Salju yang turun di London masih sangat lebat, Meera benar-benar harus menghidupkan perapian flat-nya setelah dia sampai di istana miliknya yang sebentar lagi akan dia tinggalkan.
Ya, Meera hari ini sudah mendapatkan surat persetujuan mutasi dari London ke cabang perusahaan yang ada di Indonesia plus dengan kenaikan jabatan yang dia raih.
Hidup Meera berjalan sesuai dengan yang dia inginkan, dan pasti sahabat-sahabatnya itu tidak menyangka jika dia sudah berhasil meraih posisi yang dia inginkan.Menjadi lulusan sarjana MBA atau Master of Bussiness Administration dari Oxford University dan mendapat gelar camlaude adalah hal yang paling membanggakan bagi Meera, dan dia mempersembahkan itu semua untuk Mamanya yang sudah berada di surga. Dan tentunya juga untuk ke empat sahabatnya yang selalu mendukung dia.
Hanya satu perkara yang dia tidak tahu harus bagaimana dan berbuat apa, yaitu tentang kehamilannya saat ini. Tidak ! Meera tidak akan melakukan aborsi, dia tahu dia sudah membuat satu dosa dan dia tidak akan mengulanginya lagi. Lagi pula dia hamil itu adalah anugrah baginya, mungkin Tuhan sengaja mengirimkan malaikat untuk Meera karena Tuhan tahu Meera tidak cocok dengan hubungan yang serius. Setidaknya anaknya kelak bisa menemani masa tuanya nanti.
****
Dengan menggunakan bathrobe Meera masih kesal karena Arka meneriakinya hamil. Apa mungkin Reya memberitahukannya kepada Arka ? Meera kesal setengah mati lalu memutuskan untuk mengirim pesan pada Raya.

Kesal bukan main Meera membanting ponselnya ke sofa. Darimana Arka tahu coba ? Meera mengurut pelipisnya dan memutuskan segera memakai bajunya. Dia akan ke cafe tempat dimana dia bertemu dengan pria kencan butanya.
****
Sudah dua jam Meera duduk di tempat yang sama dia bertemu pria itu, namun dia belum menemukan wajah yang dia cari. Meera menyadari ini adalah hal yang tidak logika. Tapi dia berharap bisa menemukan pria yang sudah menghamilinya itu di tempat ini.
Dia akan mengatakan pada pria itu jika dia hamil, dan setelahnya terserah. Dia mau mengakui atau tidak, yang penting Meera sudah mengatakan kepada ayah dari bayinya jika dia mengandung anaknya. Jika dia mau bertanggung jawab itu lebih baik namun jika tidak, juga tidak masalah karena Meera mampu menghidupi anaknya kelak. Dia sudah melihat bagaimana Mama-nya membesarkan dia tanpa sosok suami, dan lihat Meera menjadi wanita yang mandiri saat ini.
Tanpa terasa dia sudah lima jam berada di cafe itu, lalu memutuskan untuk kembali ke flat-nya.
Dengan bodohnya aku mengikuti Valentine dan berakhir seperti ini.
Meera bergumam pada dirinya sendiri, dia lalu menaiki black cab atau yang biasa disebut taksi di Indonesia itu menuju flat-nya.
Saat dia dalam perjalanan dia melihat sepasang kekasih yang bercumbu mesra di pinggir jalan membuat Meera otomatis memegang bibirnya. Lalu dia bisa melihat sekelebat malam yang dia lewati bersama pria kencan buta itu, membuat Meera mengumpat dalam hati.Baru dia mencapai gagang pintu, ponselnya sudah bergetar. Meera memilih membuka dulu mantel hangatnya, mencuci wajah dan tangan serta mengganti piyama tidur.
Tak lupa Meera membenarkan posisi kacamatanya agar bisa sempurna melekat di hidung mancungnya.

Meera tersenyum sendiri melihat isi chat grub mereka.
Benar apa yang dikatakan Celine, dia tidak akan betah jika harus tinggal dengan Candy.Sahabatnya satu itu terbilang cukup ajaib menjadi seorang wanita, dia dan Candy berbeda jauh sekali. Dari selera musik Candy yang dangdut dan Meera menyukai Rock. Candy malas mandi dan terkesan suka semrawut sementara dia adalah pembersih.Namun Meera tetap menyayangi Candy, mengingat keempat sahabatnya itu Meera jadi ingat untuk membelikan mereka semua oleh-oleh.
Dan besok setelah mengurus semua surat-surat yang dia perlukan, Meera berencana akan membeli oleh-oleh. Setidaknya dia akan sedikit menguras uang tabungannya selama ini.Tbc 💋💋💋
Ini adalah malam terakhir dia di London, Meera sudah mengemas semua barang-barang dan juga sudah membelikan beberapa oleh-oleh buat para sahabatnya di Jakarta.Salju masih terlihat lebat saat Meera mengintip dibalik kaca jendela flat.Memikirkan sejenak Meera kembali mencoba menyusuri jalan dengan balutan mantel tebal menuju cafe tempat dimana dia bertemu dengan malapetaka.Meera mengusap perutnya lembut saat dia turun dari black cab.Dia membuka pintu cafe tersebut dan mengitari sekitar, seketika dia merasa sangat bodoh.Meera tidak jadi masuk, akun kencan online pria itu saja sudah dinonaktifkan tentu saja pria itu berniat tidak ingin datang lagi ke tempat ini.Dia memutuskan berjalan-jalan sebentar menikmati udara London yang dingin.Suasana Bank of London memang sangat indah. London Eye terlihat begitu gagah dihadapannya dan Meera tersenyum.Entah kapan
Meera akhirnya turun dari burung besi setelah dia menghabiskan waktu berjam-jam disana.Dia tersenyum saat matahari menyinari wajahnya yang masih terbingkai dengan kaca mata.Dia menunggu bagasinya baru setelah itu keluar untuk melihat Reya apakah sudah menjemputnya atau belum. Namun dia menggelengkan kepala saat melihat pasukan mereka lengkap.Mereka semua berhambur memeluk Meera dan sangat heboh, sehingga beberapa orang disana menatap mereka heran."Loe makin kurus aja Meer," ucap Arkana yang meneliti penampilan Meera."Iya, asli tadi gue sampe gak tanda sama loe." Meera menoyor kening Celin."By the way, gue udah ada janji sama orang marketing apartment siang ini. Kalian anterin gue ya.""Kok anterin sih, kita baru ketemu Meer." Celin terlihat sedikit kesal."Lah terus maksud loe ?" Reya pun tidak mengerti."Iya, kan rumah nyokap gu
Andai hidup itu semudah yang direncanakan.Akan banyak orang yang menggunakan note book.____Meera.****Meera sudah siap dengan setelan kerjanya. Memakai rok yang sedikit diatas lutut Meera memadukannya dengan kemeja biru tangan panjang serta blazer berwarna cream.Rambut Meera yang sudah di potong pendek kini membuat penampilannya lebih segar."Ayo anak mommy, kamu temani mommy bekerja ya," ucap Meera lalu kembali melihat pantulan dirinya didepan cermin.Ada sebuah pesan dari Celine yang mengingatkannya untuk minum susu.Meera segera membalas pesan tersebut lalu memesan taksi online.🌼🌼🌼🌼Tepuk tangan yang ramai tidak membuat Meera berbesar hati karena dia tahu di saat penerimaannya ini juga banyak karyawati yang membicarakan perihal dirinya.Dia masih muda namun sudah diangkat menjadi Head Manager Marketing.D
Meera hari ini ada janji makan siang dengan para geng PSK. Arka dan motornya sudah berada di depan gedung perusahaan menunggu Meera. Mereka makan di salah satu mall yang dekat dengan kantor Meera.Saat Meera dan Arka datang, Reya Celine dan Candy sudah ada disana menunggu mereka. Mereka berlima sangat heboh membicarakan banyak hal sambil makan Bersama. Celine mengusulkan untuk membuat kemah bersama saat akhir pekan dan mereka semua setuju akan hal itu.Reya bertanya kepada Meera perihal konsultasi kandungan yang harus Meera lakukan setiap bulan dan Meera berencana akan mengunjungi salah satu rumah sakit besok.Saat mereka masih bercerita banyak hal, mata Meera menangkap satu sosok yang dia cari selama ini. Meera masih berpikir apa yang akan dia lakukan, hingga sosok itu pergi bersama beberapa orang lainnya. Meera langsung berdiri membuat sahabatnya terkejut."Gue deluan ya, Re nanti bayar pake kartu gue aja. P
Zyan Derson Ozvick, Pangeran Mahkota dari Fortania. Dia selalu membanggakan keluarganya dan dia sudah memiliki tunangan bernama Melisa. Wanita yang meski baru satu tahun berpacaran serius dengannya dan bagi Zyan Melisa satu-satunya wanita yang mengerti dirinya. Tapi sepertinya hubungannya akan berantakan karena kencan sialan malam itu. Seberapa kuat Zyan melupakan sosok itu ternyata hal yang sangat dihindari Zyan tetap terjadi. Wanita itu hadir dan akan merusak mimpinya. Zyan mengumpat setelah ibundanya menelpon dan meminta dia segera kembali ke Indonesia untuk membawa wanita bernama Zean itu ke Fortania."Sial !" umpat Zyan lalu melihat nomor tunangannya menelpon. Zyan tidak mengangkat telpon itu dan malah mematikan ponselnya. Dia langsung menghubungi sekertarisnya untuk segera mengatur pertemuan dengan pihak Mesir.****Meera masih di ruangannya saat sosok pria yang ingin dia temui hadir. Tiga hari berlalu dari saat dia mel
Meera dan Reya sangat terkejut saat melihat banyaknya pengawal yang menyambut mereka di Bandara. Zyan satu mobil dengan Zia sementara Via,Meera dan Reya di mobil yang satunya. Ada sekitar lima mobil yang mengiringi mereka tiba di Kerajaan.Pintu gerbang istana terbuka begitu plat mobil kerajaan dikenali, Reya dan Meera menahan kekaguman mereka. "Ayo turun, kita sudah sampai." Via tersenyum mengajak Meera dan Reya masuk kedalam istana megah itu.Mereka masuk ke sebuah gedung yang sangat megah dan banyak pengawal yang menjaga setiap sisi. "Selamat datang untuk kalian," sambut Ratu yang bernama Zira. Wanita anggun itu tak lain adalah ibu dari Zyan. Pria yang duduk di satu kursi megah memeluk Via dan Zia bergantian lalu tersenyum kepada Meera juga Reya."Sepertinya kalian sangat lelah, lebih baik kalian beristirahat. Kita akan kembali bertemu di acara makan malam." Zira menyetujui apa yang dikatakan suaminya itu. Dia mengajak Rey
Meera menghapus air mata yang jatuh saat dia menceritakan semuanya kepada Reya. Alvian dan Zira menemuinya dan meminta maaf atas perlakuan Zyan. Reya disana mendengarkan semua hal yang Zira dan Alvian katakan kepada Meera."Meera, kami meminta kamu untuk menikah dengan Zyan. Apakah kau mau menikah dengannya ?" tanya Alvian."Maaf Baginda saya tidak bisa. Zyan dan saya tidak bisa bersama dalam ikatan pernikahan yang sesungguhnya.""Tapi bagaimana dengan status anak yang kau kandung Meera ?" tanya Zira."Saya akan memikirkannya nanti yang mulia Ratu.""Meera, bagaimanapun anak yang kau kandung adalah darah daging kami. Dia cucuku, dia keturunan kerajaan ini. Apa yang akan rakyat ku katakan jika mereka tahu kalau aku membiarkan cucu ku diluar sana." Meera menunduk, dia hanya bisa diam saat ini. Tiba-tiba Zira berlutut dihadapan Meera membuat Meera terkejut."Meera aku mohon maafkan
Reya sedang melakukan video call dengan para geng PSK, dia sudah siap dan tinggal menunggu Meera selesai di dandani. Seluruh keluarga tadi satu persatu sudah berkenalan dengan Meera dan mereka juga meminta maaf atas perlakuan Zyan. Ternyata tidak semua keluarga kaya raya dan terpandang itu sombong, buktinya keluarga Derson dan Ozvick ini terlihat sangat sopan dan ramah.Akhirnya Meera sudah selesai menggunakan gaun berwarna putih gading dengan make-up yang tipis. Wajah cantik Meera terlihat sangat menawan dan Reya bangga dengan sahabatnya ini.Reya mengiringi Meera untuk keluar kamar karena ijab qabul akan dilakukan. Dion paman dari Zyan lah yang menjadi wali nikah Meera karena dia tidak memiliki siapapun. Semua mata menatap kehadiran Meera termasuk Melisa yang ada disana. Dia duduk tepat di belakang Zyan yang sedang berhadapan dengan penghulu."Meera Zean Anastashya apa kau menerima Zyan Derson Ozvick menjadi suami