Share

1

“Hidangan utama terasa lebih nikmat jika kau berhasil mengambilnya dari piring saji orang lain, ada kekhawatiran, ketakutan, sekaligus tantangan dalam upaya memperolehnya. Namun, hasil yang kau dapat akan sebanding dengan itu semua!” suara serupa robot tanpa wajah itu menggema, disusul derai tawa dari sumber yang sama.

Ruang pertemuan dengan meja melingkar berisi lebih dari selusin orang itu kedap dan gelap. Satu-satunya sumber pencahayaan berasal dari layar berpendar komputer meja yang mentransmisikan suara sang pimpinan kepada para peserta pertemuan. Cahaya putih kebiruannya segera lenyap seiring hilangnya suara robot tadi.

Tak! Lampu seketika menyala, menerangi wajah-wajah cantik dan tampan dalam setelan kasual yang modis. Mereka duduk bersisian di balik meja yang melingkar dan saling pandang dalam diam, sesaat setelah suara robot menghilang. Sebuah misi baru saja mereka terima dan harus segera dilaksanakan, tanpa pertanyaan maupun sanggahan.

Pintu ruang pertemuan itu tiba-tiba berderit dan terbuka dengan kasar. Sesosok pria bertubuh ramping berjalan tergesa dengan mata memerah. Wajahnya bersih dengan bekas cukuran yang rapi, tak bercela.

Dia hampiri salah satu perempuan yang duduk di balik meja terujung yang terapit dua orang perempuan lain dalam balutan gaun malam. Pria itu menunduk dan mendekatkan wajah pada perempuan berdada busung itu. Begitu dekat hingga napas mereka bisa saling memagut. Aroma krim cukur yang menguar, menggelitik cuping hidung sang perempuan yang masih duduk dengan satu kaki menopang kaki lainnya.

“Perempuan Sundal!” desis sang pria di antara deretan gigi-gigi putihnya yang berkilau.

Plak!

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zon Alken
alur cerita nya ribet dan gak helas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status