Share

2. Rahasia Gadis Cantik

"What?! No, Thanks!" Seseorang memprotes kalimat yang baru saja didengarnya dari celah bibir gadis cantik berkaki jenjang yang baru saja masuk ke dalam kelasnya. Berjalan ringan mengabaikan gadis yang hanya setinggi telinganya itu dan mengambil satu bangku di barisan tengah tempatnya biasa duduk kala pembelajaran di mulai. Menyeka keringat yang sedari tadi menetes memalui celah-celah rambut panjang ikal berwarna pekat sepekat lensa indah yang menghias sepasang mata kacang almond miliknya.

"Lo nolak Malik?" tanya si gadis dengan antusias. Menaikkan nada bicara kala gadis yang diajak berbincang hanya diam sembari menganggukkan kepalanya tegas. 

"Xena! What happened with you, honey?" Gadis berambut pendek sedikit keriting di depannya kembali memprotes. Menatap tajam si teman dekat yang masih diam sembari terus menyeka keringat di atas permukaan wajahnya.

"Itu Malik, Xena. Lo kenal betul 'kan? Dia sekelas dengan kita satu tahun lalu." 

Xena tersenyum miring. Menghentikan aktivitas ringan yang sedang dilakukannya kemudian menatap si gadis berkulit cokelat muda yang kembali menautkan alisnya samar. Sungguh, sahabatnya satu ini benar-benar tak bisa mengapresiasi karya indah Sang Pencipta dengan baik. 

"Lo bisa gantiin gue tadi kalau segitunya lo suka sama Malik," selanya ikut memprotes. Cerewet benar sahabatnya satu ini. Jikalau tentang malik ia akan selalu menjadi gadis pertama yang harus mendengar segala hal baru tentang remaja jangkung berponi naik itu. 

Namanya Danita Arabella Putri Kay. Orang memangilnya Danita. Terkadang ada juga yang menyebut gadis berambut pendek dengan ujung sedikit keriting ini dengan sebutan Admin Nita. Admin? Ya! Gadis berkulit cokelat muda dengan mata bulat dan alis tebal melengkung bulan sabit dengan satu titik kecil sebagai penanda di sisi bibir tipisnya itu adalah si admin pendiri forum tak resmi tempat para gadis muda membicarakan agungnya ketampanan dan bakat-bakat luar biasa milik Abian Malik Guinandra. 

Danita menyukai Malik! Bukan sebagai fans pada idolanya yang suka berteriak bak orang kesurupan kala sang idola berlalu lalang di depannya. Namun, rasa cinta itu adalah rasa yang dimiliki oleh seorang gadis pada laki-laki impiannya. Danita adalah tipe gadis yang suka 'ceplas-ceplos' kalau ia sedang berbicara. Tak mampu menahan apa yang boleh dan tidak boleh dibicarakan di depan umum pasal Malik juga dirinya. Bagi Danita yang ada di dalam hatinya bukanlah sebuah dosa, namun sebuah doa yang harus diucapkan agar semesta segera mengabulkannya menjadi sebuah kenyataan indah pasal hubungannya dengan Abian Malik Guinandra. 

Satu tahun lalu, tepatnya di awal penghujung tahun Danita Arabella Putri Kay menyatakan perasaannya pada Abian Malik Guinandra. Mengatakan dengan tegas bahwa rasa cintanya sedang mengebu-gebu saat itu. Ingin memiliki raga juga rasa sang laki-laki idaman hanya untuk dirinya seorang.

Bukan Malik namanya kalau tak melucu di depan gadis yang sedang menyatakan perasaan padanya. Dengan segala tingkah menyebalkannya, Malik merogoh saku celana abu yang dikenakan oleh remaja itu. Menyodorkan dua lembar uang dua ribuan untuk Danita sembari tersenyum ringan dan mengatakan kalimat singkat ini.

"Ulangi kalimat lo," katanya tersenyum ringan.

"I Love Three Thousand," lirih gadis itu menjawab dengan nada ragu. Melirik dua lembar uang dua ribuan yang disodorkan padanya oleh Malik.

"Ambil ini, kembalian seribunya buat lo." Malik tersenyum kuda. Menatap gadis yang baru saja membulatkan matanya sebab tak mengerti maksud dan tujuan Malik melakukan itu padanya.

"Artinya, jangan sukai gue. Jadi gue balikin tiga ribunya."

Persetanan gila bukan Malik itu? Ya! Candaannya memang terkadang ia niatkan untuk maksud yang baik. Menolak para gadis yang tak sesuai dengan hatinya tanpa harus menyakiti dan melukai perasaan sang gadis. Namun, penolakan dengan candaan murahan miliknya itu terkadang juga terdengar dan terlihat benar-benar memalukan.

"Gak semua orang bisa jadi seberutung lo, Xena." Ia menggerutu. Menarik tangan sang sahabat yang kini berdecak ringan sembari memutar bola matanya malas. 

Se-istimewanya itu 'kah Abian Malik Guinandra untuk para gadis yang mengenal remaja itu secara fisik?

"Ah tau deh! Gue mau ke kamar mandi!" tukasnya melepas kasar genggaman tangan yang mencengkram jari jemari lentik miliknya. Kembali bangkit dari tempat duduknya kemudian berjalan ke arah ambang pintu untuk keluar dan meninggalkan gadis di depannya itu. 

•••My Stepbrother•••

Ia menatap cermin berbentuk persegi yang kini tegas memantulkan bayangan wajah cantiknya yang sedikit memerah sebab panas baru saja menyengatnya secara langsung. Mendesah ringan kala menyadari bahwa bencana besar sedang menunggunya kali ini. Sebab Malik, remaja yang baru saja membuatnya masuk ke dalam sebuah permasalahan menyebalkan yang tentunya akan menyeret namanya menjadi trending topik di forum sekolah selepas pulang nanti sore. 

"Honey!" teriak seseorang pada gadis yang kini sigap memutar tubuhnya untuk menatap siapa yang baru saja membuat jantungnya hampir berhenti berdetak.

Abian Malik Guinandra!

"Honey pala kau!" gerutu Xena mematikan keran air yang ada di sisinya. Menarik tisu yang sengaja disiapkannnya di dalam saku rok pendek miliknya kemudian berjalan mendekat pada remaja jangkung yang sudah berdiri di sisi tembok bangunan toilet. Tunggu, ini adalah toilet wanita!

"Pergi atau lo bisa dicap sebagai si mesum gila," kekehnya kemudian.

"Ini jam masuk. Gak akan ada orang yang ke sini." Remaja jangkung berkaos putih polos dengan celana training panjang itu menjawab dengan enteng. Tersenyum kuda untuk menampilkan rentetan gigi putih nan bersih miliknya pada Xena. Gadis yang kini memutar malas bola matanya sebab ia membenci Malik di dalam lingkungan sekolah.

"Lo balas dendam sama gue tadi?" tanya sang gadis mengerutu. Mengingat momen menyebalkan yang baru saja terjadi padanya sebab tingkah konyol Malik.

Malik menaikkan satu sisi bahunya. Berjalan mendekat pada gadis yang kini mulai membulatkan sepasang mata indah miliknya sembari terus melangkah mundur agar menjaga jarak posisi berdirinya dengan Abian Malik Guinandra. Namun, sial! Posisinya terhalang oleh tembok besar yang ada di belakangnya saat ini.

"L--lo! Ini lingkungan sekolah!" 

Malik tersenyum. Mengulurkan tangannya untuk memblokir segala pergerakan gadis yang sudah terjebak posisinya saat ini. Bersandar pada dinding besar yang ada di belakangnya dengan posisi hadap intim dengan remaja jangkung berponi naik ini.

"Minta duit lo. Uang jajan gue ketinggalan di rumah," rengek Malik kemudian. Membuat gadis yang ada di depannya itu kini menghela napasnya kasar sembari mendengus kesal. 

Ini adalah salah satu hal yang membuat Xena Ayudi Bridella membenci sosok Abian Malik Guinandra. Sifat yang tak banyak diketahui oleh orang di luar sana. Malik adalah remaja tampan yang ceroboh, bodoh dalam mengingat, dan tak tahu diri!

"Mama pasti ngasih uang jajan—"

Gadis di depannya sigap merogoh saku rok pendeknya. Menyodorkan uang dua puluh ribuan pada remaja yang kini tersenyum kuda padanya.

"Thanks, tiri! Gue jajan dulu!" ucapnya mengacak puncak kepala Xena. Memicu reaksi kesal gadis yang kini kembali membenarkan posisinya. Menatap kepergian Malik dengan tatapan sayu.

Hal yang membuat Xena tak bisa menerima pernyataan cinta dari Malik sebelum ini adalah sebab Abian Malik Guinandra merupakan saudara tiri dari Xena Ayudi Bridella. Saudara tiri yang tak diketahui oleh siapapun di dalam lingkungan sekolah ini.

... To be Continued ...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status