Share

Pengecut

Nacita seperti malam-malam sebelum sedang serius mengerjakan soal-soal untuk olimpiade matematika beberapa hari lagi saat ponselnya berdering. Ia tersenyum karena yang meneleponnya adalah Jovian.

"Halo, Ojon! Tumben malam-malam nelpon. Padahal tadi di sekolah ketemu, udah kangen aja."

Seandainya yang menelponnya bukan Jovian, ia tidak akan mungkin berkata seperti itu. Mendengarnya saja sudah bikin jijik.

"Maaf ya, Nat bercandaanmu nggak lucu sama sekali."

Nacita kaget mendengar ucapan sinis Jovian. Jangan-jangan handphonenya sedang dibajak orang lain walaupun ia tahu itu adalah suara Jovian.

"Kamu kenapa sih?"

"Kalian yang kenapa? Kamu jangan pura-pura nggak tahu ya, Nat. Apa yang kalian unggah di video youtube terbaru sungguh keterlaluan. Aku nggak ngerti kenapa kalian sejahat itu. Kalian lebih jahat daripada yang membully aku waktu SMP."

Belum pernah Nacita mendengar ucapan sedih Jovian sepanjang itu. Ia benar-benar tidak paham apa yang sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status