Share

2. Antara Benci Juga Rindu

Setelah menyewa tikar aku mengajak Zasqia duduk, aku duduk di depannya sambil membuka bungkusan kantong kresek berisi cemilan yang tadi kami beli di MartaMart. 

"Minum dulu Yang" Sambil menyodorkan satu kotak minuman ber energi kepada Zasqia. 

Zasqia menatapku sendu, sorot matanya meminta penjelasan dengan berita tentang pertunangan ku. 

"Siapa gadis itu!" sorot matanya berubah tajam dan suaranya penuh penekanan. 

"Dia  ... Dia"

"Sudah berapa lama kamu selingkuh di belakangku?" Ku lihat matanya berembun, dan aku paling nggak bisa melihat dia seperti itu. 

Aku beranikan diri duduk di sampingnya, lalu ku peluk pundak Zasqia yang berguncang menahan tangis, aku tak tahu harus berkata apa, hanya bisa membiarkan wanita yang sebenarnya paling ku cinta ini menangis dalam pelukanku, wajah Zasqia ku benamkan di dadaku, isak tangisnya sungguh sangat memilukan tanpa terasa airmataku juga luruh dan menganak sungai hingga jatuh membasahi jilbab warna salem yang dia kenakan. 

Setelah sekian menit Zasqia menangis, aku beranikan diri menatap wajahnya, dia menengadahkan wajah menatap ku sayu, sungguh aku menyesal telah menoreh begitu banyak luka di matanya. 

"Sayang  maafkanlah aku, jujur aku sangat mencintaimu" Sambil menelisik wajahnya aku berkata jujur, Zasqia menatap manik mataku mencari kebenaran di setiap ucapanku, aku nggak bohong memang benar aku mencintainya, namun aku nggak bisa menolak kehadiran Lisa gadis pilihan keluarga ku. 

"Kenapa kamu tega lakukan ini padaku? apa salahku padamu, kenapa kamu nggak jujur, sedang kita sudah berjanji bulan Desember besok aku akan pulang, dan kamu juga berjanji di bulan Desember itu kamu akan mengenalkan aku kepada keluargamu, tapi kenapa kamu tega lakukan itu Yang, kenapa kamu tega menipuku, apa salahku tolong katakan padaku, bukankah selama ini hubungan kita baik-baik saja, sekarang aku mau bertanya sejak kapan kamu mengenal perempuan itu!" 

Dengan berurai air mata Zasqia berkata, ku usap wajahnya yang penuh air mata, ku kecup keningnya dan kembali kubawa dirinya kedalam pelukanku. 

Sungguh aku tidak tahu aku harus menjelaskan dari mana, nyatanya aku memang sudah menghianati dan menipu Zasqia habis-habsian. 

Menarik nafas dan mengeluarkan dengan kasar hanya itu yang bisa aku lakukan, sesekali ku genggam jemari Zasqia dan mengecup jemari lentik miliknya, jujur saja selama 7 tahun pacaran aku dan Zasqia tidak pernah se intim ini, aku sangat menjaga Zasqia apalagi dia mengerti agama jadi memang kami hampir tidak pernah bersentuhan sama sekali, entah kenapa akupun tak tahu kenapa hari ini Zasqia begitu rapuh dan diam saja saat aku memeluknya seperti ini, mungkinkah ini rindu atau mungkinkah ini yang di namakan cinta, rasa takut kehilangan dan ingin memiliki membuat Zasqia begitu rapuh seperti ini. 

"Kenapa kamu diam" Ucapnya sambil mengurai pelukanku, dan dia memilih bergeser dan duduk di depanku. 

"Maafkan aku sayang, aku diam sebab bingung harus berkata apa!" Jawabku menunduk menghindari tatap matanya. 

"Kapan dan dimana kamu mengenalnya! dan apakah kamu mencintainya?"

"Aku mengenal dia di bulan Februari aku dijodohkan oleh keluarga ku, aku  ... Aku tidak tahu apakah aku mencintainya atau tidak, yang jelas aku merasa nyaman dengannya."

Mendengar jawaban itu Zasqia memalingkan muka, sambil mengusap kembali air matanya. 

" Cukup! aku sudah tahu jawab bannya, sekarang carikan aku penginapan aku merasa sangat lelah dan letih."

"Apa kamu nggak pulang ke Panti Asuhan saja? kenapa kamu harus tidur di penginapan?" 

"Aku nggak mau pulang ke panti asuhan dalam keadaan seperti ini, dan malam ini aku ingin sendiri aku ingin menenangkan pikiranku."

Ku turuti permintaannya mencari penginapan yang dia inginkan, setelah mendapat penginapan yang cocok Zasqia menyuruhku pulang. 

"Baiklah  ... Kamu hati-hati disini ya Yang, nanti malam aku telpon kamu, jangan lupa makan ya, aku nggak ingin kamu sakit"

Zasqia hanya mengangguk dan menutup pintu kamar penginapan. 

****

Hari ini aku benar-benar merasa letih, setelah menjalankan sholat Isya ku ambil hp yang sejak sore tadi sengaja tidak aku aktifkan, aku takut pas aku bersama Zasqia, Lisa menelepon aku tahu bagaimana sikap Lisa dia sangat kekanak-kanakan, dia cemburuan mudah curiga dan tidak bisa percaya padaku, aku selalu maklum sebab usia Lisa dan usiaku selisih 9 tahun, benar-benar aku harus terus mengalah, aku nyaman sama Lisa sebab sejak aku kenal Lisa hidupku sedikit berbeda, disini ada yang memperhatikan aku, selalu ada untukku, apalagi sikap manjanya memang membuatku suka, Lisa dan Zasqia merupakan sosok berbeda yah bagaimana nggak berbeda usia mereka terpaut 7 tahun, otomatis Zasqia dewasa dan Lisa kekanak-kanakan, namun sikap kekanak-kanakan yang dia miliki yang membuatku sering merindukannya. 

Benar saja setelah aku aktifkan hp ratusan panggilan dan ratusan pesan numpuk di aplikasi Line, wa, dan messenger milikku. 

Baru saja akan aku baca pesan-pesan yang masuk Lisa sudah menelepon ku. 

"[Kamu kemana saja si beebz, dari sore tadi hp nggak aktif]" Cicitnya langsung tanpa ucap salam dan lainnya. 

"[Maaf beebz tadi batre low]"

"[Lisa kangen beebz, aku kesitu ya?]"

"[Nggak usah ini udah malam]"

"[Kalau gitu kamu yang kesini ya beebz, aku tunggu gak pakai lama]" takut Lisa ngambek, Surya langsung pergi ke rumah calon mertuanya, dia lupa akan janjinya bahwa malam ini dia akan menelepon Zasqia. 

Pov Zasqia. 

Beberapa bulan ini, aku merasa mas Surya mulai berubah dia sering meeting, jarang nelpon dan jarang mengingatkan aku untuk makan atau shalat, padahal selama ini aku dan mas Surya selalu saling mengingatkan waktu shalat, waktu makan, dan setiap pagi kadang aku, kadang mas Surya bergantian membangunkan tidur, kami juga sering sarapan bersama walau lewat Vidio Call, entah kenapa aku merasa mas Surya semakin berubah. 

Hingga hari itu tanggal 17 Oktober karena merasa jenuh aku mencoba membuka aplikasi biru yang sudah bertahun-tahun lamanya tidak pernah aku buka, entah kenapa jari jemariku seakan mendorong untuk aku terus berselancar di aplikasi biru itu, aku scroll dari atas ke bawah mata ini membulat sempurna saat melihat sebuah momen penting di beranda Surya Wijaya, di situ ada foto tangan laki-laki sedang menyematkan cincin di jari manis tangan wanita, foto itu hanya tangan dan sebatas baju, tapi aku yakin tangan di dalam foto itu adalah tangan mas Surya, aku buka kolom komentar ucapan selamat di tujukan kepada pemilik akun itu namun ucapan untuk mas Surya tidak aku temukan, kalau tangan ini bukan milik mas Surya, kenapa akun FB mas Surya di tag di status ini?. 

Karena aku penasaran aku pura-pura memberi komentar dan aku tag nama mas Surya Wijaya, satu menit kemudian pemilik akun menjawab dengan ucapan terimakasih. 

Tak cukup di situ aku coba telusuri fb mas Surya dan ternyata foto-foto antara aku dan mas Surya sudah banyak yang di buang dan aku juga sudah di keluarkan dari daftar pertemanan, apa maksud semua ini. 

Berhenti di aplikasi biru, aku mencoba beralih ke aplikasi Line sebab aku ingat beberapa bulan terakhir ini mas Surya bilang mau tutup akun Line dan hanya memakai aplikasi hijau, aku curiga siapa tahu mas Surya menyembunyikan sesuatu di akun yang satu itu. 

Setelah ku download ulang aplikasi itu, beruntung masih ingat pasword dan lain sebagainya muncul sudah aplikasi Line milikku, dan disana aku masih berteman dengan mas Surya, ternyata benar dugaanku, foto antara mas Surya dan wanita itu banyak terpajang disana, ingin rasanya hari itu juga aku menemui mas Surya dan mencakar-cakar wajah tampannya, namun karena jarak dan pekerjaan aku tidak bisa melakukannya. 

Ku telusuri akun itu, disana aku melihat mas Surya dan wanita itu berada di toko emas, kulihat tanggalnya dan aku ingat hari itu, mas Surya pamit, katanya ada meeting di luar kota dan dia bilang mungkin selama meeting mas Surya tidak bisa menghubungiku, kebetulan juga hari itu aku sedang menangani pasien melahirkan jadi aku nggak begitu memikirkan mas Surya. 

Aku buka terus histori mas Surya, hingga di tanggal 10 Oktober aku menemukan foto tunangan mereka, di aplikasi ini foto mereka di pajang dengan jelas, ya aku menatap senyum bahagia dari bibir dan mata mas Surya saat memasangkan cincin di jari manis wanita itu, dan parahnya setelah aku zoom bentuk cincin itu, mas Surya pernah mengirimkan gambar foto cincin itu tiga hari di tanggal sebelum mereka bertunangan, jahat  ... kamu jahat mas Surya, kamu bilang cincin itu akan kamu berikan padaku di bulan Desember nanti, tapi ternyata di tanggal 10 Oktober kamu sematkan cincin itu di jari manis wanita lain, melihat histori di aplikasi itu aku marah tak tentu arah, aku banting hp sampai pecah berantakan, aku menangis seperti orang gila, aku memukul diri sendiri tanpa ampun, baru setelah tenang aku buka laptopku dan ku ambil beberapa foto-foto pertunangan itu terus ku kirimkan ke aplikasi hijau milik Surya Wijaya laki-laki yang selama 7 tahun ini menemani hari-hariku.

Berkali-kali Zasqia menelepon Surya, janjinya malam ini dia mau telpon tapi sampai jam 11 malam Surya belum juga menghubungi, karena capek dan lelah Zasqia memutuskan untuk tidur, dia berencana esok hari akan meminta penjelasan kenapa Surya memutuskan hubungan secara sepihak, sedang hubungan mereka tidak pernah ada masalah. 

****

Sepulang dari rumah Lisa surya langsung menyalakan Hp puluhan panggilan VC dari Zasqia sudah berderet, Surya melirik arloji ternyata sudah jam 12 malam, dia memutuskan untuk tidur dan besok akan menemui Zasqia, terpaksa besok dia cuti kerja lagi, surya bekerja di kantor kecamatan, nasib dia sangat beruntung sebab selepas wisuda Surya mengikuti ujian PNS dan langsung lulus, begitu juga dengan Zasqia lulus kuliah kebidanan Zasqia langsung di tugaskan sebagai bidan inti di salah satu desa di kecamatan Cililin, karir mereka berdua memang bagus, hubungan percintaan mereka juga mulus, Zasqia tipe wanita setia begitu juga dengan Surya, dalam hati Surya nggak ada wanita lain selain Zasqia hingga di suatu hari. 

"Surya  ... Ibu akan mengenalkan kamu dengan Lisa anak kepala desa di desa sebelah, kebetulan ibunya Lisa dulu adalah sahabat baik ibu, Lisa gadis yang cantik baik sekarang dia masih kuliah, ibu Lisa ingin banget berbesanan dengan ibu, apalagi kamu sudah PNS sudah berumur juga jadi apa salahnya kamu menikahi Lisa."

"Tapi bu? bukannya ibu tahu bahwa Surya sudah punya pacar, dan kami juga sudah berniat akan menikah, bulan Desember nanti Surya berniat akan melamarnya bu?"

"Heeeemmmmm  ... Yang kamu maksud Zasqia anak yatim piatu yang berada di panti asuhan itu kan?" Jawab ibu dengan senyum sinis. 

"Ibu  ... Meski Zasqia adalah gadis yatim piatu tapi dia gadis baik, sopan agamanya juga bagus bu, Surya sudah mengenal Zasqia 7 tahun."

"Surya  ... Kalau untuk pacaran kamu boleh memilih gadis apa aja dan kalangan apa aja, tapi kalau untuk mencari istri carilah bibit bebet bobotnya, emang kamu tahu bibit bebet bobot Zasqia, jangan-jangan dia keturunan pelacur dan perampok, buktinya dia di buang di panti asuhan."

"Astaghfirullah bu, jangan hina Zasqia seperti itu!"

"Lantas kalau bukan anak pelacur dan perampok dia anak apa hem! pokoknya ibu nggak mau tahu nanti sore kamu dandan yang rapih kita pergi ke rumah Lisa, kamu ini di suruh nikah sama anak Kepala Desa kok nggak mau, ingat surya KEPALA DESA bukan anak panti asuhan!" Jawab ibu sambil berlalu pergi meninggalkan Surya yang masih duduk mematung."

Dan sore itu Surya menemani ibu juga ayah pergi ke rumah kepala desa alias rumah Lisa, sampai disana Surya di sambut dengan suka cita, Surya nggak menyangka pertemuan itu ternyata pertemuan lamaran, orang tua Surya hari itu juga langsung melamar Lisa tanpa meminta persetujuan Surya, Lisa nampak sangat bahagia dan dia langsung menerima lamaran itu, sedang Surya tidak bisa berbuat apa-apa. 

Bulan itu adalah bulan Agustus dan di bulan Oktober keluarga Lisa meminta mereka untuk bertunangan, lagi-lagi Surya tidak bisa menolak permintaan orang tuanya. 

Sebenarnya Surya akan bicara jujur dengan Zasqia tapi setiap mereka VC Surya merasa nggak tega, dan di bulan Desember nanti Surya berniat akan menceritakan semua ke Zasqia, tapi begitulah, sepandai-pandai tupai melompat dia akan jatuh juga, entah tahu dari mana akhirnya hubungan dia dan Lisa di ketahui oleh Zasqia, dan Surya nggak bisa menampik sebab semua itu benar, Surya juga tidak tahu akan dibawa kemana hubungan antara dirinya dan Zasqia, dia juga tidak tahu siapa yang akan dia pilih sebab satu sisi Surya nggak ingin menyakiti keluarganya, sisi lain Surya juga nggak ingin menyakiti hati Zasqia, sebab separuh nafasnya adalah milik Zasqia. 

Dengan kasar Surya menyugar rambutnya, besok dia harus menentukan siapa yang akan dia pilih Zasqia kekasih hatinya atau Lisa gadis pilihan orang tuanya, semalam suntuk Surya tidak bisa memejamkan matanya, hingga saat ayam jantan berkokok dia langsung bangun mandi lalu menunggu adzan subuh dan pergi ke mushala. 

"Tumben pagi banget kamu ngantor Ya?"

Tanya sang ibu saat melihat anak satu-satunya sudah rapih di pagi hari. 

"Iya bu, kemaren Surya sudah cuti pastinya hari ini banyak kerjaan numpuk" Jawab Surya berbohong, padahal hari ini Surya juga masih mengambil cuti dan dia akan menemui Zasqia, Surya sengaja memakai baju dinas tapi di dalam mobil sudah baju ganti yang di persiapkan, hari ini Surya akan mengajak Zasqia jalan-jalan dan akan memutuskan siapa yang akan Surya pilih.

"Tok, tok, tok, Zasqia ini aku mas Surya"

"Seraut wajah ayu menyembul dari pintu penginapan, siapa lagi pemilik wajah itu kalau bukan Zasqia. 

" Haiii  ... kita jalan-jalan yuk!"

"Kemana?"

"Kemana aja lah, kita rayakan pertemuan kita."

"Kok kemaren nggak bilang-bilang"

"Iya sayang maaf yah" Jawab Surya sambil mengedipkan matanya. 

"Ishhhh  ... Beraninya bilang sayang setelah apa yang kamu lakukan!" Jawab Zasqia di sertai sembirat merah di pipinya. 

"Kamu cantik hari ini Zasqia, bahkan lebih cantik dari 3 tahun yang lalu." Surya menatap dengan tatapan rindu. 

"Heeeemmm  ... Gombal, mungkin seperti ini juga ya caramu merayu gadis itu" jawab Zasqia sinis. 

"Udahlah sayang, jangan bahas dia dulu, ehh ngomong-ngomong aku nggak di suruh masuk ya?"

"Udah kamu di situ aja, aku tinggal ngambil tas aja kok!"

"Okey baik sayang aku tunggu jangan lama-lama ya?"

***

"Kita mau kemana?" tanya Zasqia setelah mereka duduk di dalam mobil. 

"Cari sarapan? kamu pingin makan apa hari ini, mau Nasi Pecel Lethok Mbah Jan.

Sate Gule Pak Lancur. 

Nasi Becek dan Sate Kambing.

Mie Jawa Pak Tomie. 

Mie Pangsit Ceker Lobada. 

Nasi Pecel Mbak Toety atau  ....

Soto Daging ... emmmm tapi kesukaan kamu Mie pangsit ceker kan? Gemana kalau kita sarapan mie pangsit aja?."

" Aku ngikut aja lah, lagian aku nggak selera makan juga."

"Jangan gitu dong sayang, emmm kalau kamu nggak selera makan kayaknya mie pangsit yang pedes cocok deh."

"Apa aja lah" jawab Zasqia kurang semangat. 

"Okey jangan lupa gunakan sabuk pengaman dan kita otw" Surya melirik Zasqia lalu dia mengusap kepala gadis pemilik segenap hatinya yang tertutup jilbab, Zasqia hanya melirik sambil tersenyum simpul, di perlakukan seperti itu hatinya semakin teriris perih.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status