Share

3. Aku Benci Kamu.

Setelah sarapan Mie Pangsit Surya mengajak Zasqia kembali masuk ke mobil dan akan mengajak Zasqia ke tempat yang pasti Zasqia suka. 

"Kita kemana mas?" 

"Aku akan mengajak kamu ke tempat yang belum pernah kita singgahi, kamu mau kan?"

"Iya kemana dulu?"

"Niatnya mas mau ngajak kamu ke tempat wisata Srambang Park"

"Apa itu srambang park, aku baru dengar deh!"

"Udah kamu ngikut aja pasti disana kamu akan senang, dan kita bisa menikmati indahnya pemandangan alam."

"Kalau cuma pemandangan alam mah hari-hari Zasqia tengok mas, sebab di tempat tugas juga keadaannya masih sangat asri."

"Tapi yang ini beda, pokoknya pasti kamu senang deh"

Surya terus mengemudi mobil dengan pelan, dia sengaja ingin menikmati perjalanan kali ini tanpa tergesa-gesa, jujur aja ini kesempatan yang sudah lama di impikan oleh Surya, pergi jalan-jalan dengan Zasqia, terus merancang pernikahan, di tempat yang akan di kunjungi ini sebenarnya dulu dia berencana akan membuat foto prewedding, tapi rencana tinggal rencana, kayaknya semua itu hanya akan tinggal kenangan saja, tanpa sadar Surya membuang nafas kasar sambil memukul stir frustasi. 

"Mas? kamu kenapa?"

"A... aku sedih?"

"Kenapa mas sedih?"

"Sayang  ... kenapa dari kemaren kamu panggil aku mas, bukan panggil sayang lagi" Surya berusaha mengalihkan pertanyaan Zasqia. 

"Ka  ... karena aku merasa aku sudah nggak berhak lagi memanggil mas dengan sebutan sayang" jawab Zasqia jujur. 

"Maafkan aku sayang, semua ini salahku" ucap Surya sambil menggenggam jemari Zasqia. 

"Sebentar lagi kita sampai ke Srambang park nich, bersiaplah menikmati alam yang indah"

"Memang Srambang Park itu bentuk wisata apa sih Mas?" Zasqia masih penasaran. 

"Srambang Park" itu tempat wisata yang sangat romantis disana kita bakal di suguhi dengan keindahan taman di tengah hutan pinus. Sajian pohon yang rimbun, berpadu dengan taman yang terdapat aliran sungai. 

Dan sungai itu berasal dari air terjun di ujung utara obyek wisata. Air terjun itu bernama Srambang. Sebelum menjadi Srambang Park dengan taman di tengah hutan pinus-nya, nama obyek wisata ini adalah Air Terjun Srambang yang lekat dengan adanya legenda Jaka Tarub."

Surya menjelaskan tentang Srambang Park dengan sangat detail bagai seorang pemandu wisata. 

"Pasti mas sering kesana dengan tunangan mas ya?" tanya Zasqia sedih, mata Zasqia panas dan perih tanpa sadar air matanya menetes. 

"Kenapa kamu nangis sayang? apa ada ucapanku yang salah?"

"Enggak mas, aku hanya membayangkan kamu kesana sama tunanganmu."

"Sayang udah deh jangan bahas itu dulu, kita nikmati kebersamaan kita dulu ya?"

"Tapi mas, aku jadi merasa sekarang ini aku menjadi seorang pelakor!"

Jawab Zasqia menunduk sambil terus memainkan jemari lentiknya, Surya menggenggam erat jari Zasqia lalu mengecupnya. 

"Sayang percayalah, disini di dada dan hati ini hanya namamu yang selalu mas sebut, percayalah sama mas bahwa cinta mas hanya untukmu" dibawanya tangan Zasqia ke dada Surya, Zasqia menatap mata Surya mencari jawaban, dan dia menemukan sorot kejujuran disana. 

"Kalau memang itu benar, kenapa mas lakukan itu, kenapa mas bertunangan dengan dia!" ucap Zasqia di barengi isak tangis. 

"Sayaaaang  ... maafkan mas!" Surya meraih kepala Zasqia untuk bersandar di pundaknya, sesekali Surya mengecup kepala Zasqia dengan mesra. 

"Sayang lihat di depan sana kita sudah mau sampai, ayo hapus air matamu malu di lihat orang."

Setelah sampai di tempat parkir Surya mengajak Zasqia turun, mereka berjalan ber iringan, tangan Surya melingkar di pinggang Zasqia sungguh seandainya orang yang melihat kemesraan mereka pasti nggak ada yang menyangka bahwa kebahagiaan yang mereka ciptakan hanya kesemuan saja, dan mungkin inilah kenangan indah yang terakhir mereka ciptakan. 

Setelah membeli tiket masuk Surya menggandeng tangan Zasqia, lalu mereka mencari tempat yang nyaman untuk ngobrol. 

"Sayang  ... kenapa kamu menangis lagi?" Surya menyapu air mata yang jatuh berderai di kedua pipi Zasqia, hati Surya sangat sakit melihat kekasih hatinya terlihat sangat putus asa. 

"Sekarang katakan terus terang apa yang telah terjadi mas! kalau aku melihat sikap dan perlakuanmu padaku semua tidak ada yang berubah, aku masih merasakan getar cinta di kedua mata mas, seandainya dugaanku benar kenapa mas tega hianati cinta kita, katakan siapa gadis itu mas, dan kapan kamu mengenalnya, kenapa dengan tiba-tiba kamu tunangan, kenapa kamu nggak memberitahuku, kamu anggap apa kisah kita ini mas, 7 tahun bukan waktu yang sebentar untuk sebuah hubungan cinta, dan kita juga sudah komitmen untuk setia, aku setia padamu aku tak pernah hianati kamu, tapi kenapa kamu tega lakukan ini mas, katakan dimana letak salahku, katakan maaaas!"

Surya merengkuh pundak Zasqia dan membawa kedalam pelukannya. 

"Jangan peluk aku! jangan ajari aku jadi seorang pelakor, sekarang kamu milik orang lain, kamu sudah bertunangan Surya!"

"Sayang  ... sayang  ... maafkan aku, akan aku jelaskan semua sekarang, aku mohon hapus dulu air matamu, aku nggak sanggup melihatnya!" 

"Biar  ... biarkan aku menangis, sebab aku juga nggak tahu bagaimana caraku menyuruh air mata ini berhenti, aku nggak menyuruh dia keluar, air mata ini bukti betapa sakit dan hancurnya perasaanku padamu, biar  ... biar, biarkan saja aku menangis, apa pedulimu mungkin saja ini yang kamu inginkan, mungkin saja kamu bahagaia melihatku seperti ini, kenapa  ... kenapa enggak kamu bunuh aja aku Surya agar aku bisa langsung mati dan tidak merasakan kesakitan ini!"

Surya berdiri dari duduk lalu memeluk Zasqia dari belakang. 

"Jangan katakan itu  ... aku tak ingin  menyakitimu, apalagi membunuhmu, kalau engkau mati aku juga akan mati."

"Lepaskan aku mas, tiba-tiba saja aku jijik dan benci melihatmu." Zasqia melepas pelukan tangan Surya dengan kasar. 

Surya berdiri dari duduk lalu memeluk Zasqia dari belakang. 

"Jangan katakan itu  ... aku tak ingin  menyakitimu, apalagi membunuhmu, kalau engkau mati aku juga akan mati."

"Lepaskan aku mas, tiba-tiba saja aku jijik dan benci melihatmu." Zasqia melepas pelukan tangan Surya dengan kasar. 

Surya melepaskan pelukannya, lalu duduk bersimpuh di kaki Zasqia dia menatap wajah Zasqia iba, nggak menyangaka telah menorehkan luka yang begitu dalam di hati wanita yang sangat di cintai nya itu. 

"Pukul aku atau bunuh saja aku, tapi jangan pernah membenciku, aku sangat mencintaimu sayang lebih dari apapun, aku bertunangan dengan Lisa karena terpaksa."

"Ooowh  ... jadi namanya Lisa?" Cibir Zasqia. 

"Ya namanya Lisa, dia anak sahabat ibukku untuk menyambung persahabatan agar kekal mereka menjodohkan aku!" 

"Kenapa mas mau?"

"Aku di jebak sayang, waktu itu ibu dan Ayah mengajakku bersilaturahmi ke rumah Lisa dan ternyata setelah disana bukan silaturahmi pada umumnya tapi sebuah lamaran."

"Aku nggak percaya! mana ada orang tua sekejam itu"

"Sungguh aku nggak bohong sayang, tatap mataku adakah kebohongan disana?"

Zasqia menatap manik mata Surya, memang benar tiada kebohongan yang dia temukan disana. 

Zasqia kembali menangis sesunggukan. 

"Sayang  ... aku ingin menjadi istrimu, aku ingin melahirkan anak-anakmu, bukankah kamu sudah berjanji bulan Desember besok kamu akan melamarku? bukankah kita sudah membahas nanti kita mempunyai 4 orang anak yang lucu-lucu, kulitnya mewarisi kulitku, hidung, mata dan alis warisanmu, mata mewarisi mataku, dan tinggi badan sepertimu, tapi tubuh seksi mewarisi dariku, apa kamu sudah melupakan itu sayang?"

"Enggak  ... aku tidak akan melupakan semua itu, aku masih ingat, aku masih ingaaat" jawab Surya dengan suara bergetar. 

"Kalau kamu ingat kenapa kamu terima perjodohan itu?" sorot mata Zasqia sangat memelas saat menatap wajah Surya. 

"Sayang  ... kamu ingat kan? bahwa aku ini anak tunggal, aku nggak bisa kecewakan orang tuaku"

"Aku benci kamu mas! kamu sangat lemah kamu nggak mau perjuangkan kebahagiaan kamu sendiri, atau jangan-jangan kamu memang mencintainya?" ucap Zasqia penuh selidik. 

"Tidak  ... aku tidak mencintai nya, sungguh cintaku hanya untukmu"

"Kalau cintamu hanya untukku kenapa kamu nggak mencoba perjuangkan aku, setidaknya beri orang tuamu penjelasan soal hubungan kita!" nada suara Zasqia tiba-tiba meninggi sebab emosi dia memuncak lagi. 

"Aku sudah menjelaskan, aku sudah bicara sama ibu soal hubungan kita tapi beliau melarangnya."

"Aku ingin menemui ibumu!"

"Untuk?"

"Untuk menerima aku menjadi menantunya, aku janji aku akan menjadi menantu yang baik, aku akan menyayangi mereka seperti menyayangi orang tua sendiri, apa lagi seumur hidupku aku nggak pernah merasakan bagaimana rasanya punya orang tua, aku akan berjanji di depan kedua orang tuamu bahwa akan mencintai dan menyayangimu sampai mati."

Mendengar ucapan  dari bibir Zasqia hati Surya sangat sakit, dia tahu Zasqia adalah gadis yang baik, jika Zasqia menjadi istrinya dia juga percaya pasti Zasqia akan menjaga dia dan kedua orang tuanya bagai menjaga nyawanya sendiri, namun apakah orang tuanya akan menerima Zasqia, Surya takut caci dan maki akan ibunya lontarkan ke Zasqia, Surya takut ibunya akan menyakiti Zasqia wanita yang sangat di cintainya. 

"Maafkan aku sayang, aku nggak mau kamu ke rumahku, sebab aku takut ibukku akan menyakitimu."

"Tenang sayang aku akan berkata pelan-pelan, aku yakin ibumu akan luluh bukankah beliau adalah seorang wanita sama seperti aku? aku yakin hati beliau akan luluh bila mendengar penjelasanku."

Surya menarik nafas panjang, Zasqia belum tahu bagaimana karakter ibunya, dulu waktu masih kuliah Surya membawa Zasqia pulang, dan mengenalkan kepada ibunya saat ibu tahu bahwa Zasqia adalah anak yatim piatu dan tinggal di panti asuhan  beliau juga sangat murka, ibu adalah tipe wanita yang masih memandang tinggi derajat manusia, sayangnya derajat yang ibu pandang itu dari kedudukan dan kekayaan juga keturunan saja, masalah akhlak ibu tidak begitu menghiraukan nya. 

"Kenapa kamu diam mas? apakah kamu malu punya pacar seperti aku?"

"Bukan itu sayang, tapi maaf aku tak bisa membawamu pulang ke rumahku!"

"Jadi maksudmu?"

Zasqia berdiri lalu lari meninggalkan Surya, hatinya sangat sakit dan terluka ternyata laki-laki yang dia cintai selama tujuh tahun ini adalah seorang pengecut. 

"Aaaaaarrrrrghhhhhhh  ..." Zasqia berteriak sambil memukul dadanya yang sakit. 

"Kamu pengecut mas, pengecut, aku menyesal telah mencintaimu. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status