Share

syok

"AYAH!"

Teriakan Adinda mampu mengagetkan seisi rumah.

"AYAH!" teriaknya lagi dengan menuruni anak tangga, ponsel yang ia genggam pun bahkan di angkat ke udara seakan ada hal penting yang ingin ia tunjukan pada ayahnya.

Herlan yang baru saja sampai dirumah, menautkan kedua alisnya terheran-heran melihat putri pertamanya berlari dengan raut wajah senang.

"Kenapa?" tanya Herlan, kedua tangannya bersedekap dada.

Adinda menghampiri sang ayah dengan memberikan ponsel ditangannya.

"Lihat, apakah dia masih pantas disebut sebagai putri kesayanganmu?" tanya Adinda manja.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status