasan tentang orang itu berada di resort ini."

"Ha ha ha seharusnya Daddy yang minta penjelasan selama ini kau pergi kemana. Apakah menunggu Daddy sekarat baru kamu akan pulang hummm?"

"Tidak begitu Dad, tapi-----

"Sudahlah kamu istirahat dulu, besok ada yang mau Daddy bicarakan sama kamu. Dan mana janji kamu yang mau memperkenalkan calon suami kamu kepada daddy."

"Ituuuuuu, kita bicarakan besok aja Dad."

"Huh dasar, selalu saja menghindar."

"Jangan marah dad, Daddy kalau marah jadi jelek. Secepatnya Daddy akan bertemu denganya, aku janji."

TBC.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status