Share

Amarah Raga

Emosi itu seperti api, yang perlahan bisa membakarmu.

-Raga Pradana-

*Arsi*

Dengan emosi yang teredam pagi itu Raga tidak mendapati Lentera di meja makan. Gadis itu mulai sesuka hati, pikirnya.

"Bang, nggak sarapan dulu?!" Teriak Laila tapi diabaikan oleh pemuda itu yang terus pergi keluar rumah.

"Yah, Meta ditinggal Abang," ucap gadis cantik itu saat melihat Raga yang pergi tanpa menunggunya.

"Pergi sama, Papa aja ya sayang?" Ameta mengangguk setuju dan kembali menyantap sarapannya.

"Abang tu aneh, bawaannya emosi aja, apalagi kalau sama Ara," gerutu Metta.

Rahhardjo dan Laila saling pandang dan mendesah pelan.

Entah kapan hati Raga bisa melunak pada Ara, pikir Mereka.

*Arsi*

Sepanjang perjalanan Raga tidak henti-hentinya mengumpat di dalam hati, fakta yang ia tau tadi malam membuatnya ingin memaki Lentera sepuas hati.

'Apa yang kam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status