Share

Kembali

Nacita mengucek kedua matanya untuk memastikan apakah pandangannya benar. Ia yakin ini hanya ilusi optik atau dirinya hanya sedang menonton sebuah video dengan hasil rekaman dari handphone paling canggih. Belum sempat ia memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain, wanita itu mendekatinya yang masih berdiri tidak jauh dari pintu depan.

"Nacita, kamu sudah besar, nak! Kamu tambah cantik, badanmu juga jauh lebih tinggi daripada ibu. Ibu kangen sekali sama kamu," ucap wanita yang adalah ibunya Nacita.

Wanita itu langsung memeluk Nacita, tapi yang dipeluk tidak membalas pelukan. Nacita hanya diam mematung.

Ia lihat neneknya memandangi mereka berdua dengan wajah terharu. Mata beliau berkaca-kaca tapi tampak bahagia. Sedangkan ayahnya belum pulang dari pekerjaannya.

Ibu Nacita sudah melepaskan pelukannya beberapa detik yang lalu. Ia kini memandang Nacita seolah ingin agar Nacita memeluknya atau setidaknya membalas kata-katanya walau sedikit. Namun nyatanya Nacita seola

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status