Share

52. Barang Bukti

"Biar aku yang menemui orang itu." Edward mengambil kaos dan branya Jenifer lalu menyerahkannya kepada gadis itu.

Jenifer yang bersembunyi di bawah meja bartender, mengangguk lalu mulai memakai bra dan kaosnya.

"Sial, mengganggu saja." umpat Edward kesal, sebelum menemui tamu sang misterius.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Edward kepada laki-laki setengah baya yang sedang berdiri di depan pintu. Laki-laki itu mirip dengan …

"Saya ingin bertemu dengan pemilik kafe ini." Laki-laki itu menatap Edward lekat dari ujung rambut hingga kaki, membuat laki-laki tampan itu merasa tidak nyaman. Pandangan laki-laki setengah baya itu terasa tajam, seakan menguliti Edward.

Jenifer yang baru saja selesai memakai pakaiannya terlonjak kaget. Hatinya berdebar-debar tidak karuan. Suara laki-laki itu sangat dikenalnya. Suara yang ia rindukan. Terakhir bertemu pada Natal, tahun lalu dan terakhir melakukan video call, tiga hari yang lalu.

"Papa," gumam Jenifer lirih. Seketika pikirannya kosong,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status